Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

tokoh

Puasa 18 Jam dan Rindu Lemang

Todung Mulya Lubis merindukan lemang, penganan Nusantara, pada saat Ramadan dan Idul Fitri di Norwegia.

2 April 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Todung Mulya Lubis selesai bertugas sebagai Duta Besar Indonesia untuk Norwegia dan Islandia.

  • Todung kangen lemang ketika Ramadan dan Idul Fitri di Norwegia.

  • Todung menjalani puasa selama 18 jam di Norwegia.

SETELAH sekitar lima tahun menjadi Duta Besar Indonesia untuk Norwegia dan Islandia, Todung Mulya Lubis mengakhiri masa tugasnya pada 2 Februari lalu. Todung berbagi pengalaman menjalani puasa di negara Skandinavia tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Todung menuturkan, puasa di Norwegia terbantu kondisi cuaca yang dingin dan udara yang bersih. Karena itu, durasi puasa yang bisa mencapai 18 jam tak menjadi kendala berarti baginya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hal itu berbeda dengan di Indonesia. “Kalau di sini, karena udaranya panas, 28-32 derajat Celsius, hampir setiap hari jalanan macet dan padat, penuh asap, kita suka merasa sesak serta penat. Jadi bukan lantaran haus dan lapar, tapi kondisi lingkungan yang membuat kita penat dan lelah,” kata Todung kepada Tempo melalui sambungan telepon, Selasa, 28 Maret lalu.

Selama berpuasa di Norwegia, Todung menjelaskan, terdapat beberapa jam berbuka. “Ada yang buka jam 10 malam, 8 malam, atau mengikuti jadwal di Mekah. Itu tergantung kita mau pilih yang mana. Saya biasanya buka puasa jam 8 malam,” ujarnya.

Ihwal menu buka puasa, Todung mengatakan tetap menikmati sajian kuliner Nusantara karena telah disediakan koki khusus oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Oslo. Fasilitas itu disiapkan bagi para pegawai yang tinggal di Wisma Indonesia. “Biasanya ada kolak, bakso, gado-gado, juga sate. Itu tergantung kokinya mau masak apa,” ucapnya.

Salah satu hidangan khas Nusantara yang tak pernah ia dapatkan selama Ramadan ataupun Idul Fitri di Norwegia adalah lemang. Menurut dia, penganan dari beras ketan yang dimasak dalam seruas bambu itu tidak bisa dibuat oleh koki karena sulit mendapatkan bambu di Norwegia.

"Saya agak kehilangan selama di sana. Saya kan dari Sumatera, kalau di Tapanuli, Medan, Padang, kita sering makan lemang bersama rendang saat Ramadan atau Idul Fitri," ujar pria yang lahir di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, pada 4 Juli 1949 ini.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus