Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wali Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara, Dr. H. Waris Tholib, S. Ag., MM memiliki gaya kepemimpinan berbeda dengan pemimpin lainnya. Dia memilih membangun Kota Tanjungbalai dengan pendekatan humanis. “Saya mencoba merasakan nilai-nilai di masyarakat dan membangun kepekaan terhadap mereka,” ujar wali kota definitif yang efektif menjabat selama sekitar tiga tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Waris ingin membangun karakter manusia yang berakhlak dan beradab sebagaimana tercermin dalam adat budaya Melayu. Untuk merealisasikannya, dia memberikan penguatan mental dan keagamaan kepada masyarakat, seperti melaksanakan program satu rumah satu penghafal Al Quran, membangun pondok pesantren dan rumah tahfidz, serta mengadakan sekolah minggu. “Saya ingin mengembalikan kota ini menjadi kota ulama,” ucap dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seiring upaya membangun karakter berakhlak dan beradab, Waris Tholib juga menguatkan bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, hingga tata kelola pemerintahan. Hasilnya pun tidak main-main. Berkat kepemimpinannya, angka stunting yang sebelumnya sebesar yakni 26,9 persen turun menjadi 5,7 persen. “Pencapaian itu membuat Kota Tanjungbalai meraih penghargaan peringkat kedua penurunan prevalensi stunting terbaik di Indonesia,” kata Waris.
Di bawah kepemimpinannya juga, sebanyak 98 persen masyarakat Kota Tanjungbalai terlindungi dengan mendapatkan pelayanan kesehatan atau Universal Health Coverage (UHC). Sementara untuk kepemilikan dokumen kependudukan, hampir seratus persen warga Kota Tanjungbalai mendapatkannya, baik dalam bentuk kartu tanda penduduk (KTP), kartu keluarga (KK), akta kelahiran, maupun kartu identitas anak (KIA). Beragam pelayanan tadi disertai sejumlah inovasi, misalkan sistem jemput bola dan pelayanan bebas biaya alias gratis.
Waris Tholib, peraih gelar doktor dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN Sumut) ini pun bersyukur karena mampu mengelola pemerintahannya dengan baik. Di antaranya, dengan menerapkan rekrutmen pejabat struktural melalui proses assesment, baik pejabat esselon II, esselon III, bahkan esselon IV.
Pemerintah Kota Tanjungbalai juga berada di zona hijau atas penilaian kepatuhan pelayanan publik oleh Ombudsman 2023. “Sebelumnya, kami berada pada zona kuning,” ucap pria kelahiran 5 Juni 1971, ini.
Mengenai tata kelola keuangan daerah, Pemerintah Kota Tanjungbalai yang sebelumnya memperoleh opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, kini mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas hasil pemeriksaan laporan keuangan 2023. Sebagai sebuah daerah yang terbilang kecil dan lokasinya terpencil, Waris
Tholib melanjutkan, Kota Tanjungbalai mampu mengikuti dan menerapkan transformasi di era digitalisasi menuju Smart City. Kebanggaan lainnya, menurut dia, terpilihnya putra terbaik di Kota Tanjungbalai sebagai pengibar bendera tingkat nasional dan seorang putri terpilih menjadi pengibar bendera putri tingkat Provinsi Sumatera Utara 2024.
Waris Tholib berharap Kota Tanjungbalai menjadi kota yang maju, masyarakat sejahtera, dan pembangunan berkelanjutan. “Ke depan, Kota Tanjungbalai kembali menjadi kota strategis perdagangan dan jasa, baik di level regional, nasional, maupun internasional,” kata dia.
Pembangunan Kota Tanjungbalai yang inklusif dan sejahtera, menurut Waris, hanya bisa tercapai jika semua agen pembangunan berperan aktif, memiliki mindset yang sama, dan seiring sejalan dalam mengelola pembangunan. “Mari semua pemangku kepentingan bahu-membahu menuju masa depan Kota Tanjungbalai yang Masyhur 2045,” ucap Waris Tholib.