Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
12 anggota Supreme Audit Institution 20 (SAI20) menyetujui komunike bersama yang terangkum dalam 12 kesepakatan. Hal ini sebagai wujud komitmen badan pemeriksa negara anggota G20 meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam menyelesaikan berbagai permasalahan berdimensi global.
12 kesepakatan dalam Komunike SAI20 menggambarkan peran, komitmen, dan rekomendasi badan pemeriksa negara anggota G20 dalam menghadapi isu-isu global. Dua isu global yang menjadi prioritas pada saat ini, yaitu pemulihan ekonomi pascapandemi dan pencapaian tujuan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs).
Bagian pertama komunike, mulai dari paragraf pertama sampai delapan merupakan refleksi peranan dan komitmen SAI. Yaitu sebagai lembaga pemeriksa eksternal yang independen dalam mengawal transparansi dan akuntabilitas pengelolaan sektor publik dan tata kelola pemerintahan yang baik sesuai dengan mandat di masing-masing negara.
Kemudian, komunike paragraf Sembilan dan 10 merupakan respons atas isu global yang sejalan dengan tema Presidensi G20 Indonesia. SAI menyuarakan kepada pemerintah dan pemilik kepentingan untuk memperhatikan upaya perbaikan tata kelola arsitektur kesehatan global, transisi energi dan transformasi digital, dari perspektif strategis maupun operasional.
Bagian akhir dari komunike menekankan pentingnya keberlanjutan SAI20 sebagai engagaement group dalam G20. Sekaligus memastikan SAI India dan Brasil memegang Ketua SAI20 pada Presidensi G20 2023 dan 2024.
Selain itu, juga disepakati 12 butir paragraf komunike SAI terbentuknya forum badan pemeriksa negara anggota G20 menjadi sebuah message bagian dari G20 Leader Statement pada November 2022.
Ma'ruf Amin, Wakil Presiden RI.
Wakil Presiden Ma’aruf Amin optimistis pembentukan SAI20 akan memberikan nilai tambah bagi komunitas global dengan membangun tata kelola yang lebih tangguh. “Juga mendorong kolaborasi yang lebih efektif antara SAI dan pemerintah serta pemangku kepentingan lainnya,” ujarnya.
Adapun Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI, Puan Maharani, forum Presidensi dapat dimanfaatkan untuk membangun komitmen bersama menyelamatkan dunia. “Pemerintah, parlemen, badan pemeriksa atau SAI dapat menggunakan kesempatan dalam forum G20, P20, dan SAI20 untuk membangun komitmen yang kuat dalam menyelamatkan nasib dunia melalui keputusan-keputusan dan agenda kerja bersama yang nyata,” ucapnya.
Puan Maharani, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI.
Forum badan pemeriksa dari negara anggota G20 hadir untuk memberikan masukan dan rekomendasi berdasarkan kondisi di lapangan. G20 merupakan kelompok ekonomi yang merepresentasikan lebih dari 60 persen populasi bumi, 75 persen perdagangan global dan 80 persen PDB dunia.
Inisiatif kehadiran SAI20 dimulai ketika Indonesia memegang Presidensi G20 sebagaimana ditetapkan di Riyadh Summit 2020. Indonesia memegang Presidensi G20 2022 setelah proses serah terima pada akhir penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Roma, Italia, pada 30-31 Oktober 2021.
Badan Pemerika Keungan (BPK) RI menilai pembentukan SAI20 sebagai momentum yang tepat pada saat Indonesia sebagai Presidensi 2022. Forum untuk mempromosikan kolaborasi antara SAI anggota G20 dengan pemangku kepentingan lainnya.
G20 juga menjadi platform memperkuat peran SAI sebagai mitra negara-negara anggota G20 dalam merespons isu-isu global.
Dalam perjalanannya, SAI20 berhasil menjaring masukan dari badan pemerika negara-negara G20 lain. Terutama tentang penekanan pentingnya peran SAI sebagai partner strategis pemerintah dalam menindaklanjuti rekomendasi hasil pemeriksaan bersama pemangku kepentingan untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan mendukung pencapaian SDGs.
SAI20 memulai serangkaian pertemuan sejak 2021 hingga pertengahan 2022. Pertemuan untuk mendiskusikan dan mengintegrasikan berbagai masukan dan pandangan dari badan pemeriksa anggota G20. Hasil diskusi kemudian dituangkan dalam draft komunike yang disepakati bersama dalam KTT SAI20 di Bali pada 29-30 Agustus 2022. Ini merupakan puncak perjalanan dari pembentukan SAI20 pada masa Presidensi G20 Indonesia.
Serangkaian kegiatan telah dilaksanakan sebelum menuju puncak penyelenggaraan KTT SAI20. Diawali dengan preparatory meeting yang dilaksanakan secara virtual pada 13 Januari 2022. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan SAI20 kepada negara anggota G20.
Isma Yatun, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan.
Pada 26-27 Januari 2022, diadakan technical meeting sebagai kick-off pembentukan SAI20.
Pada 17 Juni 2022, SAI20 mengadakan sebuah seminar untuk memperkaya isu-isu seputar percepatan pemulihan ekonomi dan dukungan atas pencapaian SDGs. Kegiatan ini dikuti dengan senior official meeting (SOM) pada 20-21 Juni 2022 yang bertujuan untuk mendorong pengesahan aturan prosedur (rules of procedure/RoP) sebagai landasan berdirinya SAI20 dan penyusunan rancangan Komunike SAI20.
KTT SAI 20 di Bali menjadi penutup rangkaian panjang pendirian SAI20 yang diprakarsai oleh BPK. Para pimpinan badan pemerika keuangan dari negara anggota SAI20 akan mengadopsi RoP dan mengesahkan Komunike SAI20 sebagai suara dari negara-negara anggota dalam menanggapi isu prioritas SAI20.
Pada akhir KTT SAI20 juga akan dilakukan penyerahan tongkat presidensi SAI20 kepada badan pemeriksa India. Hal ini untuk tetap menjaga kesinambungan keberadaan dan inisiatif SAI20.
Hadir menjadi saksi kelahiran legacy Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin dan Ketua DPR Puan Maharani yang bertindak sebagai chair dari engagement group Parliament 20 (P20). KTT SAI20 juga dihadiri tiga menteri sebagai prominent speakers yang berbicara mengenai arsitektur kesehatan global, transisi energi dan tansformasi digital.
BPK berharap dengan berdirinya SAI20 dan disepakatinya komunike SAI20, akan membawa komunitas G20 menjadi lebih transparan dan akuntabel. Dengan begitu, dapat mengusung lebih banyak program dan inisiatif yang berguna serta bermanfaat sebesar-besarnya bagi kehidupan masyarakat global, regional, dan nasional.
WWW.BPK.GO.ID
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini