Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Industri logam dasar diproyeksi akan melanjutkan tren positifnya. Hingga triwulan III 2017, industri tersebut tumbuh 10 persen. Tahun depan industri logam dasar akan didorong belanja infrastruktur sebesar Rp 410 triliun dan pemulihan sektor properti. Dok.TEMPO/Dinda Leo Listy
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira Adinegara memperkirakan sektor industri makanan dan minuman tumbuh di atas 10 persen tahun depan. Sektor ini akan terdorong belanja politik hingga 2019 mendatang. TEMPO/Tony Hartawan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira Adinegara, tren harga minyak mentah harus diwaspadai karena bakal berimbas pada harga gas dalam negeri yang sangat dibutuhkan oleh industry domestik. TEMPO/Tony Hartawan
Ekonom dari PT Perusahaan Pengelola Aset Kapital, Ferry Latuhihin, memprediksi sektor pariwisata bakal menjadi motor pertumbuhan khususnya dari sektor jasa di tahun 2018. “Sektor manufaktur serta pertanian tetap prospektif, tapi pertumbuhan manufaktur turun. Tempo/Fardi Bestari
Head of Marketing Rumah.com Ike Hamdan, memperkirakan pasar properti nasional di tahun 2018 akan lebih positif. “Ini didorong oleh kenaikan permintaan dari masyarakat kelas menengah dan tren penurunan suku bunga kredit,” katanya. Di sisi suplai, perlambatan pasar properti pada pertengahan 2018 hanya akan terjadi sebagai dampak hari raya Idul Fitri serta pilkada serentak. TEMPO/Tony Hartawan
Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan bahwa pemerintah mengutamakan investasi dan ekspor untuk mendorong pertumbuhan ekonomi tahun depan. Pernyataan ini diungkapkan Sri sebagai tanggapan atas proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF) soal pertumbuhan ekonomi Indonesia. IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,3 persen tahun depan. TEMPO/Prima Mulia
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini