Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Cuan Besar Afiliator Lokapasar

Sejumlah orang tertarik menjadi afiliator lokapasar. Bisa menangguk cuan ratusan ribu hingga jutaan rupiah dalam sehari. Pekerjaan yang menjanjikan.

3 November 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEBAGAI tenaga honorer guru sebuah taman kanak-kanak di Lampung, Siti Alifah Faiz merasa mustahil gajinya yang sekitar Rp 400 ribu per bulan bisa digunakan untuk membeli sejumlah barang impiannya, dari telepon seluler pintar, sebidang tanah, hingga mobil. Barang-barang itu tak mungkin bisa Alifah peroleh jika ia tak mengenal pekerjaan afiliator sekitar tiga tahun lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pandemi Covid-19 memaksa Alifah putar otak mencari penghasilan tambahan demi memenuhi kebutuhan sehari-hari yang kerap tidak tercukupi. Perempuan 27 tahun itu berselancar di YouTube dengan kata kunci "cara menghasilkan uang online". "Tiba-tiba keluar Shopee Affiliate," kata Alifah kepada Tempo, Rabu, 23 Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Istilah yang asing di telinga Alifah itu menggelitiknya untuk mencari tahu lebih dalam. Secara otodidaktik, ia mempelajari cara kerja menjadi afiliator, yang tugasnya mempromosikan produk suatu jenama tanpa keluar modal. "Cuma spill barang-barang di media sosial," ujarnya.

Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) melakukan siaran langsung penjualan buku secara daring daring melalui aplikasi marketplace di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu 16 Oktober 2024/ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan

Istilah "spill barang" dalam kerja afiliator itu mengacu pada aktivitas membagikan tautan pembelian produk tersebut di media sosial. Pekerjaan ini, tutur Alifah, bisa dimulai tanpa modal. Yang diperlukan cukup ponsel pintar dan kuota internet. Dengan memanfaatkan produk-produk di rumah, Alifah membuat ulasan lalu menyematkan link pembelian dalam kontennya.

Produk-produk yang ia jual ketika masih jadi afiliator pemula antara lain baju, produk perawatan wajah dan kulit, serta peralatan rumah tangga. Selain menggunakan produk yang sudah ada di rumah, Alifah menggunakan sistem barter nilai atau value. Afiliator bisa meminta sampel barang dari penjual di lokapasar (marketplace). Bila setuju, mereka akan mengirimkan sampel itu.

Di awal percobaan Alifah sebagai afiliator, konten-konten kreasinya langsung menghasilkan. Mahasiswi magister di Universitas Lampung ini senang bukan kepalang ketika melihat saldo Rp 120 ribu yang ia dapatkan dalam sepekan. Ia pun makin tertarik dan bersemangat menjalani pekerjaan di era digital tersebut.

Alifah baru tahu bahwa cara kerja afiliator bukan hanya membagikan tautan produk. Untuk memaksimalkan penghasilan, ia menjalankan beberapa program yang ditawarkan Shopee. Di antaranya membagikan kode referal untuk mengajak orang mendaftar ke Shopee Affiliate dan menjadi kreator Shopee Video.

Pembagian kode tersebut merupakan program Shopee Affiliate Millionaire Leaders. Setiap kali dapat mengajak satu orang bergabung sebagai afiliator, Alifah bisa menerima komisi tambahan 20 persen—kini 15 persen selama tiga bulan pertama menurut kebijakan terbaru Shopee.

Selanjutnya, Alifah meriapkan akun YouTube pribadinya. Ia membuat konten video tentang afiliator, dari tutorial mendaftar, mengembangkannya untuk mendapatkan penghasilan jutaan rupiah, hingga cara cepat memperoleh komisi. Video-video tersebut menuai lebih dari 100 ribu penayangan.

Guru TK kreator konten dan afiliator asal Lampung, Siti Alifah Faiz//Dok.Pribadi

Akun media sosial Alifah juga makin berkembang dan punya banyak pengikut setelah membuat citra personal atau personal branding. Sejak 2023, ia membangun reputasi sebagai guru taman kanak-kanak yang juga kreator konten. Dengan demikian, produk-produk yang ia promosikan berkaitan dengan alat edukasi anak. “Jadi targetnya jelas, ibu dan anak atau mahasiswa PG-PAUD (pendidikan guru pendidikan anak usia dini),” ucapnya.

Akun Instagram Alifah memiliki 191 ribu pengikut. Adapun jumlah pelanggan kanal YouTube-nya mencapai 339 ribu dan akun TikTok-nya punya 193 ribu lebih pengikut. Dari ketiga platform itulah Alifah menangguk penghasilan tambahan sebagai afiliator.

Setelah YouTube mengembangkan program afiliasi YouTube Shopping dengan Shopee pada 2024, kesempatan Alifah meraup cuan dari Internet kian besar. Ia mengaku kini memprioritaskan pembuatan konten di YouTube. Sebab, isi pundi-pundi uangnya tak hanya berasal dari kegiatan afiliator, tapi juga AdSense—program kerja sama periklanan melalui media Internet.

Walau jumlah penghasilannya tak tentu, Alifah setidaknya bisa mengantongi komisi sebesar Rp 4-5 juta per pekan dari Shopee. Ia pernah mendapatkan komisi tertinggi hingga sekitar Rp 20 juta dalam sehari pada momen tanggal kembar. Adapun penghasilannya dari TikTok sekitar Rp 50 ribu per hari dan dari YouTube Rp 8-10 juta per bulan. "Kalau total per bulan banyak yang checkout bisa Rp 20 juta," tuturnya.

Meski begitu, Alifah tetap mengutamakan profesinya sebagai guru. Dia ragu pekerjaan afiliator bisa bertahan dalam jangka panjang. Pasalnya, ada banyak kendala yang ia alami saat ini. Misalnya perubahan peraturan yang cukup drastis dari salah satu lokapasar yang ia nilai merugikan afiliator. Ia juga harus bersaing dengan artis-artis yang terjun ke dunia affiliate.


•••

AFILIATOR adalah istilah untuk orang yang melakukan pemasaran afiliasi. Seorang afiliator akan mendapatkan penghasilan ketika produk atau jasa yang ia promosikan lewat tautannya terjual. Penghasilan yang afiliator dapatkan berupa komisi dari pemilik produk.

Strategi afiliasi ini, menukil dari situs Tokopedia, diciptakan William J. Tobin yang memiliki toko bunga daring bernama PC Flowers and Gifts. Ia mendapat ide membuat program afiliasi di situs usahanya tersebut.

Setelah berjalan selama empat tahun, program afiliasi tersebut sukses dan menghasilkan jutaan penjualan per tahun. Bahkan, pada 1995, toko bunga Tobin punya lebih dari 2.500 afiliasi yang tersebar di berbagai situs web dari beragam negara.

Model bisnis tersebut kian berkembang. Pada 1996, Tobin mengajukan permintaan hak paten untuk program pemasaran afiliasi. Ia mendapatkan patennya pada 2000. Dari kesuksesan tersebut, banyak perusahaan yang ikut menggunakan strategi afiliasi. Salah satu yang terkenal adalah Amazon.

Kreator konten Hendra Setyo pernah menjajal model afiliasi di Amazon pada 2011. Hendra menjelaskan, promosi dalam program afiliasi itu ia jalankan dengan membuat blog untuk membahas produk yang akan ditawarkan. Lalu ia menyematkan gambar dan tautan di Amazon. "Kebetulan Amazon punya fitur kayak etalase kecil, orang tinggal klik," katanya.

Setelah lama meninggalkan program afiliasi Amazon, Hendra mulai mencoba kembali pemasaran afiliasi yang tersedia di sejumlah platform niaga elektronik (e-commerce). Salah satunya TikTok. Dengan jumlah pengikut mencapai 495 ribu di aplikasi media sosial berbagi video pendek itu, Hendra dapat menangguk berkah hingga ratusan juta rupiah. Pada Agustus 2024, misalnya, ia meraih komisi tertinggi hingga Rp 300 juta dalam sebulan dari TikTok Affiliate. "Karena ada banyak video yang FYP (masuk for you page, laman pertama yang terbuka saat pengguna mengakses TikTok)," kata pria 34 tahun itu.

Hendra mengungkapkan, omzetnya per hari bisa mencapai Rp 80-100 juta. Dengan besaran komisi 8-10 persen, pendapatan bersihnya Rp 8-10 juta per hari. Itu baru di satu platform. Hendra juga bergabung dalam program Shopee Affiliate. Dalam sebulan, ia bisa mengantongi Rp 50-60 juta. Produk terlaris yang ia pasarkan adalah kerupuk ikan.

Sebelum terjun ke dunia pemasaran afiliasi, Hendra bekerja kantoran sebagai programmer selama lima tahun. Ia diterima bekerja sebelum lulus kuliah sistem informasi. Ia kemudian beberapa kali pindah kerja dan pernah menjabat manajer teknologi informasi di perusahaan alat kesehatan di Surabaya. Karena istrinya tidak betah, ia memutuskan mencari pekerjaan di Jakarta dan sekitarnya.

Youtuber dan afiliator, Hendra Setyo/Dok.Pribadi

Saat itu Hendra sudah tertarik pada dunia pemasaran digital. Dengan latar pekerjaannya di bidang teknologi informasi, Hendra menyadari akan sulit baginya untuk pindah kerja ke bidang lain. Karena itu, ia membuat saluran YouTube yang bakal digunakan sebagai wadah portofolionya. "Tapi ternyata alhamdulillah malah penghasilan bisa berkali lipat dari yang saya inginkan," tuturnya.

Pada akhir 2022, Hendra mantap mengundurkan diri dari perusahaan tempatnya bekerja dan berfokus menjadi kreator konten. Ia kini memiliki 11 kanal YouTube yang banyak membagikan tip dan strategi mencari cuan di Internet. Target penontonnya bukan hanya orang Indonesia, tapi juga warga mancanegara.

Selain ngonten, Hendra mencoba berbagai hal yang berhubungan dengan upaya mencari uang dari Internet, antara lain dengan menjadi afiliator. Ia pertama kali menjadi afiliator TikTok pada Juli 2023. Produk pertama yang ia promosikan terdiri atas beberapa jenis, dari buku hingga barang elektronik, seperti mikrofon tanpa kabel.

Hendra juga memasarkan produk-produk tersebut melalui siaran langsung selama satu jam sehari. Di awal percobaan, ia mengaku masih kesulitan mendapatkan pembeli. "Baru mulai ada hasil di minggu ketiga."

Per Januari 2024, konten-konten kreasi Hendra melejit. Jumlah penontonnya naik signifikan. Imbasnya, penjualan produk yang ia promosikan ikut melesat dari hari ke hari. Di bulan pertama mencoba mengikuti program afiliasi, Hendra meraih komisi Rp 2-3 juta. Ia mengaku takjub lantaran proses memperoleh pendapatan sebesar itu tak membutuhkan waktu bertahun-tahun.

Situasi di Tik Tok tersebut berbeda dengan di YouTube. Hendra mengungkapkan, untuk mencapai nilai nominal penghasilan Rp 2-3 juta, dibutuhkan perjuangan bertahun-tahun. "Sedangkan TikTok bisa nge-switch semudah itu," tuturnya. Hendra menilai pekerjaan afiliator di TikTok jauh lebih mudah untuk para pemula.

Hendra kini berfokus memberi edukasi tentang TikTok Affiliate lewat saluran YouTube-nya. Ia melihat potensinya cukup menjanjikan, terlebih untuk orang-orang yang baru memulainya dari nol. Mereka cukup mempromosikan produk di rumah dan membuat video sederhana tanpa penyuntingan yang rumit seperti di YouTube.

Hendra sendiri bisa membuat 18 video dalam sehari, tapi hanya separuhnya yang ia unggah. Sisanya bisa dijadikan cadangan bila dia sedang sibuk. Yang penting, kata Hendra, afiliator harus konsisten membuat konten dan terus mengikuti tren. Misalnya dengan memasarkan produk-produk teranyar agar tak kehilangan trafik.

Cara Hendra mendulang rezeki dari Internet tersebut bisa melahirkan berbagai capaian.Di antaranya bebas dari jeratan utang, membeli rumah secara tunai, serta mempekerjakan seorang profesional untuk mendukung kegiatan ngonten.


•••

PUTRI Sadikin juga menikmati pekerjaannya sebagai afiliator. Fleksibilitas waktu dan tempat hingga penghasilan yang cukup menjadi alasan perempuan 23 tahun itu konsisten membuat konten promosi barang. 

Putri mengungkapkan, penghasilannya saat ini mencapai Rp 5-7 juta per bulan. Pada hari besar, seperti Lebaran, ia bisa ketiban rezeki hingga Rp 12 juta. “Pendapatan bisa lebih dari UMR (upah minimum regional). Makin rajin, makin banyak pendapatannya," kata warga Bandung ini.

Putri mulai menjadi afiliator pada 2022. Ia mengetahui pekerjaan ini dari video-video yang berseliweran di TikTok. Saat itu Putri belum serius menekuninya. Baru setelah lulus kuliah pada 2023 ia melirik kembali pekerjaan itu. Bermodal telepon seluler pintar dan alat pencahayaan bundar atau ring light, ia mulai mengumpulkan produk-produk untuk dipromosikan. Ada barang yang dia beli sendiri, ada pula sampel yang ia dapatkan dari penjualnya.

Menilik laman akun TikTok-nya, @my_lemari, Putri banyak mempromosikan produk fashion perempuan. Harganya berkisar Rp 30-80 ribu. Jadi komisi yang ia dapatkan dari orang-orang yang membeli lewat tautan yang ia sematkan sebesar Rp 3.000-8.000 per produk.

Meski jumlah pengikut Putri di TikTok baru sekitar 7.000, hasil penjualan produk-produk itu cukup baik. Ia kemudian mulai rutin melakukan siaran langsung atau live streaming yang berdampak peningkatan jumlah pengikut. 

Namun trafik live tak stabil memukul mental Putri yang hendak konsisten membuat siaran langsung. "Setelah beberapa lama trafik live makin turun, akhirnya berhenti live dan konsisten buat video saja," ujarnya.

Afiliator asal Bandung, Putri Sadikin/Dok.Pribadi

Kesulitan yang dilewati seorang afiliator boleh dibilang tak main-main. Putri pernah sampai membuat empat akun afiliator dan semua kontennya gagal terangkat. Konten-kontennya baru berhasil menarik minat pembeli lewat akun kelima. Putri mengungkapkan bahwa pekerjaan ini sangat menguji kesabaran. 

Kendala lain berupa trafik yang tidak tertebak, pendapatan yang tak stabil, persaingan ketat, kurangnya modal penyediaan peralatan yang mumpuni, hingga pencurian video untuk diunggah di platform lain turut merugikan sang afiliator.

Meski menghadapi sederet kesulitan tersebut, Putri mengatakan pekerjaan sebagai afiliator juga bisa sangat menguntungkan apabila akun yang dikelola sudah cukup besar. “Sebab, akun-akun besar bisa mendatangkan sampel produk gratis, tawaran kerja sama dengan jenama trafik yang stabil, hingga penjualan yang cenderung meningkat,” ucapnya. 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Menangguk Cuan sebagai Afiliator"

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus