Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat ini sudah banyak industri di Indonesia yang menerapkan ekonomi sirkular demi mencapai keberlanjutan. Salah satunya PT Pan Brothers Tbk. Didirikan di Tangerang pada 1980, PT Pan Brothers merupakan salah satu perusahaan garmen terbesar di Indonesia. PT Pan Brothers Tbk dan anak perusahaan garmennya memproduksi berbagai jenis garmen, mulai dari garmen tenun hingga pakaian olahraga dan pakaian berkinerja tinggi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Memiliki kantor pusat di Tangerang, pabrik PT Pan Brothers kini memiliki sejumlah pabrik yang tersebar tersebar di Tangerang, Bandung, Boyolali, Sragen, Ungaran, dan Tasikmalaya. Bisnis garmen perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 1990 ini terus berkembang dan fokus menggarap pasar ekspor, antara lain ke Amerika Serikat, Eropa, Asia, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selaras dengan visi, misi, dan strategi keberlanjutan perusahaan, PT Pan Brothers menerapkan keberlanjutan dalam aktivitas bisnis sehari-hari melalui berbagai inisiatif sosial, lingkungan, dan ekonomi. Perusahaan telah membentuk sebuah grup besar terkait Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang berpusat di sekitar 10 poin SDGs dan mengedepankan konsep triple bottom line, yakni people, planet, profit.
Seperti tertuang dalam Laporan Keberlanjutan 2021 PT Pan Brothers Tbk bertajuk Kemanusiaan Mendorong Keberlanjutan, tanggung jawab dan komitmen Perseroan untuk keberlanjutan lingkungan telah diwujudkan melalui beberapa program prioritas yang telah dilakukan sepanjang 2021, seperti pengelolaan nol limbah (Zero Waste Management), program ‘Net-Zero Emission’ yang secara khusus mentargetkan untuk mengurangi separuh dari karbon emisi di seluruh fasilitas perusahaan sampai tahun 2030, serta program penggunaan energi terbarukan dan hemat energi.
Prioritas lainnya adalah kerja sama dengan pihak ketiga untuk program ekonomi sirkular melalui pengelolaan limbah kain perca yang dihasilkan oleh fasilitas produksi garmen dan tekstil menjadi barang yang bernilai, seperti masker, sarung bantal, karpet, dan lainnya. Pengeolaan limbah kain perca ini sesuai dengan komitmen Pan Brothers untuk menjadi perusahaan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Proses daur ulang sisa potongan kain yang mencapai 150 ton per bulan itu dilakukan melalui dua upaya: recycling internal di fasilitas produksi milik perseroani dan recycling eksternal oleh produsen pihak ketiga, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dan anggota masyarakat setempat. Bagi pihak ketiga dan masyarakat setempat, PT Pan Brothers menyediakan kain bekas tersebut secara gratis sehingga mereka dapat menjual produk daur ulang tersebut sebagai pendapatan mereka.
Sejak 2020, PT Pan Brothers terus berupaya mengembangkan pemanfaatan limbah kain perca itu semaksimal mungkin melalui proses Reuse, Recycle dan Upcycle. Tujuannya adalah memanfaatkan limbah kain perca dengan mengolahnya menjadi produk yang lebih bermanfaat dengan motto "Mengolah Limbah Menjadi Berkah". Program Ekonomi Sirkular (Upcycle & Recycle) ini dijalankan dengan membangun ekosistem kolaborasi dengan beberapa IKM yaitu Pable, Studio Moral, Thread for Hope (T4H), Kreasi Nusa Persada (KNP), dan PT Homeware International Indonesia.
Limbah kain perca dicacah menjadi serat (Recycle), lalu di pintal menjadi benang kemudian di tenun menjadi kain. Untuk proses ini, PT Pan Brothers bekerja sama dengan Pable (Jawa Timur), dibantu oleh Thread 4 Hope (T4H) sebagai kolaborator. Kain yang dihasilkan kemudian dijadikan jas/jaket yang di desain dan di jahit oleh Studio Moral (fashion designer). PT Pan Brothers juga berkolaborasi dengan Kreasi Nusa Persada (KNP) untuk menghasilkan karpet (rugs) serta dengan PT Homeware International Indonesia (manufaktur peralatan rumah tangga) yang menghasilkan dekorasi rumah tangga yang dikombinasikan dengan rotan.
Infografis PT Pan Brothers Tbk