Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Foto

Derita Pasien Jamur Hitam Pasca Tsunami Covid-19 di India

2 Juli 2021 | 05.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto 1 dari 6

Seorang dokter memeriksa mulut Hiraben Madhad, yang menderita Mucormycosis, juga dikenal sebagai jamur hitam, di sebuah rumah sakit di Ahmedabad, India, 28 Juni 2021. Meningkatnya infeksi jamur hitam, telah menambah beban India dalam menghadapi gelombang kedua Covid-19 saat ini. REUTERS/Amit Dave

Image of Tempo
Perbesar
Foto 2 dari 6

Sanika (15 tahun), menjalani konsultasi lanjutan akibat kehilangan sebelah matanya setelah tertular jamur hitam, di Mumbai, India, 29 Juni 2021. Infeksi jenis jamur itu menyebar lewat saluran pernapasan dan menggerus struktur wajah, termasuk bola mata. REUTERS /Francis Mascarenhas

Image of Tempo
Perbesar
Foto 3 dari 6

Anu Kochumon (35 tahun), seorang guru dan ibu dari dua anak, berbicara kepada seorang dokter saat ia menjalani pemulihan akibat infeksi jamur hitam, di dalam bangsal rumah sakit di Pune, India, Kamis, 1 Juli 2021. Pasien terinfeksi penyakit langka ini melonjak seiring dengan tsunami Covid-19 yang melanda India. REUTERS/Francis Mascarenhas

Image of Tempo
Perbesar
Foto 4 dari 6

Mata Ambar Tripati (65 tahun), yang kehilangan matanya karena jamur hitam, memberi salam setelah dokter memeriksanya di rumah sakit di Ghaziabad, pinggiran New Delhi, India, 27 Juni 2021. Saat ini kasus jamur hitam yang dilaporkan melebihi 40.000 pasien, dari yang biasanya hanya 20 kasus per tahun. REUTERS/Adnan Abidi

Image of Tempo
Perbesar
Foto 5 dari 6

Seorang dokter memeriksa mulut Bhalabhai Dhulabhai Rathod, yang menderita Mucormycosis atau jamur hitam, di sebuah rumah sakit di Ahmedabad, India, 28 Juni 2021. Mucormycosis biasa ditandai dengan area hidung menghitam, pandangan yang menjadi kabur atau berbayang, sakit di dada, sesak napas, dan batuk berdarah. REUTERS/Amit Dave

Image of Tempo
Perbesar
Foto 6 dari 6

Pasien yang menderita Mucormycosis, juga dikenal sebagai jamur hitam, terlihat di dalam bangsal rumah sakit di Ahmedabad, India, 25 Juni 2021. Para ahli menyebut penyakit dengan tingkat kematian hingga 54 persen ini berkembang akibat penggunaan berlebih obat yang menekan sistem imun selama pandemi Covid-19. REUTERS/Amit Dave

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus