Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PT PLN (Persero) mengoperasikan gardu hubung di wilayah Mangkang, Semarang, Jawa Tengah, untuk meningkatkan keandalan pasokan listrik di Kawasan industri Kendal. Gardu senilai Rp 4 miliar ini berperan sebagai backup yang menghubungan tiga gardu induk Randugarut, Krapyak dan Kaliwungu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jateng & D.I.Yogyakarta, M. Irwansyah Putra, mengatakan pengoperasian gardu induk diharapkan dapat mendukung iklim investasi di Jawa Tengah, khususnya Kendal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kawasan Industri Kendal merupakan kota industri terbesar di Jawa Tengah yang berdiri di atas lahan 2.200 hektare. Kebutuhan pasokan daya pelanggan tegangan tinggi tersebut sebesar 10.380 kVA dan diproyeksikan meningkat menjadi 30.000 kVA pada 2023.
Dengan adanya Gardu Hubung maka pasokan listrik ke Kawasan Industri Kendal bisa lebih stabil dan mengurangi potensi kekurangan daya. "Saat ini reserve margin (cadangan daya) untuk wilayah kerja PLN UID Jawa Tengah & D.I. Yogyakarta di atas 35 persen persen dari beban puncak," kata Irwansyah.
Dia menjelaskan saat ini daya mampu pada sistem kelistrikan Jateng-DIY saat ini sebesar 6.664 MW. Adapun beban puncak pada siang hari sekitar 4.200 MW dengan cadangan 2.464 MW.
Menurut Irwansyah, selain untuk mendorong masuknya investor ke Kawasan Industri Kendal, pengoperasian gardu hubung akan menambah keandalan untuk Samator dan Asia Pacific Fibers.
Selain mengoperasikan Gardu Hubung Mangkang, PLN juga mengoptimalisasikan jaringan Krapyak 01. Optimalisasi menambah keandalan supply di wilayah Kendal dan sekitarnya.
“Ke depan diharapkan model Gardu Hubung Mangkang ini dapat dilakukan pengembangan dan diimplimentasikan sebagai konsep backup antar trafo gardu induk di wilayah kerja PLN UID Jateng & DIY,” kata Irwansyah.