Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pasca dilantik sebagai penjabat Wali Kota Jayapura, Papua, setahun lalu, Frans Pekey, tak butuh waktu lama untuk segera bekerja. Sejumlah program inovasi layanan pemerintahan dia gulirkan untuk melakukan perubahan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pertama, saya melakukan konsolidasi internal. Karena kekuatan saya adalah ditopang seluruh jajaran pemerintah daerah. Bersama forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda),” kata Frans seusai meraih Penghargaan Apresiasi Tokoh Indonesia Inspiratif kategori Penjabat Kepala Daerah Inovatif dari Tempo Media di Jakarta, Selasa 29 Agustus 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Frans memperkenalkan inovasi yang berorientasi pada enam budaya kerja berintegritas. "Pertama, tertib administrasi. Kedua, tertib aturan. Ketiga, pelayanan prima. Keempat, inovasi dan perubahan. Kelima, bebas korupsi. Keenam, tata kelola keuangan yang baik dengan tetap mempertahankan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK," ujarnya.
Dia juga fokus pada komunikasi dan kolaborasi dalam membangun Kota Jayapura agar lebih baik. "Pada 2023, saya membuat tema dan menyatakan sebagai Tahun Kolaborasi. Karena pemerintah kota menyadari bahwa kami memiliki kemampuan terbatas,” ucap Frans.
Peran pemerintah pusat memajukan Kota Jayapura diwujudkan dengan pendirian Papua Youth Creative Hub. Menurut Frans, Presiden Joko Widodo dapat menghadirkan sebuah pusat kreativitas bagi anak-anak Papua. “Saya berterima kasih kepada Presiden Jokowi,” ujarnya.
Papua Youth Creative Hub, kata dia, berdampak positif dalam membantu kalangan muda Papua dalam mengembangkan keterampilan dan ekonomi kreatif.
Setahun memimpin Kota Jayapura, Frans mendorong kegiatan perekonomian berbasis usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Menurut dia, pertumbuhan ekonomi selalu dibarengi dengan pertumbuhan usaha kecil dan menengah. Beberapa penyelenggaraan budaya juga turut menjadi perhatian Frans, seperti Festival Teluk Humboldt, Irian Creative Week, serta festival musik seperti Rocktober dan Jazzember. Yang tak kalah menarik adalah Festival Kopi yang diselenggarakan bekerja sama dengan Bank Indonesia.
Frans mendorong masyarakat Kota Jayapura memiliki daya saing dan inovasi agar mandiri. “Kami tidak mempunyai tambang. Modal masyarakat adalah kreativitas dan skill yang baik untuk menjadi bekal,” tuturnya.
Penyiapan sumber daya manusia unggul diwujudkan dalam program Generasi Emas Port Numbay. Frans menyediakan Kartu Numbay Pintar atau kartu sekolah gratis bagi anak-anak asli Papua.
Pemerintah Kota Jayapura juga bekerja sama dengan Yayasan Genius di Karawaci, Tangerang, untuk melahirkan generasi emas Papua. Melalui program Generasi Emas Port Numbay, Frans berharap generasi Papua menjadi generasi yang cerdas, berintegritas dan beriman.
Selama memimpin Kota Jayapura, Frans menginginkan Kota Jayapura menjadi kota yang aman, nyaman, dinamis dan harmonis. Untuk itu, dia mengajak warga kota berpartisipasi dalam menjaga lingkungan serta kenyamanan kota.
Frans mengatakan keberhasilan transformasi yang dilakukan berkat kolaborasi dan inovasi dari semua pemangku kepentingan. Selain itu aparatur yang berintegritas menjadi kunci dalam melakukan perubahan di Kota Jayapura.
Dia mengungkapkan, sebagai pemimpin yang paling utama adalah rendah hati. “Kedua, harus dekat dengan masyarakat dan ketiga, memiliki pengalaman, kapasitas, dan integritas yang baik, dan selalu dekat dengan Tuhan,” ucapnya.