Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Karyawan Sagami Rubber Industries memeriksa kondom yang berisi air untuk menguji lubang selama proses pemeriksaan di pabriknya di Atsugi, Prefektur Kanagawa, Jepang 16 Mei 2018. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Peneliti Sagami Rubber Industries menjelaskan proses produksi kondom di sebuah laboratorium di Atsugi, Prefektur Kanagawa Jepang 16 Mei 2018. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Karyawan Sagami Rubber Industries memeriksa kondom dari lubang selama proses pemeriksaan di pabriknya di Atsugi, Prefektur Kanagawa Jepang 16 Mei 2018. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Peneliti Sagami Rubber Industries menjelaskan tentang cetakan kaca untuk memproduksi kondom di laboratorium di pabriknya di Atsugi, Prefektur Kanagawa Jepang, 16 Mei 2018. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Karyawan Sagami Rubber Industries memeriksa kondom untuk menguji lubang selama proses pemeriksaan di pabriknya di Atsugi, Prefektur Kanagawa Jepang 16 Mei 2018. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Peneliti Sagami Rubber Industries menunjukkan kondom berukuran 0.01mm pada cetakan kaca di laboratoriumnya di Atsugi, Prefektur Kanagawa Jepang, 16 Mei 2018. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini