Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prajurit Ukraina dari Unit Kendaraan Udara Nirawak 'Bulava' pesawat nirawak FPV yang dilengkapi peluncur granat portabel saat uji terbang di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina, 11 Oktober 2024. REUTERS/Stringer
Prajurit Ukraina dari Unit Kendaraan Udara Nirawak 'Bulava' pesawat nirawak FPV yang dilengkapi peluncur granat portabel saat uji terbang di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina, 11 Oktober 2024. REUTERS/Stringer
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebuah pesawat nirawak FPV dengan peluncur granat portabel saat uji terbang yang dilakukan oleh prajurit Ukraina dari Unit Kendaraan Udara Nirawak 'Bulava' di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina, 11 Oktober 2024. REUTERS/Stringer
Seorang prajurit Ukraina dari Unit Kendaraan Udara Nirawak 'Bulava' mempersiapkan pesawat nirawak FPV yang dilengkapi peluncur granat portabel saat uji terbang di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina, 11 Oktober 2024. REUTERS/Stringer
Seorang prajurit Ukraina dari Unit Kendaraan Udara Nirawak 'Bulava' membawa pesawat nirawak FPV yang dilengkapi peluncur granat portabel setelah uji terbang di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina, 11 Oktober 2024. REUTERS/Stringer
Sebuah pesawat tanpa awak FPV dengan peluncur granat portabel saat uji terbang yang dilakukan oleh prajurit Ukraina dari Unit Kendaraan Udara Nirawak 'Bulava' di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina, 11 Oktober 2024. REUTERS/Stringer
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini