Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang anak lelaki yang menderita kanker tergeletak di atas tempat tidur di Pusat Onkologi Nasional di Sanaa, Yaman, 23 Juli 2018. Akibat agresi militer Arab Saudi dan sekutunya ke Yaman sejak 26 Maret 2015 membuat jutaan orang Yaman berisiko terserang kelaparan, kolera, dan kanker. REUTERS/Khaled Abdullah
Seorang wanita memegang kemoterapi IV untuk putranya yang menderita kanker di Pusat Onkologi Nasional di Sanaa, Yaman, 12 Agustus 2018. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sekitar 35 ribu orang mengidap kanker di Yaman. REUTERS/Khaled Abdullah
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adnan al-Bakili, 20 tahun, penderita kanker usus besar, menunggu di atas tandu di luar Pusat Onkologi Nasional di Sanaa, Yaman, 6 Agustus 2018. Pusat Onkologi Nasional di Sanaa mengakui terdapat sekitar 600 pasien kanker baru setiap bulan. REUTERS/Khaled Abdullah
Mohammed al-Hosami duduk di samping ibunya yang menderita kanker di tempat tidur di sebuah pusat perawatan kanker di Hodeidah, Yaman, 23 Juli 2018. Agresi militer Arab Saudi ke Yaman dan hancurnya infrastruktur negara, terutama jaringan penyediaan air, telah menyebabkan percepatan penyebaran kolera, yang hingga sekarang telah merenggut nyawa lebih dari 2.200 orang. REUTERS/Abduljabbar Zeyad
Anak-anak penderita kanker bermain karambol bersama saat menerima kemoterapi di Pusat Onkologi Nasional di Sanaa, Yaman, 23 Juli 2018. Agresi militer Arab Saudi ke Yaman, yang memperoleh dukungan dari Amerika Serikat, dimulai sejak 26 Maret 2015 dan telah menghancurkan infrastruktur vital Yaman. REUTERS/Khaled Abdullah
Perempuan menerima perawatan kanker di Pusat Onkologi Nasional di Sanaa, Yaman, 12 Agustus 2018. Pusat Hak Asasi Manusia Yaman mengumumkan agresi militer Arab Saudi ke Yaman hingga hari ke-1.000 telah merenggut nyawa 13.603 warga sipil dan melukai 22.289 lainnya. REUTERS/Khaled Abdullah
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini