Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Nama Tony Kojansow mencuat sebagai beking judi online di Kementerian Komunikasi dan Digital.
Ia bergaul dengan para menteri kabinet Jokowi dan menjadi pemain band Elek Yo Band.
Pergaulan politiknya luas sejak menjadi relawan Jokowi lalu bergabung dengan tim pemenangan Ganjar Pranowo.
MESKI bukan pejabat negara, Zulkarnaen Apriliantony Kojansow—akrab disapa Tony—beberapa kali menjadi pemain gitar cabutan saat Elek Yo Band berpentas di beragam acara. Grup musik yang didirikan pada 2017 itu beranggotakan sejumlah menteri dan pemimpin lembaga di era Presiden Joko Widodo. “Kalau tidak salah pernah manggung bareng Elek Yo Band sampai tiga kali,” ujar Kepala Badan Ekonomi Kreatif periode 2014-2019 yang juga pianis Elek Yo Band, Triawan Munaf, pada Kamis, 14 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat itu, selain Triawan, personel band yang jarang berlatih di studio musik tersebut beranggotakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi sebagai vokalis, Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebagai pemain gitar, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono sebagai penggebuk drum. Band itu juga diisi Agus Marsudi, suami Menteri Retno, sebagai pembetot gitar bas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Triawan mengirimkan foto yang diambil pada 2019 saat Elek Yo Band berlatih di sebuah restoran di Yogyakarta. Tony ikut dalam latihan tersebut. “Saya kenal Tony sebagai musikus profesional,” kata Triawan.
Saat ini Tony dikabarkan menjadi tersangka kasus judi online yang melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital—dulu Kementerian Komunikasi dan Informatika. Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya masih menyimpan rapat-rapat informasi peran Tony. Selain menjerat Tony, polisi sudah menetapkan 17 tersangka lain. Sepuluh di antaranya pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital. Hingga Jumat, 15 November 2024, Polda Metro Jaya tak kunjung mengungkap identitas para tersangka.
Tony pernah menjadi relawan tim pemenangan Jokowi dalam pemilihan presiden 2014. Lima tahun kemudian, ia kembali terlibat dalam tim kampanye nasional Jokowi untuk bagian digital. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Deddy Sitorus, mengatakan Tony pernah menjadi bagian dari pemerintah. “Dia pernah menjadi komisaris salah satu badan usaha milik negara,” ucap Deddy.
Tony tercatat pernah menjadi komisaris PT Hotel Indonesia Natour (Persero)—bagian dari InJourney, holding BUMN di bidang aviasi dan pariwisata. Ia kemudian mundur pada Februari 2024. Dalam dokumen Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara 14 Maret 2023, total kekayaan Tony mencapai Rp 19,5 miliar saat menjabat komisaris.
Dalam pemilihan presiden 2024, pria lulusan salah satu kampus negeri di Bandung, Jawa Barat, itu menjadi anggota tim sukses calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo-Mohammad Mahfud Md. Tony bergabung melalui Rumah Aspirasi Ganjar-Mahfud di Jalan Diponegoro Nomor 72, Menteng, Jakarta Pusat. Deddy mengungkapkan, Tony bergabung dengan tim monitoring media serta distribusi konten digital. Dalam dokumen struktur pengurus tim pemenangan Ganjar-Mahfud, Tony tercatat sebagai Direktur II Direktorat Narasi Media dan Kreatif.
Di luar politik, Tony tercatat sebagai Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Federasi Serikat Pekerja Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Organisasi ini berada di bawah Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI). Ketua Umum KSPSI Mohammad Jumhur Hidayat mengatakan Tony ditunjuk atas rekomendasi seseorang. Pasalnya, Tony kerap membina para pekerja seni baik di bidang musik maupun perfilman. “Bisnis lain saya tidak tahu, karena irisan saya dengan Pak Tony hanya pada pekerjaan seni,” tutur Jumhur.
Dalam unggahan di akun Instagramnya, Tony terlihat banyak beraktivitas di dunia politik dan musik. Ia banyak mengunggah foto dan video soal Ganjar Pranowo. Ia juga mengunggah foto bersama musikus papan atas lain. Ia pun beberapa kali mengunggah konten kegiatan Budi Karya Sumadi saat menjadi Menteri Perhubungan. Budi Karya mengaku mengenal Tony, tapi hanya berkaitan dengan musik. “Saya tidak mengetahui aktivitas yang bersangkutan di luar kegiatan musik,” ucap Budi.
Pengacara Tony, Herdiyan, menjanjikan wawancara untuk memberikan konfirmasi mengenai sejumlah hal lewat WhatsApp. Namun wawancara tak kunjung terlaksana hingga Jumat, 15 November 2024. Herdiyan pun tidak lagi menjawab pesan Tempo.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Gitaris Cabutan Band Menteri"