Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Komisaris Utama Pertamina Sugiharto (kiri) berfoto bersama Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang (kanan) dengan latar belakang kapal Very Large Gas Carrier (VLGC) Pertamina 2 di perairan Tanjung Priok, Jakarta Utara, 7 Februari 2015. Kapal VLGC Pertamina Gas 2 ini merupakan kapal pengangkut LPG terbesar di dunia. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Seorang pekerja mengamati bagian kapal VLGC Pertamina 2 saat bersandar di perairan Tanjung Priok, Jakarta, 7 Februari 2015. Kapal ini bersiap berlayar menuju Ruwais, Uni Emirat Arab untuk mengangkut LPG impor sebanyak 44.000 MT. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pekerja berjalan di areal kapal VLGC Pertamina 2 di perairan Tanjung Priok, Jakarta, 7 Februari 2015. Pertamina mengubah pola pembelian LPG dari Cost and Freight (CFR) ke Free on Board (FoB) dengan mengoptimalkan pemanfaatan kapal. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Kapal Very Large Gas Carrier (VLGC) Pertamina 2 di perairan Tanjung Priok, Jakarta, 7 Februari 2015. Penggunaan kapal ini diyakini dapat menghemat biaya pengadaan LPG senilai Rp277 miliar atau US$23 juta per tahun. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Komisaris Utama Pertamina Sugiharto (tengah) bersama Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang (kedua kanan) menekan tombol sirine secara simbolis didampingi Nahkoda Kapal Reymon Paparang (kanan) dalam acara pelepasan kapal VLGC Pertamina 2 di perairan Tanjung Priok, Jakarta, 7 Februari 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Kapal Very Large Gas Carrier (VLGC) Pertamina 2 bersandar di perairan Tanjung Priok, Jakarta, 7 Februari 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini