Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anak-anak muda melintas di kawasan perkantoran Jalan Jend Sudirman, Jakarta, Jumat 9 Agustus 2024. Ratusan ribu anak muda Indonesia tidak hanya berada dalam kondisi menganggur, tetapi juga merasa putus asa karena tidak bisa mendapat pekerjaan. TEMPO/Subekti.
Anak-anak muda melintas di kawasan perkantoran Jalan Jend Sudirman, Jakarta, Jumat 9 Agustus 2024. Per Februari 2024, setidaknya terdapat 369,5 ribu anak muda rentang usia 15-29 tahun yang masuk ke golongan hopeless of job. TEMPO/Subekti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anak-anak muda melintas di kawasan perkantoran Jalan Jend Sudirman, Jakarta, Jumat 9 Agustus 2024. Per Februari 2024, setidaknya terdapat 369,5 ribu anak muda rentang usia 15-29 tahun yang masuk ke golongan hopeless of job. TEMPO/Subekti.
Anak-anak muda melintas di kawasan perkantoran Jalan Jend Sudirman, Jakarta, Jumat 9 Agustus 2024. Ratusan ribu anak muda Indonesia tidak hanya berada dalam kondisi menganggur, tetapi juga merasa putus asa karena tidak bisa mendapat pekerjaan. TEMPO/Subekti.
Anak-anak muda melintas di kawasan perkantoran Jalan Jend Sudirman, Jakarta, Jumat 9 Agustus 2024. Ratusan ribu anak muda Indonesia tidak hanya berada dalam kondisi menganggur, tetapi juga merasa putus asa karena tidak bisa mendapat pekerjaan. Badan Pusat Statistik (BPS) menggolongkan kelompok ini menjadi hopeless of job. TEMPO/Subekti.
Anak-anak muda melintas di kawasan perkantoran Jalan Jend Sudirman, Jakarta, Jumat 9 Agustus 2024. Penyebab tingginya tingkat hopeless of job ini juga karena kurangnya lapangan pekerjaan di Indonesia khususnya di sektor formal, pergeseran pertimbangan anak muda dalam menilai budaya kerja baru, hingga ketidaksesuaian antara lapangan pekerjaan dengan pendidikan yang mereka peroleh. TEMPO/Subekti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
