Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Juri Bhayangkara Mural Festival 2021, Guntur Wibowo, mengatakan sebanyak 80 peserta mengikuti lomba menggambar dinding. Dari jumlah itu juri memilih 10 pemenang terdiri dari juara satu sampai tiga dan tujuh juara harapan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Cukup sengit perdebatannya, karena hasilnya sangat luar biasa. Yang paling penting adalah dari segi komunikasinya, kemudian dari teknis; dari garis, komposisi dan juga permainan warna. Dan hasil akhir penguasaan media, kesesuaian gambar dan tema," kata Guntur menceritakan tentang perdebatan dewan juri memilih pemenang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain Guntur, dewan juru terdiri dari Ones (seniman graffiti), Kendra Paramita (ilustrator Tempo), Bunga Fatia (seniman mural) dan Daus Rojali (seniman kontemporer).
Hasil karya mural yang sudah selesai di gambar di depan Mabes Polri.
Guntur menjelaskan, penilaian paling besar adalah komunikatif dari gambar yang dibuat. "Jadi gambar itu tanpa narasi atau tanpa kata-kata panjang lebar, publik atau masyarakat bisa memaknai gambar tersebut atau bisa mengerti maksudnya," tutur Akademisi Institut Kesenian Jakarta ini.
Kedua, kata dia, dari segi teknis, yakni mulai dari penguasaan media, warna, bentuk, proporsi, komposisi dan lainnya. "Ketiga adalah kesesuaian gambar dengan tema,” ujar Guntur.
Dari 10 finalis, dewan juri memutuskan pemenangnya La Ode Umar dari Jakarta sebagai juara pertama, kemudian Fauzan Musa'ad dari Papua sebagai juara dua dan Tofazani Arifin dari Jawa Tengah menjadi juara tiga.
Adapun juara harapan sebanyak tujuh finalis, yakni Blepotan Cat dari Jabodetabek (Juara Harapan 1), Studiology.co dari Sumatera Selatan (Juara Harapan 2) dan Mi Art & Design Studio dari Jabodetabek (Juara Harapan 3).
Kemudian juara harapan empat adalah MoMen dari Jabodetabek, Skala Colony dari NTB (Juara Harapan 5), DONJOE dari Kalimantan Barat (Juara Harapan 6), dan ALL MURAL dari Jabodetabek (Juara Harapan 7).