Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
NOVA Riyanti Yusuf, 42 tahun, begitu penasaran terhadap kehidupan penulis asal Amerika Serikat, Ernest Miller Hemingway. Psikiater dan penulis ini tergelitik mencari tahu soal penulis novel The Old Man and the Sea yang mengidap gangguan bipolar dan memilih bunuh diri pada usia 61 tahun tersebut, juga keluarganya. “Dari empat generasi keluarganya, ada tujuh orang yang bunuh diri,” kata Nova, Jumat, 6 Desember lalu.
Noriyu panggilan Nova berburu segala sesuatu tentang Hemingway sejak 2011. Ia menengok rumah pertama Hemingway di Prancis; mengunjungi Finca Vigía, rumah tinggalnya selama 30 tahun di Kuba yang kini menjadi museum; mendatangi kafe di Old Havana tempatnya menghabiskan waktu; juga ke hotel tempatnya menginap di Maroko.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat 2009-2014 itu pun mengontak cucu Hemingway, Mariel, lewat surat elektronik. Noriyu ingin tahu bagaimana aktris dan penulis buku itu bisa bertahan hidup di tengah keluarga yang punya masalah narkotik, bipolar, dan bunuh diri. “Tapi e-mail-ku enggak dibalas,” ujarnya.
Semua pengalaman ini rencananya ia tulis dalam buku terbarunya, Jelajah Jiwa Hapus Stigma Otopsi Psikologis Dua Pelukis Bunuh Diri, yang akan terbit bulan depan. Noriyu akan memasukkan kisah itu sebagai intermeso. Ia juga bakal menceritakan pengalamannya gagal melihat makam Hemingway di Idaho, Amerika Serikat. "Waktu itu saya enggak sadar ada di kampungnya. Goblok banget,” katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo