Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Benteng Murud Janjira kini tak sekokoh dulu, tapi ini adalah salah satu alasan untuk mengunjungi distrik Raigad di Maharashtra, India. Benteng ini dibangun pada akhir abad ke-17, namun beberapa sumber menyatakan bahwa sejarahnya dapat ditelusuri kembali ke tahun 1100-an. Saat itu, benteng ini berfungsi sebagai benteng pertahanan kaum Siddi (suku keturunan Afrika-Pakistan) yang merupakan komandan angkatan laut dan militer yang tangguh di wilayah tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Uniknya, benteng pulau ini dikelilingi Laut Arab di semua sisi. Struktur bangunannya kokoh seolah tak bisa ditembus. Jadi, hampir tidak mungkin menaklukkan benteng ini. Dan memang, dalam sejarahnya, benteng ini tidak pernah ditaklukkan oleh kekuatan luar. Benteng berpindah tangan hanya setelah diserahkan kepada pemerintah India pasca-kemerdekaan dari pemerintahan Inggris pada 1947.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Benteng ini dibangun di atas batu berbentuk lonjong dan tersebar di area seluas kurang lebih 22 hektare. Seperti yang diharapkan dari benteng militer, benteng pertahanan, meriam, dan pintu masuknya yang dirancang secara strategis cukup mengesankan. Itu pasti terlihat tangguh di mata musuh.
Hanya ada satu pintu masuk ke benteng. Itu melalui gerbang besar yang dihiasi tulisan dalam bahasa Arab. Di dalam benteng, ada sisa-sisa masjid abad pertengahan, istana, lumbung, dan tempat tinggal para prajurit. Istana tersebut merupakan kediaman Siddi Nawab.
Bagaimana Mengunjungi Benteng Murud Janjira?
Benteng Murud Janjira terbuka untuk umum. Bagi yang tertarik dengan sejarah, benteng ini wajib dikunjungi. Karena dikelilingi oleh air di semua sisinya, hanya ada satu pintu masuk, dan wisatawan dapat mencapainya dengan menaiki perahu dari kota pesisir Murud.
Perjalanan dengan perahu sangat mengasyikkan dan menawarkan pemandangan benteng dan lanskap pesisir Murud yang menakjubkan. Perjalanan perahu/feri ke Benteng Murud Janjira dapat bervariasi mulai dari INR 50 (rp9500) hingga 300 (Rp57 ribu), tergantung ukuran perahu. Masuk ke benteng ini tidak dipungut biaya, namun jika ingin menjelajahi benteng, butuh waktu dua jam untuk melakukannya. Benteng ini buka setiap hari mulai pukul 07.00. sampai 18:30.
Pilihan Editor: Chitradurga, Saksi Perang Paling Berdarah di India Selatan