Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir (kiri), melakukan kunjungan singkat ke kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem pada Selasa, 3 Januari 2023. Kunjungan 15 menit Ben Gvir ke kompleks Al Aqsa mendapatkan kecaman dari warga Palestina dan negara lainnya, seperti Yordania, Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, termasuk Amerika Serikat dan Jerman yang juga khawatir dengan aksi Ben-Gvir. Twitter/Itamarbengvir
Itamar Ben-Gvir berbicara pada sidang pleno di Knesset, parlemen Israel di Yerusalem, 28 Desember 2022. Sebelum menjadi menteri keamanan nasional, Ben-Givr merupakan pengacara dan pemimpin partai sayap kanan jauh Israel Otzma Yehudit. REUTERS/Ammar Awad
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Itamar Ben Gvir, menteri keamanan nasional yang baru, menghadiri rapat kabinet di Yerusalem, 29 Desember 2022. Ia dikenal karena membela para Yahudi radikal dan menyerukan pengusiran warga Arab di Israel yang tak setia dengan Israel. Ariel Schalit/Pool via REUTERS
Itamar Ben Gvir menggunakan ponselnya pada sidang pleno di Knesset, parlemen Israel di Yerusalem, 28 Desember 2022. Ia juga vokal mendukung aneksasi Tepi Barat, dan kerap menyuarakan pencabutan status quo yang melarang warga Yahudi beribadah di kompleks Al Aqsa atau Temple Mount, dalam sebutan mereka. REUTERS/Ammar Awad
Itamar Ben-Gvir, menteri keamanan nasional sayap kanan baru Israel dalam pemerintahan baru Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, menghadiri rapat kabinet mingguan di Yerusalem, 3 Januari 2023. Aksinya berkunjung ke Al Aqsa mendapatkan respon negatif dari AS dan Jerman, Kementerian Luar Negeri AS bahkan menghubungi kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk meminta penjelasan soal lawatan Ben-Gvir itu. Atef Safadi/Pool via REUTERS
Jemaah Muslim Palestina menghadiri sholat Jumat di masjid al-Aqsa, di kota Tua Yerusalem pada 14 Oktober 2022. Masjid Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga dalam Islam, sekaligus situs paling suci dalam agama Yahudi. Pemerintah Israel memberlakukan larangan beribadah oleh non-Muslim sebagai bagian dari pengaturan yang biasanya disebut sebagai "status quo". Saeed Qaq/NurPhoto
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini