Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Helma masih ingat, gurunya menunjukkan video di sebuah laptop. Dia pun tertarik untuk melihatnya. Rupanya, video itu menampilkan orang-orang yang sedang senam. Anak-anakpun diminta untuk mengikuti Gerakannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Seru,” kata Helma ketika ditemui di SDN 3 Senyiur, kecamatan Seruak, Lombok Timur, Jumat 17 November 2023. Menurut siswi kelas 2 SD ini, belum banyak guru-gurunya yang menyajikan mata pelajaran melalui media gadget seperti laptop dan handphone. Padahal menurutnya, dia akan lebih senang lagi jika pelajarannya diberikan melalui media itu. Apalagi jika itu pelajaran Matematika, pelajaran favoritnya. “Iya mau,” ucapnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Sekolah SDN 3 Senyiur, Nikmah mengaku sangat bersyukur dengan diadakannya program Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), khususnya Bakti Akses Internet (Aksi) yang diberikan kepada sekolahnya sejak tahun 2022. Guru-guru jadi lebih kreatif dalam hal ngajar mengajar. “Apalagi sekarang sudah ada Guru Merdeka,” ujar dia.
Akses internet kata dia, sangat diperlukan bagi sekolahnya. Hal itu juga sudah menjadi tuntutan dalam pelajaran dan pendidikan. “Diperlukan juga untuk semua kegiatan, termasuk input daprodik. Karena operator butuh jaringan stabil ketika mengisi daprodik.”
Menurutnya, selama ini jaringan internet yang didapat cukup baik. Kegiatan berselancar di dunia maya pun menjadi kencang. Alhasil guru-guru pun bisa ikut mencari informasi seputar pelajaran. “Terpenting lagi ketika Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) berlangsung, anak-anak lancar mengerjakannya.”
Dia juga bersyukur, belum lama ini diberi 15 chromebook oleh Kemendikbudristek. “Tentunya akan membantu proses belajar mengajar menggunakan perangkat laptop ke depan.” Dia pun berharap, program Bakti Aksi terus berlanjut di sekolahnya.
Kepala Sekolah SDN 1 Sukaraja, Jerowaru, Lombok Timur Kamaludin pun akan memanfaatkan hibah chromebook dengan sebaik-baiknya. Adapun pihaknya sedang menyiapkan laboratorium komputer. Hanya saja, Kamaludin berharap, Bakti Aksi yang ditempatkan di sekolahnya bisa ditambah bandwidthnya karena memiliki sinyal yang lemah.
Guru Kelas 1 SDN 1 Sukaraja Ahmad Furqon, yang juga bertugas sebagai operator, mengatakan akses internet gratis Bakti Aksi sesunguhnya sudah bisa dinikmati sejak tahun 2019. Hanya saja, menurut dia, bandwith yang disediakan saat itu masih bersifat cadangan. Artinya, pihak sekolah bisa meminta penambahan bandwidth lagi jika dirasakan kurang.
Dia pun bersyukur meskipun ada kendala di lemahnya jaringan, namun di saat anak-anak mengerjakan ANBK dapat berjalan lancar. Furqon mengatakan, perangkat Bakti Aksi di sekolah ini memang mengalami kesulitan mendapatkan sinyal sedari awal. Untuk mencari sinyal yang stabil dibutuhkan dua hari dua malam dengan empat kali pindah tempat di dalam area sekolah. Setelah malam kedua, barulah titik stabil ditempatkan di ruang guru.
Menurut Furqon, terdapat dua router di Perangkat Bakti Aksi. Pertama untuk lingkungan sekolah dengan menggunakan password, kedua untuk warga sekitar dengan jarak 20-30 meter. “Ada saja jam sore yang berkumpul untuk mendapatkan internet gratis,” kata dia.
Furqon pun berharap, proses mengenalkan digitalisasi kepada anak ke depan, dapat berjalan lebih lancar lagi dan masalah lemahnya sinyal dapat segera tertangani.
Sementara itu, selain Bakti Aksi, Bakti Kominfo memiki sejumlah program untuk mengurangi kesenjangan digital di wilayah Pelayanan Universal Telekomunikasi dan Informasi (WPUTI) di antaranya dengan menyediakan Palapa Ring, Satria-1, Bakti Sinyal (BTS), serta Program Ekosistem Digital.
Staf Dinas Kominfo Lombok Timur Budi Rustianto menuturkan, masyarakat dapat mengusulkan wilayahnya untuk dapat dijangkau Bakti Sinyal (BTS) maupun untuk pengusulan akses internet. Masyarakat dapat langsung mengusulkan ke Dinas Kominfo. “Setelah menerima usulan, nanti kami bantu teruskan ke aplikasi,” kata dia.
Setelah itu, kata dia, akan ada pengecekan langsung ke wilayah yang diusulkan. “Di cek kembali ada tidaknya jaringan di sana,” ujarnya. Budi menuturkan, setiap tahun kurang lebih ada sebanyak 50 usulan yang dia proses. “Kadang ada yang lokasinya sama, karena ada beberapa yang mengajukan.”
Budi berharap, perannya dalam program ini tak hanya membantu masyarakat dalam menerima usulan dan mengecek lokasinya, namun ke depan, ketika Bakti Aksi dan Bakti Sinyal sudah terealisasi ada informasi yang diberikan sehingga pihaknya bisa mensosialisasikan kepada masyarakat terkait hadirnya perangkat baru di wilayah mereka.
Terkait sosialisasi, Kepala Wilayah (dulu disebut Kepala Dusun) Batu Lawing, Kecamatan Suela, Puncak Jeringo, Mukhsan mengatakan, ketika perangkat sudah selesai dia juga berharap terdapat sosialisasi dari penyedia.
Dirinya mengajukan usulan untuk mendapatkan Bakti Sinyal berupa BTS dikarenakan di wilayahnya sulit sekali mendapatkan sinyal. “Meskipun sinyal XL kuat, tetapi ketika sudah di dlaam rumah tidak dapat sinyalnya,” kata dia.
Oleh karena itu, hadirnya BTS Bakti dalam hal ini dengan provider Telkomsel diharapkan dapat memenuhi kebutuhan warga di sekitar Puncak Jeringo.” Terutama hubungan dengan pemerintah desa, data-data yang harus dismpaikan melalui aplikasi-aplikasi yang membutuhkan sinyal yang kuat. Selain itu, masyarakat pada umumnya membutuhkan juga.”
Padahal, lanjut dia, sebentar lagi tahun Pemilu dimana nanti akan digunakan sistem online. Di wilayah ini diakui Mukhsan, memang banyak pilihan. Ada juga pihak-pihak yang menjual wifi. “Karena masyarakat belum mengetahui maka mana saja dibeli, tetapi kalau sudah tahu, masyarakat pun akan mencoba kekuatan BTS ini,” ujar dia.
Sekertaris Dinas Kominfo dan Persandian Kabupaten Lombok Timur Zaitul Akmal juga mendukung perlunya pemerintah pusat membuat satu aturan terkait sosialisasi. Menurutnya, Dinas Kominfo sebagai garda terdepan pemerintah pusat, berhadapan langsung dengan ragam keluhan masyarakat di lapangan. “Dalam perencanaan, pelaksanaan, kami dilibatkan dalam hal komunikasinya. Agar setelah dieksekusi, kami dapat mensosialisasikannya.”
Menurut Zaitul, dengan adanya akses internet maka masyarakat makin maju. Masyarakat mendapatkan peluang kerja dan peluang usaha melalui informasi-infornmasi di internet. “Ada yang sekarang berprofesi driver online, ada yang memasarkan hasil produknya,” ujar dia.
Masyarakat, kata dia, dengan adanya internet dapat meniru-niru. Tentu dalam hal yang baik. Semisal, belajar masak dengan meniru resep, atau belajar memasang dasi untuk suami. Hal-hal yang sederhana, tetapi belum pernah dilakukan oleh mereka.”
Zaitul mengatakan, sebelum mengajukan penambahan BTS, pihaknya akan memaksimalkan terlebih dahulu 4 BTS Bakti Sinyal yang ada di Lombok Timur sesuai fungsinya, begitu juga denga Bakti Aksi, yang saat ini ada sekitar 106 titik. “kalau semua sudah maksimal enak, desanya jadi lebih maju.” Dia pun berharap, apa yang telah dibangun oleh pemerintah, tidak akan berakhir sia-sia. Justru masyarakat dapat memanfaatkan untuk kesejahteraannya.