Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Foto udara puing-puing bangunan bekas perdesaan yang telah lama tenggelam, yang kembali terlihat di Waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Kamis, 13 September 2018. Surutnya air waduk mengakibatkan bekas bangunan-bangunan itu muncul kembali ke permukaan. Tempo/Tony Hartawan
Foto udara puing-puing bangunan bekas perdesaan yang telah lama tenggelam, yang kembali terlihat di Waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Kamis, 13 September 2018. Perdesaan di Waduk Jatigede ini ditenggelamkan pada 2015. Tempo/Tony Hartawan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Warga tengah melintas di antara puing-puing bangunan bekas perdesaan yang telah lama tenggelam di Waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Kamis, 13 September 2018. Waduk Jatigede merupakan anakan Bendungan Jatigede, yang diresmikan pada 2015 lalu. Tempo/Tony Hartawan
Warga tengah melintas di antara puing bangunan sekolah di sebuah perdesaan yang telah lama tenggelam di Waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Kamis, 13 September 2018. Waduk seluas 5.000 hektare itu telah menenggelamkan puluhan desa di empat kecamatan. Tempo/Tony Hartawan
Ikan mati di atas tanah kering bekas perdesaan yang telah lama tenggelam di Waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Kamis, 13 September 2018. Akibat musim kemarau, debit air Waduk Jatigede mengalami penyusutan hingga 60.700 meter kubik, yang terjadi selama tiga bulan. Tempo/Tony Hartawan
Warga tengah mengambil puing-puing bangunan bekas perdesaan yang telah lama tenggelam, yang kembali terlihat di Waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Kamis, 13 September 2018. Tempo/Tony Hartawan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini