Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wilayah perbatasan dan terluar, terdepan dan tertinggal (3T) menjadi prioritas utama Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika, Fadhilah Mathar, mempercepat aksebilitas digital. Sejak dilantik pada September lalu, dia bekerja keras memeratakan akses internt di seluruh Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu yang menjadi perhatian Fadhilah adalah akses internet di Pos-Pos TNI penjaga perbatasa. Menurut dia pos-pos militer adalah penjaga kedaulatan negara. “Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi perhatian utama kami,” kata perempuan yang akrab disapa Indah ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Indah mengatakan BAKTI telah memberikan layanan khusus akses internet yang ditempatkan untuk pertahanan dan keamanan di 302 titik. Dia menyadari, lokasi-lokasi Pos pengamanan TNI terutama di perbatasan, sulit untuk dijangkau teknologi kabel optik. Salah satunya dengan penggunaan satelit berkapasitas besar berkecepatan tinggi (high throughput satellite) dengan meluncurkan SATRIA-1.
Menurut Indah, sektor pertahanan dan keamanan merupakan prioritas pertama yang akan memperoleh layanan SATRIA-1. Selain itu, BAKTI akan bekerjasama dengan operator dan swasta mempercepat aksebilitas digital di wilayah 3T.
Bagaimana mempercepat akses internet di wilayah perbatasan, bagaimana agar kedaulatan negara tetap terjaga dengan pemenuhan akses digital di Pos-Pos TNI, berikut petikan wawancara dengan Indah, Minggu, 3 Desember 2023.
Bagaimana mengatasi kendala aksebilitas di wilayah perbatasan, khususnya di Pos Pengamanan TNI?
Khusus layanan akses internet yang ditempatkan untuk pertahanan dan keamanan sebanyak 302 titik. Semua layanan sudah beroperasi. Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi perhatian utama kami.
Kami menyadari lokasi-lokasi Pos pengamanan TNI terutama di perbatasan sulit untuk dijangkau teknologi kabel optik. Di sisi lain, kapasitas satelit juga terbatas. Salah satu terobosan untuk mengatasi masalah konektivitas adalah dengan penyediaan layanan kapasitas internet melalui satelit berkapasitas besar berkecepatan tinggi (high throughput satellite). SATRIA-1 sudah meluncur. Sektor pertahanan dan keamanan di wilayah perbatasan merupakan prioritas pertama yang akan memperoleh layanan SATRIA-1.
Kami juga membutuhkan dukungan pasokan listrik di titik-titik akses internet, khususnya di wilayah perbatasan.
Apakah Mangoesky yang digunakan TNI di perbatasan dapat terhubung dengan akses internet BAKTI?
Mangoesky adalah salah satu solusi untuk layanan akses internet broadband di wilayah 3T. Teknologi tersebut membantu pemerintah memberikan akses di daerah terdepan, terluas dan tertinggal.
Namun perangkat VSAT Mangoesky tidak kompatibel dengan jaringan satelit SATRIA-1 yang akan beroperasi pada 2024. Kebutuhan TNI dan Polri dapat dilayani dengan SATRIA-1 menggunakan VSAT RTGS yang sesuai dengan jaringan satelit ini.
Bagaimana BAKTI mempercepat akses internet di perbatasan?
Mayoritas lokasi perbatasan berada sangat jauh dari kota-kota besar. Agar akses digital dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat di perbatasan dengan mengkombinasikan solusi teresterial dengan satelit. Kami ta memahami capital expenditure transmisi teresterial mempertimbangkan jarak dan berbagai perizinan.
Untuk itu, BAKTI mempercepat inklusi digital di perbatasan melalui penyediaan kapasitas satelit. Kami bekerjasama dengan pihak operator selular dan pihak swasta lainnya.
Apa saja proyek mempercepat aksebilitas digital?
Proyek Palapa Ring, merupakan jaringan serat optik sepanjang 12.229 kilometer dan merupakan proyek dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) pertama dalam sektor telekomunikasi. Proyek ini juga sekaligus proyek KPBU pertama yang menggunakan skema availability payment (AP). Kemudian, program BTS 4G, akan terus berlanjut untuk membuka potensi-potensi pertumbuhan di desa-desa 3T.
BAKTI juga akan membangun jaringan internet melalui program layanan akses internet atau BAKTI Aksi di tempat-tempat pelayanan publik, seperti sekolah, puskesmas, kantor desa dan kantor pemerintahan lainnya. Hingga Oktober 2023, layanan akses internet telah dinikmati masyarakat di 14.445 lokasi.
Bagaimana dengan proyek satelit?
Program satelit SATRIA-1 adalah satelit terbesar di Asia milik Indonesia yang sudah diluncurkan pada Juni lalu dan sedang menuju orbit. Satelit direncanakan telah mencapai orbit yang ditentukan pada akhir tahun ini dan beroperasi pada 2024.
Adapun program sewa kapasitas satelit adalah penyewaan kapasitas satelit dalam order besar (bulk). Penyewaan kapasitas satelit ini digunakan untuk didistribusikan melalui RTGS akses internet dan BTS di daerah 3T.
Mengapa pembangunan tower BTS tidak dapat menjangkau seluruh wilayah 3T?
Pembangunan berbasis tower seperti dengan base transceiver station (BTS) di daerah 3T memiliki tantangan seperti topografi yang sulit dan jumlah penduduk yang sedikit.
Kebanyakan daerah tersebut berada di pegunungan, hutan tebal, daerah rawa, atau daerah terpencil yang sulit dijangkau dengan moda transportasi. Jumlah keluarga di beberapa pulau-pulau terpencil juga tidak banyak dengan daya beli yang rendah.
Namun, amanah Presiden Jokowi, No one left behind, meneguhkan semangat BAKTI untuk menjangkau masyarakat yang belum terjangkau secara digital. Salah satunya adalah melalui pemilihan teknologi yang tepat.