Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

tokoh

Kedai Jamu

Mantan perenang nasional Richard Sam Bera membuka usaha jamu sejak Desember 2020. Ia ingin jamu menjadi bagian gaya hidup anak muda Indonesia.

28 Agustus 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Mengapa Richard Sam Bera membuka usaha jamu?

  • Apa khasiat jamu bagi perenang nasional?

  • Apakah usaha jamu menguntungkan?

RICHARD Sam Bera punya mimpi anak muda Indonesia bisa menjadikan jamu bagian dari gaya hidup. Mantan perenang nasional ini pun memodifikasi tampilan jamu sehingga bisa menyaingi popularitas kopi. "Selama ini jamu identik dengan minuman babe gue, minuman orang tua," kata Richard kepada Irsyan Hasyim dari Tempo, Selasa, 24 Agustus lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk mewujudkan impian itu, Richard telah memiliki dua kedai jamu yang masing-masing berada di mal Kota Kasablanka dan Ashta District 8, Jakarta. Ia menamai kedainya tersebut Jamune.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Richard memulai usaha jamu pada Desember 2020. Peraih 23 medali emas SEA Games itu berencana membuka kedai lagi di kawasan Pasar Baru.

Richard, 50 tahun, berguru langsung ke sentra jamu di Solo, Jawa Tengah. Ia antara lain belajar tentang khasiat setiap jenis jamu. Ia juga menggandeng usaha mikro, kecil, dan menengah di Solo untuk mendapatkan bahan baku. "Racikan tentu dari kami sendiri,” ucapnya.

Ia tidak hanya menyajikan jamu dalam keadaan panas, tapi juga dingin. Tampilan jamu dibuat berwarna-warni untuk lebih menarik pelanggan. Sekalipun jamu itu berwarna-warni, kata dia, khasiatnya sama. “Kita menampilkan jamu yang hit, yang trendi, karena sesuai dengan tren media sosial. Jamu bisa ditampilkan indah secara visual,” tutur peraih medali perunggu nomor 100 meter gaya bebas putra dalam Asian Games 1990 di Beijing ini.

Untuk menjaga khasiat jamunya, Richard Sam Bera memilih bahan-bahan alami. Ia tidak menggunakan gula dalam jamunya. Sebagai ganti, ia memilih kayu manis dan madu sebagai pemanis.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus