Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
AKTOR Laura Basuki menjajal tantangan berbeda dalam film terbarunya, Heartbreak Motel. Sementara biasanya memerankan tokoh dengan beragam profesi, dalam film besutan sutradara Angga Dwimas Sasongko itu Laura menjadi dirinya sendiri: aktor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski memerankan tokoh yang berprofesi sama, bukan berarti hal itu mudah bagi Laura. Perempuan yang lahir pada 9 Januari 1988 ini merasakan ada perbedaan dalam karakter Ava Alessandra yang dia perankan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Bagaimana cara dia masuk ke sebuah karakter dan kemudian keluar dari karakter aslinya, ditambah perjalanan cinta dia, hal itu sebelumnya enggak banyak aku alami,” kata peraih Piala Citra 2020 kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik lewat film Susi Susanti: Love All tersebut kepada Tempo, Senin, 15 Juli 2024.
Film Heartbreak Motel yang diadaptasi dari novel karya Ika Natassa berjudul sama itu berkisah tentang sosok Ava Alessandra. Ia adalah aktor yang menyabet banyak penghargaan. Setiap kali selesai berakting di depan kamera, Ava selalu menjadi dirinya sendiri di sebuah tempat bernama Heartbreak Motel.
Menurut Laura, karakter yang dia perankan itu juga berkaitan dengan kondisi banyak orang, bukan hanya yang berprofesi pemeran film. Misalnya dalam masalah percintaan. “Ia berada dalam toxic relationship, kemudian patah hati, ditambah ada trauma masa lalunya gitu, sih. Kayaknya terasa familier dengan penonton,” ujar pemeran dalam film Before, Now & Then (Nana), Berbalas Kejam, dan Sleep Call ini.
Bagi Laura, hal yang menarik setiap kali terlibat dalam sebuah proyek film adalah pikirannya makin terbuka. “Aku bisa menyerap sejumlah hal, termasuk hal negatif, yang kurasakan dalam film. Proses itu ikut mendewasakan aku,” tuturnya.
Keterlibatan Laura dalam sejumlah film juga meluaskan pola pandangnya terhadap kehidupan. “Aku banyak sekali mendapat keberuntungan bisa memperluas cara pandang melihat dunia,” ucap Laura.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini berjudul "Tantangan Memerankan Profesi Sendiri".