Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang warga diborgol dan ditutup matanya saat mengunjungi museum interaktif Revolusi Arab yang dibuat oleh kelompok oposisi di Manama, Bahrain (28/10). Museum ini didedikasikan sebagai catatan akan tindakan kekerasan yang terjadi terhadap warga sipil di Bahrain dan negara lainnya. (AP Photo/Hasan Jamali)
Seorang gadis berpose di dekat noda cipratan darah buatan di tembok museum saat mengunjungi museum interaktif Revolusi Arab di Manama, Bahrain (28/10). Museum ini juga menceritakan kejatuhan sejumlah kerajaan Arab dan mulai masuknya pengaruh Barat ke kawasan ini. (AP Photo/Hasan Jamali)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengunjung menyaksikan simulasi ruangan penyiksaan dengan tangan diborgol di museum interaktif Revolusi Arab yang dibuat oleh kelompok oposisi di Manama, Bahrain (28/10). Museum ini didedikasikan kepada korban-korban kekerasan yang terjadi di masa Revolusi Arab ini. (AP Photo/Hasan Jamali)
Sejumlah pengunjung mengamati display yang menceritakan penghancuran masjid Syiah di museum interaktif Revolusi Arab di Manama, Bahrain (28/10). Museum ini terinspirasi dari kerusuhan yang terjadi antara Polisi dan warga sipil yang menewaskan setidaknya 33 orang di tahun 2011. (AP Photo/Hasan Jamali)
Seorang gadis duduk dengan mata ditutup dan tangan diborgol saat menjalani simulasi di ruang interogasi yang pernah dihadapi para aktivis anti-pemerintah di dalam penjara di museum interaktif di Manama, Bahrain (28.10). (AP Photo/Hasan Jamali)
Seorang pengunjung menyaksikan dokumentasi aksi unjuk rasa di monument Pearl yang diwarnai tindakan blokade dan penghancuran monumen di museum interaktif di Manama, Bahrain (28/10). Menurut catatan setidaknya 400 orang yang terluka dalam kerusuhan di Bahrain. (AP Photo/Hasan Jamali)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini