Gelar Perdana Ganda Campuran

Lisa bercerita, ia dan Rehan berhasil mengalahkan ganda top dunia dalam tur Eropa karena komunikasi dengan tandemnya itu berjalan lancar. Sepekan sebelum membawa pulang medali emas Hylo Open dan hadiah uang US$ 14.220, Lisa dan Rehan berhasil mencapai babak semifinal French Open 2022. "Aku mempelajari hasil dari Eropa, yakni harus main enggak mau kalah, harus berani dalam hal mental," ujar atlet putri 22 tahun ini.

Senada dengan rekan duetnya, Rehan mengatakan keberhasilan dalam tur Eropa membuatnya makin percaya diri menghadapi turnamen selanjutnya. Putra mantan legenda bulu tangkis Indonesia, Tri Kusharjanto, ini menyatakan yakin bisa mengalahkan pasangan ganda dengan peringkat lebih tinggi. "Pelajaran utamanya tuh mau dia pemain top mau ranking berapa, pasti bisa dikalahkan kalau kami lebih siap di lapangan. Enggak ada yang enggak mungkin selama belum game," ucap Rehan kepada Tempo melalui pesan WhatsApp, Kamis, 24 November lalu.

Bagi Rehan, yang juga alumnus PB Djarum, komposisi tim sektor ganda campuran yang berisi pemain muda menjadi motivasi untuk membuktikan kelayakan ketika mendapat tanggung jawab dari Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia. Ia pun menargetkan pada 2023 bisa menembus peringkat ke-10 dunia. "Pasti pengin lebih banyak nyumbang gelar, sama kalau bisa masuk top 10,” tutur atlet yang lahir di Bekasi, Jawa Barat, 28 Februari 2000, ini. “Tapi saya penginnya setiap pertandingan kami main maksimal dulu aja, sama all out. Enggak usah mikir menang kalah," ujarnya.

Rehan mengatakan punya tip khusus untuk mengembalikan semangat ketika kalah dengan berpikir positif dan tidak mendengarkan perkataan jelek yang bisa menjatuhkan mental. Ia mengatakan kekompakan dan lancarnya komunikasi di lapangan menjadi modal utamanya bersama Lisa untuk meraih prestasi lebih tinggi. "Di luar lapangan kami pasti komunikasi kalau habis tanding atau habis latihan untuk bahas kekurangan," katanya.

Ganda Campuran Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati merayakan kemenangannya dalam laga Final Ganda Campuran Hylo Open 2022 bersama pelatih Nova Widianto, di Jerman, November 2022/PBSI

Pelatih kepala ganda campuran Indonesia, Nova Widianto, menyebut Lisa dan Rehan sebagai pebulu tangkis berdaya juang tinggi. Ia pun yakin anak didiknya itu bakal mampu menembus peringkat 10 besar dunia pada 2023. "Karakter mereka berdua saya akui bagus. Ini yang akan menjadi sisi keunggulan mereka dibanding pasangan lain," ucap Nova melalui pesan WhatsApp, Rabu 16 November lalu.

Menurut Nova, perkembangan drastis Rehan/Lisa mulai terlihat ketika mereka menembus babak final Vietnam Open. Meski mereka dikalahkan pasangan non-pelatnas, Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja, di babak final, Nova melihat motivasi besar untuk terus berprestasi muncul dari anak didiknya itu. “Kelebihan Rehan/Lisa sewaktu juara Hylo Open adalah karakter dan semangat juang mereka bagus dan permainan mereka lebih aman, tidak gampang mati sendiri," tuturnya.

LISA AYU KUSUMAWATI

Tempat dan tanggal lahir: Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, 15 Januari 2000
Tinggi badan: 163 sentimeter
Berat badan: 55 kilogram
Klub bulu tangkis: Perkumpulan Bulu Tangkis Djarum
Nama orang tua: Giyadi dan Sri Rahayu
Atlet idola: Huang Yaqiong (Cina)

Prestasi:

• Juara Djarum Sirkuit Nasional Nusa Tenggara Barat Open 2015
• Juara Astec Open XII Badminton Championship 2016
• Juara Djarum Sirkuit Nasional Sulawesi Selatan Open 2016
• Juara Djarum Sirkuit Nasional Kalimantan Selatan Open 2016
• Juara Finnish Open International Challenge 2019
• Juara Hylo Open BWF World Tour 2022

REHAN NAUFAL KUSHARJANTO

T

empat dan tanggal lahir: Bekasi, Jawa Barat, 28 Februari 2000
Tinggi badan: 168 sentimeter
Berat badan: 71 kilogram
Klub bulu tangkis: Perkumpulan Bulu Tangkis Djarum
Nama orang tua: Tri Kusharjanto dan Sri Untari
Atlet idola: Tri Kusharjanto

Prestasi:

• Semifinalis Swiss Super 300
• Finalis Orléans Super 100
• Finalis Vietnam Super 100
• Semifinalis France Super 750
• Juara Hylo German 300

Nova mengatakan Lisa dan Rehan memerlukan perbaikan pada sisi fisik dan teknik. Ia pun telah menyiapkan program khusus bagi keduanya agar dapat meningkatkan performa. "Ada yang perlu ditingkatkan dari Rehan/Lisa. Kalau Rehan pada daya tahan otot kaki dan kekuatan. Kalau Lisa bola halusnya masih kurang, tapi ketutup sama kakinya yang lincah serta anaknya nekat," kata mantan atlet ganda campuran yang meraih medali perak Olimpiade 2008 itu.

Nova berharap kesuksesan Rehan/Lisa di Jerman dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka untuk menghadapi pasangan-pasangan elite dunia dalam kejuaraan berikutnya. Keberhasilan Rehan/Lisa juga diharapkan dapat memberi energi positif dan suntikan semangat bagi pasangan ganda campuran lain agar tidak mudah menyerah saat bertanding, khususnya bagi Rinov/Pitha yang akan menjalani debut dalam turnamen BWF World Tour Finals pada tahun ini.

"Untuk pasangan lain, yang paling kelihatan evaluasinya adalah masalah nonteknis. Mereka mudah down,” tuturnya. Menurut dia, para pemain bermain kurang tenang. Saat poin sudah unggul, mereka sering panik ketika disusul lawan. “Ini yang harus dibenahi dan dipoles lagi agar ke depan bisa tampil lebih baik," ujar Nova.

Pelatih fisik ganda campuran, Felix Ari Bayu Marta, mengatakan Rehan dan Lisa masih memerlukan banyak peningkatan dalam hal kekuatan untuk bersaing dengan ganda top dunia. Namun, dia menambahkan, kekuatan utama keduanya terletak pada keinginan terus meningkatkan kemampuan dengan menambah porsi latihan. "Modal utamanya itu. Mereka rela meluangkan waktu untuk menambah porsi latihan agar bisa menutupi kekurangan," tutur Felix via sambungan telepon, Kamis, 24 November lalu.