Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Di Balik PHK Massal Tokopedia

Tokopedia menggelar PHK besar-besaran setelah menyatukan operasi dengan TikTok. Buntut operasi yang tak efisien. 

23 Juni 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Tokopedia menggelar PHK besar-besaran.

  • Induk usaha TikTok memangkas jumlah karyawan Tokopedia karena tak efisien.

  • GoTo menggelar Project Minerva, berupa PHK besar-besaran.

ANANG dan teman-temannya, sesama karyawan Tokopedia, menerka bahwa hari yang paling tak mereka inginkan sudah tiba. Pada Jumat, 14 Juni 2024, manajemen Tokopedia menggelar rapat besar atau town hall meeting via aplikasi rapat digital. Pada pukul 09.00 WIB, rapat dibuka untuk sekitar 3.000 “Nakama”—sebutan bagi karyawan Tokopedia. Pertemuan online itu, kata Anang, hanya berlangsung sepuluh menit. Namun hasilnya membuat geger dan resah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rupanya, dalam pertemuan itu manajemen Tokopedia mengumumkan pemutusan hubungan kerja atau PHK terhadap 460 karyawan. Menurut Anang, manajemen menyampaikan nama-nama pegawai yang terkena PHK atau tidak melalui surat elektronik. Menjelang pukul 2 siang atau lima jam seusai rapat, dia menerima e-mail. “Saya kena layoff,” ujar Anang, pegawai Tokopedia yang meminta identitas aslinya disamarkan, bercerita kepada Tempo pada Selasa, 18 Juni 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ada puluhan rekan satu tim Anang yang terkena PHK. Demikian pula karyawan di beberapa divisi lain. Pekan terakhir Juni 2024 ini menjadi hari-hari penutup mereka di “rumah hijau”, istilah yang digunakan para Nakama untuk menyebut Tokopedia. Manajemen Tokopedia menyewa satu ruangan khusus di sebuah gedung di Jakarta Selatan untuk memanggil satu per satu karyawan yang terkena PHK. Di sana mereka mendapat penjelasan tentang paket penyelesaian hubungan kerja, termasuk di dalamnya adalah pesangon. 

Lokasi pembangunan Gelanggang Inovasi dan Kreativitas UGM kerjasama UGM dengan GoTo dan TikTok di area kampus UGM, Yogyakarta, 19 Juni 2024. Tempo/Shinta Maharani

Soal alasan PHK, Direktur Corporate Affairs Tokopedia dan Shop Tokopedia, Nuraini Razak, mengatakan salah satu tantangan yang dihadapi perusahaan adalah tumpang-tindih peran di beberapa divisi tim e-commerce yang baru. Menurut dia, Tokopedia telah meninjau dan mempertimbangkan dengan matang sebelum menjalankan PHK. “Kami mengidentifikasi beberapa peran dari berbagai tim yang serupa perlu disesuaikan,” tuturnya pada Kamis, 20 Juni 2024. 

Menurut Nuraini, tumpang-tindih peran itu terjadi setelah penyatuan Tokopedia dengan TikTok Shop. Ini adalah dampak kesepakatan antara ByteDance, induk usaha TikTok, dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk soal penggabungan operasi. Sejak Rabu, 31 Januari 2024, Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia menyatukan operasional bisnis. TikTok pun menjadi pemegang saham pengendali Tokopedia. Sehari kemudian atau pada 1 Februari 2024, pegawai TikTok dan Tokopedia bergabung di bawah naungan ByteDance, perusahaan teknologi asal Cina. 

Sinyal rencana perampingan jumlah karyawan besar-besaran sebenarnya telah ditangkap para Nakama sejak mereka berstatus pegawai ByteDance. Seorang staf senior Tokopedia mengatakan, pada Februari 2024, manajemen baru yang mewakili ByteDance menyampaikan sambutan di depan karyawan. Salah satu yang dia katakan adalah mengkaji kembali rencana bisnis pada pertengahan 2024. Manajemen baru juga bakal mengubah beberapa kebijakan, seperti bonus dan uang makan. 

ByteDance mengambil alih kursi pimpinan setelah memegang 75,01 persen saham Tokopedia, melalui TikTok Nusantara (SG) Pte Ltd. Sedangkan sisa 24,99 persen saham masih dimiliki GoTo. ByteDance menunjuk Vonny Ernita Susamto sebagai Direktur Utama Tokopedia, menggantikan Melissa Siska Juminto. Vonny sebelumnya menduduki posisi Category Management ByteDance sejak 2021. ByteDance juga menempatkan orangnya di posisi strategis, seperti divisi keuangan. Belakangan, Melissa Juminto diangkat menjadi Presiden Direktur e-Commerce ByteDance di Singapura, yang membawahkan Tokopedia dan Shop Tokopedia alias TikTok Shop.

Menurut staf senior tersebut, dari sisi organisasi, ByteDance menilai Tokopedia terlalu gendut. Salah satu contohnya ada pada divisi kreatif. Di ByteDance, tim kreatif hanya beranggotakan 12 orang yang menangani pekerjaan di seluruh dunia. Sementara itu, Tokopedia memiliki 80 anggota tim kreatif yang mengurus produk-produk Tokopedia saja. Tim kreatif bertugas antara lain merancang materi promosi, pemasaran, media sosial, dan pekerjaan lain. 

ByteDance memang tidak memberi label karyawannya sesuai dengan lokasi di negara tertentu. Tapi perusahaan ini menugasi para pegawai untuk menggarap proyek-proyek lintas negara. Seorang karyawan yang berada di Jakarta, misalnya, bisa menggarap produk yang ada di Singapura atau negara lain. 

Suasana kantor Tokopedia saat peluncuran kampanye "Beli Lokal" pada Hari Belanja Nasional di Jakarta, 12 Desember 2023. Tempo/Tony Hartawan

ByteDance juga menemukan “lemak” di divisi administrasi yang membuat Tokopedia gemuk. Misalnya keberadaan staf yang bertugas memesan tiket untuk perjalanan dinas karyawan ke luar kota. Ada pula tim bagian mengurus pemesanan hotel. Pos-pos fungsi seperti itulah yang dipangkas. Di ByteDance, karyawan yang akan bertugas ke luar kota atau ke luar negeri mengurus sendiri semua kebutuhan, dari tiket hingga penginapan. Semua dilakukan dalam satu aplikasi.

•••

BUKAN kali ini saja pemutusan hubungan kerja GoTo menggegerkan industri teknologi. Sudah dua kali GoTo memangkas jumlah karyawan besar-besaran melalui kebijakan bernama Project Minerva. Ada juga PHK “kecil-kecilan”, ketika GoTo memberhentikan puluhan karyawan. Para pegawai GoTo menyebutnya sebagai “silent PHK” atau PHK diam-diam. 

Minerva adalah nama dewi dalam mitologi Romawi yang melambangkan kebijaksanaan, keadilan, strategi, dan perdagangan. Minerva juga menggambarkan perekonomian besar yang terintegrasi yang mampu berkembang berabad-abad. Beberapa institusi menggunakan istilah ini untuk beragam misi pengembangan, seperti inovasi sektor pendidikan, kebudayaan, dan transformasi digital. 

Tapi, di GoTo dan Tokopedia, istilah Minerva begitu ditakuti karyawan karena menjadi proyek efisiensi yang berujung pada PHK massal. Project Minerva 1, misalnya, berlangsung pada November 2022. Ketika itu GoTo mengurangi 1.300 atau 12 persen pegawai. Project Minerva 2 terjadi pada Maret 2023, yang menimpa 600 karyawan. 

