Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Foto

Fakta Bahaya Listrik PLTN Chernobyl Terputus Pasca Dikuasai Rusia

9 Maret 2022 | 20.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto 1 dari 5

Struktur New Safe Confinement (NSC) menutupi reaktor keempat yang rusak di pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, di Chernobyl, Ukraina, 20 April 2018. Ancaman kebocoran radioaktif dikhawatirkan akan terjadi setelah tenaga listrik untuk mendinginkan bahan bakar nuklir terputus pasca serangan Rusia. REUTERS/Gleb Garanich

Image of Tempo
Perbesar
Foto 2 dari 5

Struktur New Safe Confinement (NSC) yang menutupi reaktor keempat yang rusak di pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, di Chernobyl, Ukraina, 22 November 2018. Perusahaan nuklir milik negara Ukraina, Energoatom, menjelaskan jika pekerjaan untuk memperbaiki koneksi dan memulihkan listrik ke pembangkit yang telah diduduki oleh pasukan Rusia tersebut tidak mungkin karena pertempuran sedang berlangsung. REUTERS/Gleb Garanich

Image of Tempo
Perbesar
Foto 3 dari 5

Suasana kota mati Pripyat dengan latar belakang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl, Ukraina, 12 April 2021. Generator diesel cadangan memiliki kapasitas 48 jam untuk menyalakan PLTN Chernobyl. Setelah itu, sistem pendingin fasilitas penyimpanan bahan bakar nuklir bekas akan berhenti, membuat kebocoran radiasi akan segera terjadi. REUTERS/ Gleb Garanich/

Image of Tempo
Perbesar
Foto 4 dari 5

Gambar satelit dengan menunjukkan kendaraan militer di samping Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl, di Chernobyl, Ukraina, 25 Februari 2022. Listrik tenaga pendingin PLTN Chernobyl terputus dari kekuasaan setelah serangan Rusia. BlackSky/Handout via REUTERS

Image of Tempo
Perbesar
Foto 5 dari 5

Struktur New Safe Confinement (NSC) di atas sarkofagus tua menutupi reaktor keempat yang rusak di pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, di Chernobyl, Ukraina, 5 April 2017. Jika tenaga diesel PLTN tersebut habis, zat radioaktif terancam bocor dan dapat terbawa angin ke wilayah lain di Ukraina, Belarus, Rusia, dan Eropa. REUTERS/Gleb Garanich

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus