Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gambar satelit menunjukkan lokasi kuburan massal sepanjang sekitar 13,7 meter di bagian barat daya daerah dekat Gereja St. Andrew dan Pyervozvannoho All Saints, di Bucha, Ukraina, 31 Maret 2022. Kuburan massal ini diperkirakan berisi puluhan jasad warga sipil yang diduga dibunuh oleh tentara Rusia. Maxar via REUTERS
Mayat warga sipil, yang menurut warga dibunuh oleh tentara Rusia dan kemudian dikubur bersama yang lain dalam satu kuburan, terlihat di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di Bucha, di wilayah Kyiv, Ukraina 2 April 2022. Lebih dari 300 jasad wanita dan pria warga sipil ditemukan di jalanan kota Bucha yang ditinggalkan oleh pasukan Rusia. REUTERS/Zohra Bensemra
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jasad dengan tangan terikat kain putih, yang menurut warga ditembak tentara Rusia, tergeletak di jalan, di Bucha, kota yang sempat diserang oleh tentara Rusia di Ukraina, 3 April 2022. Selain terikat, sejumlah jasad juga menunjukkan luka tembak yang diduga merupakan bentuk pembantaian warga sipil Ukraina. EUTERS/Zohra Bensemra
Relawan memindahkan mayat seorang warga sipil, yang menurut warga dibunuh oleh tentara Rusia, di dalam sebuah van yang membawa kantong mayat, di tengah invasi Rusia ke Ukraina di Bucha, Kyiv, Ukraina, 3 April 2022. Selama aksi invasinya, Rusia bersikeras tidak pernah menargetkan warga sipil, bahkan menuduh Ukraina telah menjadikan warga sipil sebagai tameng hidup. REUTERS/Stringer
Mayat seorang wanita, yang menurut warga dibunuh oleh tentara Rusia, tergeletak di jalan, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di Bucha, di wilayah Kyiv, Ukraina, 2 April 2022. Rusia telah menarik pasukan yang mengepung wilayah Kyiv, namun korban dan kehancuran sisa perang masih terlihat. REUTERS/Zohra Bensemra
Tanya Nedashkivska, menceritakan kisah suaminya, Vasyl Ivanovych, yang dibunuh oleh tentara Rusia dan kini dikuburkan di taman dekat kediamannya di Bucha, Ukraina 3 April , 2022. Vasyk ditangkap oleh tentara Rusia dan ditemukan dengan luka tembak di kepala, dengan bekas luka mutilasi dan penyiksaan kata Tetyana. Rusia membantah telah melakukan kejahatan perang di Ukraina dan menyebut Barat telah menyebarkan berita propaganda. REUTERS/Zohra Bensemra
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini