Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemerintah Indonesia dan negara bagian Australia Barat (Government of Western Australia) melakukan kerja sama bidang pendidikan dan pelatihan pada 21 Juni 2021, di Perth, Australia. Pihak Australia Barat diwakili Direktur Jenderal Departemen Ketenagakerjaan, Pariwisata, Ilmu Pengetahuan dan Inovasi (Department of Jobs, Tourism, Science and Innovation/JTSI) Rebecca Brown dan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Prahoro Nurtjahyo mewakili Indonesia. Penandatangan nota kesepahaman (memorandum of understanding) secara sirkular pada 3 Juni 2021 di Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala BPSDM Prahoro mengatakan optimistis dengan nota kesepahaman dengan Australia. “Kami yakin kerja sama ini akan memiliki dampak yang positif bagi kedua negara, terutama di bidang pengembangan sumber daya manusia,” kata dia dalam sambutan penandatangan kerja sama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Jenderal JTSI, Rebecca Brown, menyatakan kerja sama ini membuka peluang baru yang akan menguntungkan bagi kedua belah pihak. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengembangkan sektor pendidikan dan pelatihan dalam rangka meningkatkan daya saing tenaga kerjanya. “Australia Barat sebagai salah satu pemimpin dalam bidang peralatan dan teknologi pertambangan bersedia untuk membantu dalam pengembangan tersebut” ujarnya.
Indonesia merupakan salah satu negara tujuan ekspor terbesar Australia Barat dalam lima tahun terakhir dengan menyumbang 40 persen total ekspor produk Australia ke Indonesia. “Sebagai ekonomi terbesar di wilayah Asia Tenggara dan diproyeksikan sebagai ekonomi terbesar keempat dunia, Indonesia merupakan mitra yang sangat penting bagi Australia pada umumnya dan Australia Barat khususnya,” kata Rebbeca.
Rebbeca mengatakan menyambut baik dan siap bekerja sama dengan BPSDM dalam rangka pengembangan sumber daya manusia Indonesia. “Terutama sektor pertambangan dan energi” ujarnya.