Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kabupaten Keerom, Papua, kini menjadi perhatian seluruh masyarakat Indonesia. Wilayah yang berbatasan dengan Papua Nugini ini menjadi salah satu lumbung pangan nasional atau food estate. Presiden Joko Widodo bahkan menyaksikan panen jagung bersama petani di Keerom.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bupati Keerom, Piter Gusbager, memastikan bahwa perkembangan l program food estate di wilayahnya cukup pesat. Produksi panen jagung tahun ini mencapai 7,5 ton per hektare. "Kami bersyukur, karena baik Bapak Presiden maupun Pak Menteri Pertanian sama-sama memberi perhatian terhadap food estate Keerom,” ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Piter mengatakan 60 persen lebih pendapatan masyarakat Keerom bersumber dari sektor pertanian. Kabupaten Keerom adalah salah satu daerah basis pertanian terluas di Papua. “Kalau mau bereskan masalah Keerom bereskan pertaniannya, kalau mau atasi kemiskinan di wilayah ini selesaikan pertaniannya, kalau mau meningkatkan kesejahteraan masyarakat bereskan pertaniannya," ujar Piter.
Pertanian telah menjadi simbol utama pemberdayaan masyarakat dalam memperkokoh perekonomian di Kabupaten Keerom. Karena itu, Piter mengapresiasi Presiden Jokowi terhadap komoditas jagung di wilayahnya. Total luas lahan food estate Keerom mencapai 500 hektare.
Khusus jagung, Piter akan memperluas lahan untuk komoditas pertanian ini menjadi 3000 hektare dari target 10 ribu hektare. Saat ini, petani Keerom juga sukses menanam komoditas sawit di lahan 12.000 hektare.
Dia mengatakan pembukaan lahan merupakan investasi besar yang melibatkan kolaborasi antara petani, kelompok tani, pemerintah, industri dan pemangku kepentingan. Saat ini Keerom menjadi lumbung pangan jagung. “Kami bisa menciptakan olahan-olahan jagung berkualitas dan masuk ke dalam pasar serta menciptakan sistem pertanian yang berkelanjutan,” ujarnya.
Hingga kini, Kabupaten Keerom merupakan daerah penghasil sayur mayur, buah-buahan dan peternakan yang dipasok ke beberapa wilayah di Papua. Hotel-hotel dan rumah makan yang ada di Jayapura mendapatkan bahan pangan dari Keerom.
Selain pertanian, di Keerom juga terdapat perkebunan sawit yang berbatasan dengan Papua Nugini. Pemerintah kabupaten belum lama ini mendorong peremajaan sawit rakyat (PSR). “Banyak produk pertanian yang dihasilkan Keerom. Tetapi kami harus fokus agar memiliki produk unggulan,” kata Piter.
Kabupaten Keerom membangun perekonomian berbasis pertanian.
Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat menjadi program yang digulirkan Bupati Piter. Menurut dia, masyarakat Keerom terdiri dari beragam etnis yang ada di Indonesia. Salah satu cara melakukan pemberdayaan dan pembangunan ekonomi adalah berbasiskan rumah ibadah. Para tokoh-tokoh agama dinilai lebih dipercaya dalam mengurus umatnya.
Setiap tahun, pemerintah kabupaten memberikan dana untuk keagamaan. “Tahun ini kami melakukan safari Ramadan mencapai Rp 2 miliar. Kami memberikan bantuan sebesar Rp 100 juta untuk masing-masing rumah ibadah di Keerom. Masjid dan gereja harus memiliki koperasi,” kata Piter.
Melalui Dinas Koperasi, lanjut dia, koperasi-koperasi juga dibebaskan dari seluruh pungutan. Baik itu untuk mendirikan kelembagaan, surat-surat untuk mendirikan koperasi. “Semua kami bebaskan, tidak ada pungutan.”
Piter menuturkan pemerintah kabupaten memberikan bantuan sebesar Rp 50-70 juta kepada koperasi. Bantuan diberikan dengan syarat, koperasi memiliki kelembangaan dan memiliki izin dari pemerintah.
Menurut Piter, koperasi dan UMKM merupakan wujud pembangunan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan. Atas terobosan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Keerom mendapat penghargaan sebagai penggerak koperasi terbaik dari pemerintah. “Kami memiliki 32 koperasi dan sekitar 300 UMKM binaan Kabupaten Keerom,” ucapnya.
Pemberdayaan UMKM juga menjadi perhatian Piter. Beragam pelatihan dan pendampingan diberikan kepada pelaku usaha kecil menengah. “Dari perizinan, digitalisasi keuangan, sampai direncanakan memiliki inkubator sendiri. Mereka yang inkubatornya sudah bagus diminta untuk mendampingi kami masuk ke pasar,” ujarnya.
Keerom, kata Pieter, akan membuat satu pusat ekonomi baru dengan membangun sekolah, puskesmas, kantor pemerintahan, dan pusat-pusat pelayanan umum di wilayah selatan dekat Perbatasan Pegunungan Bintang. Hal ini dilakukan agar segera merangsang pendirian Pos Lintas Batas Negara (PLBN).
Piten mengatakan Keerom merupakan kabupaten yang memiliki perbatasan terpanjang mencapai 120-150 kilometer. “Sepanjang batas negara ini, kami punya lokasi prioritas yang belum diurus sama sekali. Jadi wajah negara di Keerom ini belum diurus sepenuhnya oleh negara,” kata dia.
Piter mengusulkan didirikan PLBN seperti di Jayapura dan Merauke untuk mengantisipasi perdagangan gelap di sepanjang garis batas negara. “Kami berharap Keerom menjadi kawasan strategis yang mendukung pertumbuhan Papua dan juga kedaulatan dan ketahanan negara di Pasifik,” ucap Piter.
Generasi Emas 2045
Pendidikan menjadi prioritas utama mencapai visi Indonesia Emas 2045. Ada empat tujuan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Salah satunya, kata Piter, adalah pembangunan manusia yang memiliki kemampuan untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Piter mengatakan 2045adalah waktu yang singkat dan tiap daerah berada dalam sebuah kompetisi. “Maka, tidak ada cara lain harus membenahi sistem pendidikan,” ujarnya.
Piter berharap pendidikan nonformal bisa ditingkatkan karena tidak semua pendidikan yang bagus didapat dari sekolah formal. “Pendidikan formal penting, tapi pelatihan untuk meningkatkan keterampilan juga penting dalam menyiapkan Indonesia Emas,” ucap dia.
Piter selalu mengingatkan para kepala sekolah untuk memberikan inovasi kepada sistem kurikulum yang ada. Pola pendidikan yang dilakukan di Keerom jangan sampai melahirkan kader-kader yang tak bisa tampil sebagai pemimpin. “Pendidikan jangan sampai menciptakan anak muda yang tidak memiliki jiwa kepemimpinan dan tidak dapat bekerja sama dalam tim,” ujarnya.