Saat itu Melissa Juminto, yang menjabat Direktur GoTo, mengatakan PHK terpaksa ditempuh. “Ini keputusan yang sangat sulit namun perlu dilakukan untuk mendorong kinerja bisnis yang makin sehat,” kata Melissa dalam public expose GoTo, 8 Desember 2022. Dia mengatakan GoTo sedang berupaya mengurangi biaya operasional. GoTo juga mengambil beberapa langkah untuk mengelola biaya sumber daya manusia. Di antaranya dengan mengawasi ketat proses rekrutmen, membatasi perjalanan dinas non-esensial, serta merampingkan organisasi. 

Pada Project Minerva 2, efisiensi berlangsung antara lain melalui konsolidasi sejumlah bisnis dan tim di dalam ekosistem perseroan. “Untuk menghadirkan organisasi yang lebih ramping dan lebih siap menanggapi permintaan pasar,” demikian pernyataan manajemen GoTo dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia. Saat ini ada 460 karyawan Tokopedia yang terkena PHK. Bedanya, ByteDance sebagai pemilik baru Tokopedia tak melabeli tindakan ini sebagai Project Minerva.

Melissa Siska Juminto saat peluncuran kampanye "Beli Lokal" pada Hari Belanja Nasional 12.12, 2023 di Jakarta, 12 Desember 2023. Tempo/Tony Hartawan

Kebijakan PHK massal Tokopedia mencuri perhatian Kementerian Perdagangan. Sebab, TikTok Shop, platform yang kini bergabung dengan Tokopedia, sempat menuai masalah perizinan. Pemerintah mempersoalkan tindakan TikTok, perusahaan yang semula beroperasi sebagai media sosial kemudian menjalankan aktivitas perdagangan online. 

Begitu persoalan PHK massal mengemuka, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim buru-buru meminta klarifikasi. "Saya sudah telepon, kenapa ada PHK?” ujarnya pada Rabu, 19 Juni 2024. Isy mendapat penjelasan bahwa ada fungsi-fungsi yang redundant alias tumpang-tindih di Tokopedia. Perampingan jumlah karyawan Tokopedia dilakukan pada bagian pekerjaan yang sudah tidak dibutuhkan. Menurut Isy, Kementerian Perdagangan akan terus memantau Tokopedia, khususnya seusai penyatuan operasi dengan TikTok Shop dan melakukan PHK massal.

•••

PAPAN reklame jumbo Tokopedia menempel di tiang-tiang yang berjejer di bawah bangunan Stasiun Mass Rapid Transit atau MRT Haji Nawi, Jalan Raya Fatmawati, Jakarta Selatan. Lampu terang benderang dari layar reklame itu menerangi jalan yang remang-remang menjelang malam. 

Kemeriahan papan promosi Tokopedia yang bertebaran di sejumlah ruas jalan Ibu Kota menyiratkan kondisi keuangan perusahaan itu setelah bergabung dengan TikTok Shop, yang kini bernama Shop Tokopedia. Dalam skema kerja sama GoTo dengan ByteDance, Tokopedia akan menerima dana US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 24,6 triliun untuk mendukung operasi perusahaan. ByteDance yang menjadi induk Tokopedia juga akan menyediakan pendanaan jangka panjang sesuai dengan kebutuhan bisnis yang berkembang.

Geliat Tokopedia juga dirasakan oleh para pedagang di platform e-commerce itu. Steef Vendy, penjual produk aksesori fashion dan teknologi kartu nama digital, bercerita, Tokopedia kini lebih gencar mengobral voucer chip-in. Dia memberi contoh penjual memberi diskon 5 persen, Tokopedia juga mengirim voucer potongan harga sebesar 15 persen atau bahkan lebih. Walhasil, pembeli akan mendapat diskon 20 persen atau lebih. 

TikTok Shop atau Shop Tokopedia pun tak kalah meriah. Platform ini menebar banyak voucer diskon penjualan dan live shopping. Seolah-olah tak mau kalah, pesaing utama mereka, Shopee, membanjiri lapaknya dengan diskon. “Memang tidak sebesar Tokopedia saat ini,” kata Steef. 

Karyawan di kantor Tokopedia, Jakarta, Desember 2023. Tempo/Tony Hartawan

Meski banjir voucer, Steef merasa ada yang berbeda dari Tokopedia. Menurut dia, sebelum TikTok Shop berhenti beroperasi dan bergabung dengan Tokopedia, order di toko online-nya mengalir lancar. Kuncinya adalah konsisten menggelar live shopping setidaknya dalam enam bulan. Tapi, setelah Tokopedia bergabung dengan TikTok Shop, Steef merasa seperti harus merangkul pembeli dari awal lagi. “Sampai sekarang masih berjuang. Kalau enggak live, enggak ada penjualan.” 

Menurut Steef, TikTok juga meminta penjual mempercepat pengiriman. Bahkan aturan pengiriman barang diubah. Dulu masa pengiriman bisa sampai 48 jam. Kini order yang masuk sebelum pukul 12 siang harus dikirimkan barangnya pada hari yang sama. Kepada penjual, Tokopedia juga menaikkan fee. “Prosedur makin sulit dan persaingan makin sengit,” tuturnya. 

Sementara perdagangan di toko online TikTok Shop dan Tokopedia masih bergairah, lain cerita dengan program kerja sama yang digalang GoTo, TikTok Shop, dan Tokopedia dengan sejumlah kampus. Salah satunya dengan Universitas Gadjah Mada atau UGM, Yogyakarta. Pada pertengahan Desember 2023, GoTo, TikTok, dan UGM meneken kerja sama pendirian technology center di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas Kampus UGM. Wahana ini ditargetkan menjadi pusat pengembangan talenta digital. 

Namun pada Rabu, 19 Juni 2024, Tempo berkunjung ke area yang akan menjadi Gelanggang Inovasi dan Kreativitas Kampus UGM. Pagar dinding seng warna putih menutup rapat bangunan tersebut. Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Aset, dan Sistem Informasi UGM Arief Setiawan Budi Nugroho mengatakan kerja sama yang akan berjalan berupa pengembangan teknologi bidang aplikasi. Dalam program ini perusahaan mencari talenta-talenta yang akan berlatih di technology center, bekerja sama dengan akademikus. “Cuma sampai sekarang belum ada penandatanganan kerja sama riil, seperti apa bentuknya,” katanya. 

Acara peluncuran kampanye "Beli Lokal" pada Hari Belanja Nasional di kantor Tokopedia, Jakarta, 12 Desember 2023. Tempo/Tony Hartawan

Arief mengatakan, pada era digital saat ini, UGM berupaya mengembangkan teknologi baru seperti kecerdasan buatan atau artificial intelligence. Perusahaan mitra seperti GoTo akan menyediakan teknologi dan perangkatnya. Sementara itu, kampus menyediakan riset dan pengembangan. “Ini kerja sama saling menguntungkan. Tapi, bentuknya seperti apa, belum ketemu,” ucapnya. 

Direktur Corporate Affairs Tokopedia dan Shop Tokopedia, Nuraini Razak, menyatakan perusahaan tetap berkomitmen mengembangkan talenta digital Indonesia yang pandai, kreatif, dan kompetitif secara global. Menurut dia, salah satu bagian dari kolaborasi Tokopedia dengan UGM adalah program magang mahasiswa di kantor TikTok. Kontras dengan pemutusan hubungan kerja massal yang menimpa para Nakama Tokopedia. “Tidak hanya di Indonesia, tapi juga di kantor TikTok global,” ujarnya. Saat ini perusahaan sedang menyusun langkah-langkah implementasi kemitraan.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Shinta Maharani dari Yogyakarta berkontribusi pada penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Musim Gugur Para Nakama"

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus