Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

iklan

Cagub Anwar Hafid Siap Majukan Sulteng

Tak hanya berbekal rasa peduli, Anwar juga memiliki pengalaman yang mumpuni dalam memimpin.

7 Juli 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anggota DPR RI, Anwar Hafid siap memajukan Sulawesi Tengah (Sulteng) dengan mencalonkan diri sebagai Gubernur Sulteng di pilkada mendatang. Semangatnya untuk memajukan Sulteng datang dari kepedulian yang besar kepada masyarakat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tak hanya berbekal rasa peduli, Anwar juga memiliki pengalaman yang mumpuni dalam memimpin. Salah satunya dengan menjadi Bupati Morowali selama dua periode. Pernah berkecimpung di lembaga eksekutif dan legislatif, ia mengatakan ingin kembali menjadi bagian dari lembaga eksekutif karena bisa merespon masalah di masyarakat dengan langsung dan cepat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Yang satu sifatnya eksekusi dan yang satu sifatnya menyampaikan aspirasi-aspirasi masyarakat. Oleh karena itulah kalau melihat dari latar belakang itu, sejak dulu saya memang punya cita-cita besar untuk tetap berada di jalur eksekutif. Lebih cepat kita merespons setiap apa yang menjadi keinginan masyarakat ketika masyarakat membutuhkan,” ujarnya, Sabtu, 29 Juni 2024.

Pernah menjadi Bupati Morowali dua periode dan menjadi anggota DPR RI yang melakukan kunjungan kerja ke daerah pilihan atau reses sejak 2014, tentu membuatnya mengenal betul potensi dan tantangan yang berada di Sulteng. 

“90 persen saya mengenal wilayah Sulawesi Tengah itu termasuk banyak mendengarkan aspirasi, keluhan-keluhan masyarakat, harapan-harapan masyarakat Sulawesi Tengah,” katanya.

Di Posisinya yang sedang menjadi anggota DPR RI, Perjuangannya untuk Sulteng terus digaungkan dengan aktif dalam perancangan undang-undang ataupun peraturan yang bisa meringankan beban masyarakat Sulteng, termsuk melakukan reses.

Kata Anwar, dengan turun langsung ke masyarakat untuk melihat dan mendengan aspirasi, Anwar menyimpulkan ada beberapa program prioritas utama dalam membangun Sulteng. Kata dia, pembangunan infrastruktur menjadi hal yang paling penting.

“Yang pertama, berkaitan dengan infrastruktur. Infrastruktur kita masih sangat minim. Masih ada daerah-daerah yang sangat susah dijangkau. Baik itu infrastruktur berkaitan dengan pendidikan, infrastruktur berkaitan dengan kesehatan, infrastruktur berkaitan sarana dan prasarana transportasi, jalan, jembatan, dan sebagainya,” kata dia.

Menurutnya, keterbatasan infrastruktur membuat masih banyak masyarakat yang kebutuhan dasarnya belum bisa terpenuhi seperti air bersih dan listrik karena akses yang tak terjangkau. Menurutnya, infrastruktur yang memadai juga bisa meningkatkan taraf perekonomian masyarakat karena bisa terkoneksi satu sama lain.

Masalah lain yang menjadi fokus pengembangan Anwar adalah pendidikan. Kata dia, tingkat pendidikan masyarakat yang rendah harus segera dituntaskan oleh pemerintah agar tidak ada lagi anak yang putus sekolah.

Selain itu, lapangan pekerjaan yang terbatas dan sertifikasi pekerja untuk pekerjaan tertentu yang belum banyak juga menjadi perhatian Anwar. Menurutnya, dua poin ini menjadi momok dari angka pengangguran di Suiteng. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulteng mencatat, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Sulawesi Tengah tahun 2023 mencapai 2,95.

“Itu saya lihat angkat kerja kita masih banyak yang belum memiliki sertifikasi keahlian yang dibutuhkan oleh lapangan-lapangan kerja yang tersedia sehingga ini tentu sangat berpengaruh bagi anak-anak kita yang akan melamar pekerjaan dimanapun,” katanya.

Selain itu, Anwar juga berkomitmen untuk menaikan kesejahteraan masyarakat dengan mengembangkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Sulteng lewat kerja sama dengan pemerintah daerah, sektor swasta dan industri.

Menurutnya, jika segala kebutuhan industri-industri yang ada di Sulteng bisa memanfaatkan potensi daerah dan UMKM yang ada, ekonomi akan berputar. “Sehingga maksudnya begini, pasar besar yang ada di industri-industri yang ada di Sulawesi Tengah itu kalau misalnya kebutuhan-kebutuhan mereka itu dapat dipenuhi bersumber dari masyarakat Sulawesi Tengah, saya kira ini akan meningkatkan pendapatan masyarakat,” katanya. 

“Kebutuhan-kebutuhan perusahaan itu tidak perlu lagi diambil dari luar, tapi dapat disuplai oleh masyarakat yang ada di Sulawesi Tengah. Sehingga multiplier effect kehadiran perusahaan itu juga dirasakan langsung oleh masyarakat sulit setengah. Itu yang pikiran saya ke depan,” tambahnya.

Ia mengaku, pencalonannya sebagai Gubernur Sulteng didukung penuh oleh partai pengusungnya yakni Demokrat. Kata dia, Partai Demokrat sudah memberikan surat rekomendasi. Ia juga yakin struktur partai yang lengkap dari mulai tingkat provinsi hingga anak ranting bisa mendukung pencalonannya.

“Partai Demokrat di Sulawesi Tengah ini kan terbentuk mulai dari tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan, kemudian ranting, anak ranting. Secara struktur itu sangat lengkap sampai di bawah, nah kita harapkan mesin partai ini bisa maksimal bekerja dalam rangka pemenangan yang akan datang,” ujarnya.

Menurutnya, kader dan relawan yang banyak bisa membantunya dalam mensosialisasikan program. Kata Anwar, salah satu strategi yang ia lakukan untuk menghadapi pilkada adalah sosialisasi yang masif.

“Tentu sosialisasi tatap muka dengan masyarakat itu sangat penting Jadi semakin banyak kita melakukan tatap muka dengan masyarakat, maka tentu akan semakin banyak yang mengenal kita dan semakin banyak yang akan memilih kita,” katanya.

Program yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat pun menjadi modalnya untuk maju ke pilkada. Menurutnya, program yang ia usung sudah tepat sasaran.

“Sejauh mana kita bisa menggali apa yang menjadi sumber persoalan. Oleh karena itulah sehingga saya berkeyakinan bahwa dengan program pendidikan, kesehatan yang tuntas, kemudian perbaikan infrastruktur, termasuk dalam hal penciptaan lapangan kerja Ini menurut saya akan banyak dilihat oleh masyarakat,” ujarnya.

Ia berharap, semoga di pilkada nanti masyarakat bisa memilih pemimpin yang benar-benar bisa menjadi menyelesaikan seluruh persoalan di masyarakat. Ia juga mengecam keras praktik politik kotor seperti politik hoaks, politik identitas dan politik transaksional. 

“Nah ini karena ini tentu sangat tidak sehat bagi alam demokrasi kita. Mari kita berkontestasi secara cerdas dengan tentu menawarkan program-program sebagaimana di daerah-daerah yang demokratis sehingga masyarakat nanti memilih secara cerdas juga,” kata dia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus