Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Zannat Ara, anak pengungsi Rohingya yang mengalami malnutrisi digendong ibunya saat cek kesehatan di Action Against Hunger centre, du Kamp Kutupalong, Cox's Bazar, Bangladesh, 15 Januarta 2018. REUTERS/Tyrone Siu
Md Rasel, 18 bulan anak pengungsi Rohingya yang mengalami malnutrisi menangis saat dicek kesehatannya di Action Against Hunger centre, du Kamp Kutupalong, Cox's Bazar, Bangladesh, 15 Januarta 2018. REUTERS/Tyrone Siu
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Zannat Ara, berusia satu tahun yang mengalami malnutrisi digendong ibunya saat dilakukan pengecekan kesehatan di Action Against Hunger centre, du Kamp Kutupalong, Cox's Bazar, Bangladesh, 15 Januarta 2018. REUTERS/Tyrone Siu
Md Rasel, 18 bulan anak pengungsi Rohingya yang mengalami malnutrisi ditimbang berat badannya saat dilakukan pengecekan kesehatan di Action Against Hunger centre, du Kamp Kutupalong, Cox's Bazar, Bangladesh, 15 Januarta 2018. REUTERS/Tyrone Siu
Md Rasel, 18 bulan anak pengungsi Rohingya yang mengalami malnutrisi saat dilakukan pengecekan kesehatan di Action Against Hunger centre, du Kamp Kutupalong, Cox's Bazar, Bangladesh, 15 Januarta 2018. REUTERS/Tyrone Siu
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini