Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Asa Pabrik Sepur dari Ketapang

Inka memulai produksi kereta di Banyuwangi. Pabrik baru kebanjiran order yang kadung tertunda produksinya.

19 Maret 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Inka akan menggenjot produksi kereta dari pabrik baru di Banyuwangi.

  • Pabrik kereta di Banyuwangi hasil kerja sama Inka dengan Stadler.

  • Ada usul menempatkan Inka di bawah PT KAI.

DESING bunyi mesin las menandai peresmian bengkel produksi PT Stadler Inka Indonesia (SII) di Desa Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, pada Kamis, 9 Maret lalu. SII adalah produsen kereta hasil patungan PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka dengan Stadler Rail AG, perusahaan asal Swiss. Pabrik ini dibuka setelah Inka dan Stadler meneken tiga kontrak pengadaan kereta dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PT KAI dan anak usahanya, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), meneken kontrak dengan Inka untuk mengadakan 16 set kereta rel listrik yang akan tersedia pada 2025. KAI juga membeli 612 kereta SS New Generation untuk program penggantian armada 2023-2026 serta 10 gerbong kereta luxury 26 kursi buat kereta Argo Lawu, Argo Dwipangga, dan Taksaka serta satu car cadangan. “Produksi baru berjalan setelah sempat terhambat pandemi Covid-19,” kata juru bicara Inka, Muhammad Advin Hidayat, pada Kamis, 16 Maret lalu. Setelah pabrik baru ini beroperasi, Advin yakin Inka bisa mengamankan order dari dalam ataupun luar negeri. "Bisa dikerjakan bersamaan, tidak ada tarik-menarik," ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo (ketiga kiri) dan Direktur Utama PT INKA Eko Purwanto (kedua kiri) saat mengunjungi gedung workshop PT INKA di Banyuwangi, Jawa Timur, 9 Maret 2023. ANTARA/Seno

Direktur Utama Inka Eko Purwanto mengatakan sebagian kereta pesanan KAI itu akan dikerjakan di Banyuwangi, sebagian lain di pabrik lama perseroan di Madiun, Jawa Timur. Menurut dia, Inka masih harus menyiapkan tempat produksi. Walhasil, pesanan KRL baru untuk KCI baru bisa terpenuhi dua tahun lagi. Pengiriman pertama berupa 16 set KRL berlangsung pada 2025. Sedangkan pengiriman pertama 612 kereta SS New Generation pesanan KAI bisa berjalan akhir tahun ini. Demikian pula pengiriman pertama dari proyek 11 Car K1 Luxury.

Pabrik Inka di Banyuwangi, yang berdiri di atas lahan seluas 83,5 hektare, belum bisa beroperasi penuh. Saat peresmian pada Kamis, 9 Maret lalu, kontraktor baru saja menyelesaikan tahap pertama proyek yang terdiri atas pembangunan gedung dan pemasangan crane. Untuk tahap itu saja, pemerintah menggelontorkan penyertaan modal negara Rp 603 miliar. Proyek tahap berikutnya baru selesai dua tahun lagi dengan kebutuhan modal Rp 331,5 miliar. Jika tahap ini selesai, Inka bisa membuat 250 gerbong per tahun. Angka produksinya bisa melesat hingga 500 gerbong pada 2026 setelah tahap ketiga selesai.

Selain mengerjakan order dari dalam negeri, Inka membuat 262 gerbong flat wagon untuk perusahaan dari Selandia Baru, KiwiRail. Proyek ini digarap bersama UGL Rail Pty Limited, perusahaan kereta asal Australia. Pada November 2021, Inka dan UGL kembali meneken kontrak produksi 50 platform/underframe lokomotif. Sedangkan pada September 2022, keduanya bersepakat membuat 450 wagon. Semuanya untuk KiwiRail. 

Seharusnya pabrik Inka di Banyuwangi bisa memulai produksi pada 2020. Saat itu Inka kebanjiran order dari Bangladesh, Filipina, Afrika, dan Taiwan. Tapi, karena pagebluk, pembangunan pabrik molor. Pun demikian dengan proyek yang sudah kadung diteken. Nasib serupa menimpa pesanan dari dalam negeri, seperti dari KCI. Walhasil, pengadaan kereta untuk angkutan komuter di Jakarta dan sekitarnya juga molor. KCI pun terjebak karena di satu sisi tak bisa segera beroleh pasokan dari Inka, tapi juga tak dapat mengimpor kereta bekas dari Jepang lantaran terganjal aturan.

Pemerintah sebenarnya sudah membuka opsi lain. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan ada pilihan menerapkan opsi hibrida: memenuhi kebutuhan sebagian armada dengan impor kereta bekas dan sebagian lain dengan skema retrofit atau memperbaiki kereta lama. Upaya retrofit dilakukan Inka. Namun upaya ini pun belum tentu lancar karena membutuhkan modal dan pengadaan komponen.

Sebelum pabrik Banyuwangi berdiri, dalam sehari pabrik Inka di Madiun hanya mampu memproduksi satu-dua gerbong saja. Kepada Tempo, mantan Direktur Utama Inka, Budi Noviantoro, mengatakan pabrik kedua di Banyuwangi seharusnya bisa mengerek angka produksi menjadi empat kereta setiap hari. Peningkatan produksi bakal menggenjot kembali kinerja Inka yang melorot. 

Pada 2021, Inka mencetak pendapatan Rp 2,362 triliun, naik tipis jika dibanding pada 2020 yang sebesar Rp 2,319 triliun. Namun angka ini turun tajam jika dibanding pendapatan pada 2019 yang mencapai Rp 3,4 triliun. Beruntung, pada 2021, Inka masih bisa mencetak laba Rp 64,01 miliar, jauh lebih baik jika dibandingkan dengan catatan tahun sebelumnya, saat perusahaan itu merugi hingga Rp 334,9 miliar.

Dari semua order, KAI menjadi pemesan terbesar dengan nilai Rp 1,5 triliun pada 2021. Nilai pesanan dari swasta mencapai Rp 309,2 miliar, sementara proyek dari Kementerian Perhubungan sebesar Rp 97,42 miliar.

Penuhnya kapasitas pabrik Madiun dan belum rampungnya pembangunan pabrik di Banyuwangi membatasi kemampuan Inka memenuhi pemesanan. Hal itu, menurut Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Septian Hario Seto, mendorong munculnya rencana impor kereta bekas. Menurut dia, kinerja Inka bisa lebih baik jika menjadi anak perusahaan KAI. Toh, KAI saat ini menjadi pemesan kereta terbanyak dari Inka. “Selain itu, kontrol kualitasnya bisa lebih bagus," tuturnya pada Kamis, 16 Maret lalu.

KHAIRUL ANAM, YOHANES PASKALIS
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus