Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

tokoh

Pengalaman Kim Yong-woon Menjadi Paparazi Car-Free Day

Cerita pengalaman Direktur Pusat Kebudayaan Korea Kim Yong-woon jalan santai di lokasi car-free day di Jakarta.

7 Juli 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DIREKTUR Pusat Kebudayaan Korea atau Korean Cultural Center Indonesia Kim Yong-woon sangat suka berjalan-jalan. Ia punya agenda rutin berjalan kaki pada akhir pekan. Pada Sabtu, dia biasanya mengelilingi kawasan Ancol, sementara pada Ahad ia melangkahkan kaki di lokasi hari bebas kendaraan bermotor atau car-free day (CFD) di Jakarta. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Sebuah pengalaman luar biasa jalan kaki di car-free day karena pagi-pagi itu ramai sekali,” katanya dalam perbincangan dengan Tempo di Jakarta, Kamis, 27 Juni 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kim, yang tinggal di kawasan Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta Selatan, suka berjalan santai sejauh 10 kilometer di sepanjang ruas Jalan Sudirman-Thamrin. Ia mulai melangkah dari kawasan SCBD pada pukul 6 pagi menuju Bundaran Hotel Indonesia. Biasanya ia selesai berjalan santai dan kembali ke SCBD pada pukul 8 pagi. 

Kim mengatakan ada dua hal yang menarik perhatiannya ketika menyusuri jalan protokol Jakarta tersebut pada Ahad pagi. Pertama, ia melihat makin banyak fotografer di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin dalam CFD. Mereka langsung menjeprat-jepret para pejalan kaki, termasuk dirinya.

Kim mengungkapkan, ia tak terbiasa dipotret oleh para “paparazi” CFD Jakarta itu. “Kalau di Korea, orang akan marah dan langsung bertanya kenapa. Tapi kalau di sini orang begini (menunjukkan orang berpose menampilkan dua jari dengan wajah tersenyum bahagia),” ujar Kim, yang lalu tersenyum mengetahui perbedaan itu. 

Di negerinya, Kim menambahkan, memotret orang di tempat umum bukan hal wajar. Itu masalah privasi bagi mereka. Bahkan ketika ada syuting di tempat umum, yang akan tersorot kamera adalah para pesohor acara, bukan masyarakat pejalan kaki. “Wajah masyarakat biasanya diblur,” tutur Kim, yang biasanya memakai topi untuk menutupi wajahnya sekaligus menghindari jepretan fotografer di lokasi CFD. 

Hal kedua yang ia temukan pada Ahad pagi adalah terbatasnya jumlah kafe yang sudah buka di sepanjang jalan lokasi CFD. “Akhirnya kami cari sarapan di kafe di SCBD atau Ashta Mall. Tapi harga di dua tempat itu sudah mahal karena ditambah pajak,” ucap Kim, lalu tertawa. 



Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

DI edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Paparazi Car-Free Day"

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus