Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

tokoh

Mental Cuek

Tampil berhijab dan berpakaian ketat saat berkompetisi, atlet nasional panjat dinding Aries Susanti pernah mendapatkan cibiran dari warganet. Ia memilih cuek dan terus menorehkan prestasi tingkat nasional dan internasional.

5 Februari 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
material-symbols:fullscreenPerbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Aries Susanti pernah mendapat cibiran karena berpakaian ketat saat bertanding.

  • Menurut Aries, mengenakan pakaian olahraga yang mengikuti lekuk tubuh sangat penting saat berlaga.

  • Ia tak pernah menghiraukan komentar negatif warganet dan memilih terus menorehkan prestasi.

PENGALAMAN berlaga di Asian Games 2018 memberikan pelajaran berharga bagi Aries Susanti Rahayu. Selain berfokus mengalahkan lawan, atlet nasional panjat dinding ini mesti menghadapi warganet yang justru mencibirnya di media sosial. Tampil berhijab, Aries dicibir lantaran mengenakan pakaian olahraga yang ketat saat berkompetisi. "Masak memanjatnya pakai rok? Kan enggak mungkin. Tapi, ya sudah, kembali lagi, mereka tidak pernah tahu kondisi dan posisi saya sebagai atlet panjat," ujar atlet kelahiran Grobogan, Jawa Tengah, ini melalui pesan suara kepada Tempo, Rabu, 2 Februari lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Peristiwa itu tak membuat Aries patah arang. Perempuan 26 tahun ini menyabet medali emas dari nomor kecepatan putri. Ia menorehkan waktu tercepat di babak puncak, 07,61 detik, dan mengalahkan sesama atlet Indonesia, Puji Lestari. Seiring dengan bertambahnya pengalaman berlaga, Aries makin tidak mempedulikan komentar miring terhadap gaya berpakaiannya saat bertanding. "Kebetulan saya orangnya juga agak cuek kalau diomongin masalah seperti itu," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Atlet panjat tebing, Aries Susanti. Dok. Pribadi

Selain meraih medali emas Asian Games, Aries menjuarai empat turnamen dunia panjat tebing di Cina. Pada kejuaraan dunia keempat yang dimenanginya di Xiamen, atlet berjulukan "Spiderwoman" ini bahkan memecahkan rekor dunia milik Yiling Song (Cina) dengan catatan waktu 6,995 detik. Dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021, Aries menyumbang dua medali emas bagi kontingen Jawa Tengah.

Menurut Aries, identitasnya sebagai perempuan berhijab tak menghalanginya untuk menorehkan prestasi. "Meskipun ada kriteria harus berpakaian ketat atau memperlihatkan lekuk tubuh, itu hanya di kompetisi dan saat berlatih. Di luar itu saya bisa menempatkan diri," ujarnya.

Kepada atlet junior, terutama di daerahnya, Aries selalu memberikan pemahaman bahwa penampilan sangat penting saat kompetisi. Pakaian olahraga yang longgar, kata dia, bisa membuat atlet merasa tidak nyaman dan fokusnya terganggu. "Entah benerin baju atau celana, itu bisa menghambat konsentrasi saat pemanjatan," ucap Aries seraya berpesan komentar negatif tak perlu dimasukkan hati, tapi justru dijadikan penyemangat.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus