Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Afda Fayruz terlihat asyik memandangi bangunan Rumah Baca Zhaffa. Siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri 09 Manggarai, Jakarta Selatan, itu mengaku sering ke rumah baca itu bersama teman-temannya. “Saya suka ke sini dengan teman-teman,” kata Afda.
Dia mengaku rumah baca kini terlihat bagus setelah direnovasi.. “Bagus tempat bacanya, jadi suka membaca,” kata siswi berusia 11 tahun itu.
Di Rumah Baca Zhaffa, Afda mengaku suka sekali membaca komik. Naruto menjadi serial favoritnya. Selain komik, buku-buku cerita fabel atau binatang juga menjadi incarannya. Afda berharap, semakin banyak koleksi buku yang ada di rumah baca.
Kehadiran Rumah Baca Zhaffa di wilayah Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan diakui seorang ibu, Silvi, sangat bermanfaat bagi anak-anaknya. Kedua anaknya rutin mendatangi rumah baca sejak sebelum Pandemi covid-19.
“Akmal, putra saya waktu itu masih kelas I SD, dia mendapat pelajaran tambahan membaca dan menulis,” kata Silvi.
Tidak hanya mendapatkan pelajaran, kehadiran rumah baca membuat anak-anak dapat menjauhi gadget. “Semoga dengan Rumah Baca Zhaffa yang baru ini, ke depan bisa lebih banyak lagi kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan baik untuk anak-anak maupun orangtua. Kami masih butuh banyak aktivitas luar ruangan,” ucap Silvi.
Sutji Lantyka selaku Associate Director of Communications McDonald’s Indonesia memberikan kata sambutan dalam acara Grand Opening McD Library.
Associate Director of Communications MC Donald’s Indonesia, Sutji Lantyka, mengatakan memilih Rumah Baca Zhaffa sebagai proyek percontohan mendirikan McD Library. Sebelumnya, kondisi rumah baca yang berdiri sejak 2008 memprihatinkan dan perlu direnovasi.
“Kami merenovasi interior dan eksterior. Dapur dan kamar mandi juga kami perbaiki,” kata Sutji pada saat meresmikan Rumah Baca Zhaffa Supported by McDonald’s sebagai McD Library di Manggarai, Kamis, 22 Desember 2022.
Tidak hanya mengubah tampilan fisik bangunan, McDonald’s memfasilitasi buku bacaan anak lebih variatif, menambah alat peraga serta memperbaiki furnitur yang masih layak pakai.
Sutji mengatakan McDonald’s sangat peduli dengan anak-anak.
McDonald’s selama ini dikenal sebagai restoran keluarga dan anak-anak menjadi bagiannya. “McD fokus edukasi anak-anak pada tahun ini. Karena Indonesia merupakan salah satu negara yang literasinya masih rendah, maka McD ingin membantu meningkatkan literasi pada anak,” kata Sutji.
McDonald’s Indonesia berkomitmen mendukung tingkat literasi anak sepanjang 2022. Serangkaian program digelar melalui kampanye “Inspirasi Literasi McD”. Kegiatan ini mengajak konsumen mendonasikan buku bacaan anak yang masih layak baca melalui kotak donasi buku di 180 gerai seluruh Indonesia.
Dari kegiatan ini terkumpul 6.281 buku yang didistribusikan ke 120 taman baca masyarakat (TBM) di berbagai kota di Tanah Air. Program ini direncanakan berlangsung hingga 2023.
Selain literasi, McDonald’s memberikan beasiswa kepada guru melalui pelatihan kelas pedagogik sains dan asesmen sains. Beasiswa diberikan kepada seribu guru sekolah dasar dari berbagai daerah di Indonesia. Seluruh partisipan telah menerima sertifikat 64JP dari PGRI dan dapat digunakan sebagai syarat kenaikan pangkat guru.
Sutji mengatakan McDonald’s juga mengadakan workshop membaca nyaring atau read aloud. Kegiatan ini bertujuan membangun ketertarikan anak terhadap buku dan diharapkan menyukai kegiatan membaca. Program lain yang dilakukan adalah kunjungan rutin relawan karyawan McDonald’s mengajar anak-anak secara sukarela di taman baca.
Sutji Lantyka bersama dengan anggota McD Library.
Ketua Forum Taman Baca Masyarakat DKI Jakarta, Yudi Hartanto, mengapresiasi McDonald’s merenovasi taman baca patut diapresiasi. Menurut dia, Rumah Baca Zhaffa memang butuh perbaikan untuk meningkatkan kenyamanan belajar anak-anak. “Bersyukur McD memberikan bantuan buku-buku baru juga,” ujarnya.
Yudi mengatakan anak-anak sangat menyukai buku bergambar atau komik. Bacaan tersebut dibutuhkan karena anak butuh suasana santai ketika membaca. “Di Rumah Baca Zhaffa anak-anak diajak berwisata edukasi seperti kunjungan ke museum dan latihan merajut. Kami juga mengajak anak-anak berempati sosial dengan membantu korban bencana atau mengunjungi penderita kanker,” tuturnya.
Kepala Dinas Perpustakaan DKI Jakarta, Wahyu Haryadi, mengatakan, selain infrastruktur dan kenyamanan, taman baca perlu membuat berbagai kegiatan dan program rutin untuk meningkatkan aktivitas literasi. “Setidaknya diadakan satu hingga dua kegiatan rutin setiap minggu. Kegiatan juga dapat melibatkan orang tua untuk mengetahui kemajuan anak-anak mereka,” ucapnya.
Adapun Kepala Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jakarta Selatan, Evita Dwi Seiverda, menuturkan peran taman baca sangat dibutuhkan sampai saat ini. Melalui taman baca, masyarakat bisa berinteraksi baik dengan buku maupun sesama masyarakat. “Dengan membaca juga bisa mendapatkan inspirasi dan menghasilkan uang,” ujarnya.
Dinas Perpustakaan sedang melakukan uji coba menyediakan spot baca digital. Rencananya terdapat 338 spot baca digital di tingkat rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) di Jakarta pada 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini