Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jenderal Wiranto mengikuti uji keterampilan perorangan prajurit Kopassus di Cijantung, dalam foto yang diunggah di dokumen foto Tempo pada 2002. Setamat SMA, Wiranto melanjutkan studinya dengan masuk ke Akademi Militer Nasional dan lulus pada tahun 1968. Dok. TEMPO/RINI PWI
Ajudan presiden Kolonel Wiranto (kanan belakang) mendampingi Presiden Soeharto di Gedung MPR/DPR RI, Jakarta, 1991. Wiranto pernah menjadi ajudan Presiden Soeharto pada 1987 hingga 1991. Dok. TEMPO/Rini P.W.I
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pangkostrad Letjen Wiranto memeriksa prajurit dalam acara Latgab di Pulau Natuna. Karier militer Wiranto semakin menanjak ketika ditunjuk sebagai Kepala Staf Kodam Jaya, Pangdam Jaya, Pangkostrad pada 1996, dan KASAD pada 1997. Dok. TEMPO/Rini PWI
Panglima ABRI Jenderal Wiranto Memeriksa pasukan menjelang Sidang Istimewa MPR 1998. Selepas KASAD, ia ditunjuk Presiden Soeharto menjadi Panglima ABRI (sekarang Panglima TNI) pada Maret 1998 dan menjadi salah satu tokoh dalam era reformasi. Dok TEMPO/Rini PWI
Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Jenderal TNI Wiranto (tengah) dan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Hamzah Haz membacakan sumpah pada pelantikan menteri-menteri Kabinet Persatuan Nasional di Istana Negara, 1999. Wiranto tidak menjabat lama sebagai menteri di bawah Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) karena mengundurkan diri. Dok TEMPO/Robin Ong
Setelah mundur dari jabatan menteri, Wiranto masuk ke dalam dunia politik. Ia pernah maju sebagai calon presiden bersama Salahuddin Wahid (2004) dan Jusuf Kalla (2009). Saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan pada reshuffle Kabinet Kerja di bawah Presiden Joko Widodo. TEMPO/Subekti
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini