Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Atlet wushu Junita Malau aktif bertani bawang merah peking di kampung halaman.
Junita Malau menjaga kebugaran selama masa libur latihan dengan rutin memberikan pupuk dan pestisida ke lahan pertaniannya.
Selama jadwal latihan, Junita meminta kedua orang tuanya memantau lahannya.
ATLET wushu Junita Malau kerap membantu orang tuanya bertani bawang merah jenis peking di kampung halamannya, Kelurahan Tiga Runggu, Simalungun, Sumatera Utara. Dia rutin turun ke kebun bawang ketika libur berlatih di pemusatan latihan daerah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sejak kecil saya sudah berkebun dan bertani karena orang tua petani. Makanya bertani tidak lepas dari jiwa-raga saya,” kata atlet peraih medali emas SEA Games 2022 Vietnam ini kepada Tempo, Selasa, 6 September lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Junita mengaku sering terlibat langsung dalam pertanian itu, dari pembibitan hingga pemanenan. Hal ini memudahkannya mengontrol proses tanam hingga penjualan hasil panen. Perempuan kelahiran 26 Mei 1991 ini menyisihkan sedikit hasil penjualan bawang sebagai tabungan atau bekalnya di masa depan. Saat produksi melimpah, dia bisa menyumbangkan sebagian hasil penjualan bawang kepada gereja dan panti asuhan.
Selain memberikan keuntungan finansial, Junita menambahkan, kegiatan bertani membantunya tetap memiliki fisik yang bugar selama masa libur latihan. Misalnya ketika dia harus memberikan pupuk dan menyemprotkan pestisida ke seluruh lahan pertaniannya.
Junita merasa perlu tetap fit karena berambisi menyabet medali emas pada perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh dan Sumatera Utara. “Mau tampil dan meraih emas lagi seperti di PON sebelumnya,” tutur peraih medali emas wushu di PON 2020 Papua ini.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo