Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para keluarga korban kebakaran pabrik korek api menunggu proses identifikasi jenazah di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut, di Medan, Sumatera Utara, Jumat, 21 Juni 2019. Kebakaran hebat melahap pabrik korek api atau mancis di Jalan Amir Hamzah, Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Jumat 22 Juni 2019, sekitar pukul 12. 15 WIB. ANTARA/Septianda Perdana
Keluarga korban menunjukkan foto Yunita Sari (30) dan kedua anaknya Farisa (10) dan Runisa Syakila (2) yang menjadi korban kebakaran pabrik korek api saat menunggu proses identifikasi jenazah di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut, di Medan, Jumat, 21 Juni 2019. Sebanyak 30 korban yang terdiri dari 25 pekerja orang dewasa dan lima orang anak kecil diduga tewas dalam kebakaran. ANTARA /Septianda Perdana
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Petugas Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumut melakukan pendataan ante mortem pihak keluarga korban di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut, di Medan, Sumatera Utara, Jumat, 21 Juni 2019. Tim DVI Polda Sumut akan mengumpulkan data pihak keluarga yang digunakan sebagai data pada proses identifikasi jenazah korban kebakaran pabrik korek api di Binjai, Sumut. ANTARA/Septianda Perdana
Petugas membawa kantong jenazah korban kebakaran pabrik korek gas ketika tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut untuk dilakukan proses otopsi, di Medan, Jumat, 21 Juni 2019. Kebakaran yang terjadi di pabrik yang berlokasi di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat ini belum diketahui penyebabnya. ANTARA/Septianda Perdana
Petugas membawa kantong jenazah korban kebakaran pabrik mancis (korek gas) ketika tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut untuk dilakukan proses otopsi, di Medan, Jumat, 21 Juni 2019. ANTARA/Septianda Perdana
Petugas kepolisian melakukan identifikasi lokasi kebakaran pabrik korek api di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Jumat, 21 Juni 2019. Penyebab kebakaran pabrik korek api yang menewaskan 30 orang itu masih dalam penyelidikan pihak berwenang. ANTARA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini