Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wali Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Ibnu Sina, terus bekerja membenahi kota pada periode kedua masa jabatannya. Banyak hal yang sudah dikerjakan terkait Pembangunan infrastruktur fisik maupun kesejahteraan bagi masyarakat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ibnu mengatakan sejumlah pembangunan infrastruktur fisik selesaikan sesuai visi dan misi “Banjarmasin Baiman dan Lebih Bermartabat”. Dia menyebut sudah berhasil dilaksanakan pembangunan jembatan Bromo, Jembatan HKSN atau Jembatan Patih Masih, Jembatan Gerilya, dan Jembatan Mantuil. Pemerintah kota juga terus memperbaiki trotoar jalan, perbaikan jalan lingkungan dan drainase.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami berharap dukungan semua pihak untuk menuntaskan visi misi kami memimpin hingga 2024,” kata Ibnu saat menjadi narasumber program Tempo “Teras Negeri”, Selasa, 4 Juli 2023.
Ibnu mengatakan berusaha membuat nyaman kepada seluruh warga yang datang dan tinggal di Banjarmasin. “Kami ingin masyarakat merasa nyaman,” ujarnya.
Dia menuturkan banyak perubahan yang sudah dilakukan selama dia memimpin Kota Banjarmasin. “Pengunjung sudah lama tidak mengunjungi Banjarmasin, pasti pangling dengan keadaan kota sekarang,” ucapnya.
Jalur trotoar di kota kini terlihat asri dan tidak terlihat pedagang kaki lima. Para pedagang kini direlokasi ke Kawasan Pusat Kuliner Baiman dan Kawasan Banjarmasin Tempoe Doeloe di Kota Lama. Pemerintah kota melakukan penataan kepada 560 pedagang kaki lima.
Ibnu mengatakan kini Banjarmasin memiliki trotoar yang dengan pohon- pohon asri di tepi jalan. “Kami menciptakan suasana kota yang nyaman”.
Penataan kawasan sungai tidak luput dari visi besar Ibnu Sina. Sebagai kota dengan julukan Kota Seribu Sungai yang merupakan area hilir 74 anak sungai dari dua sungai besar, Sungai Martapura dan Sungai Barito.
Menurut Ibnu, banyaknya aliran sungai menjadi tantangan sekaligus keunggulan Banjarmasin. Salah satu tantangan adalah mengelola sungai agar tidak menjadi bencana, mengingat Banjarmasin berada 16 sentimeter di bawah permukaan air laut. Selanjutnya normalisasi kanal sungai veteran dengan Proyek National Urban Flood Reselience Project (NUFRep) berasal pinjaman hibah luar negeri dari World Bank (Bank Dunia) digarap Direktorat Jenderal Sumber Daya Air-Kementerian PUPR.
Meski begitu, Ibnu Sina tetap melihat positif dari keberadaan sungai karena menjadi pendorong perekonomian warga Banjarmasin. “Kami lihat sungai ini dapat dijadikan sarana pariwisata, transportasi, sekaligus pengendalian banjir,” ujarnya.
Terobosan yang dilakukan pemerintah kota untuk meminimalisir dampak lingkungan dengan konsep waterfront city. Melalui konsep ini, wilayah tepi sungai atau pantai ditetapkan sebagai kawasan keberlanjutan lingkungan, ekonomi, dan pariwisata.
Warga di tepi sungai juga tak luput dari penataan yang dilakukan Ibnu. Dia menciptakan Kampung Hijau, Kampung Biru dan Kampung Melayu untuk menata pemukiman tanpa menggusur. Sebanyak 200 rumah ditata dengan bantuan sebesar Rp 20 juta per rumah. “Kami tata agar rumah-rumah tepian tidak membelakangi, tapi menghadap sungai,” ujarnya.
Rumah-rumah ditata rapi dengan zonasi agar tidak ada tempat tinggal warga yang menjorok langsung ke sungai. Selain itu, zona batas juga dapat dipakai warga untuk beraktivitas, seperti olah raga, pusat kuliner, dan pariwisata. Pemerintah membangun jalur sepanjang empat kilometer di waterfront city pada tahun ini.
Menjaga lingkungan dan kelestarian sungai menjadi salah satu program utama Ibnu Sina memimpin Kota Banjarmasin. Dia mengajak seluruh warga menjaga sungai tetap bersih dan lestari. “Dulu sungai dianggap tong sampah, kalau sungai bersih dan asri orang lain pasti respect,” kata dia.
Program lain adalah menjadikan Kota Banjarmasin sebagai kota pintar atau smart city. Pemerintah kota meluncurkan aplikasi super Banjarmasin Pintar pada Mei 2022 yang sudah mendapat HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) dari Kemenkumham RI. Melalui aplikasi tersebut, warga kota dapat mengakses berbagai keperluan, seperti layanan kesehatan terkait kebutuhan rumah sakit, puskesmas, layanan kebersihan seperti pelayanan pembuangan sampah, hingga pelayanan smart city lainnya. “Tugas kami melayani warga Banjarmasin.”
Dia mengajak seluruh elemen Kota Banjarmasin bersinergi dan berkolaborasi bersama. Pria 48 tahun ini mengingatkan kembali pada spirit kayuh baimbai yang artinya mendayung menuju yang terbaik, demi wujudkan Banjarmasin bersih, nyaman, dan lebih bermartabat.
“Banjarmasin itu kota tua, tetapi denyut nadi kehidupannya tidak boleh renta, sehingga semua harus berkolaborasi dan bersinergi dengan spirit kayuh baimbai, dan itulah kebanggan kami semua sebagai kota seribu sungai,” tutur Ibnu.
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina mangajak seluruh elemen Kota Banjarmasin bersinergi dan berkolaborasi bersama.
Pengembangan UMKM
Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) adalah sektor usaha yang berkontribusi besar kepada pertumbuhan ekonomi. Sektor usaha kecil menengah juga menjadi pendorong ekonomi masyarakat dan menciptakan lapangan pekerjaan.
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina memberikan perhatian khusus kepada UMKM. Dia menginginkan lahir para wirausaha-wirausaha baru penopang perekonomian. “Perdagangan dan jasa menjadi sektor unggulan Banjarmasin, sehingga penting untuk membentuk pengusaha-pengusaha UMKM baru,” kata dia.
Program mencetak pelaku usaha UMKM terus di genjot pemerintah kota. Saat ini tercatat sebanyak 3.000 orang masuk dalam program usaha kecil menengah pemerintah kota. Sekitar 100 orang wirausaha masuk dalam program Kawal Inkubator yang berorientasi ekspor.
“Banjarmasin adalah kota dagang dan jasa, penting mendorong UMKM dan bisnis ekonomi kreatif berkembang lewat program-program pemerintah,” kata Ibnu.