Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
ATAMBUA - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono optimis terjadi pertumbuhan produktivitas hasil perikanan di Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang merupakan wilayah perbatasan Indonesia - Timor-Leste. Optimisme ini menyusul diresmikannya Politeknik "Ben Mboi" Universitas Pertahanan RI, yang menawarkan sejumlah program studi yang berkaitan dengan sektor kelautan dan perikanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peresmian kampus Politeknik dr Aloysius Benedictus Universitas Pertahanan RI berlangsung hari ini, Kamis, 24 Maret 2022, oleh Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Dari tujuh program studi di politeknik, empat di antaranya berkaitan dengan kelautan dan perikanan, yakni Prodi Perikanan Tangkap, Prodi Pengolahan Hasil Laut/Perikanan, Prodi Permesinan Kapal, hingga Prodi Budidaya Ikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya sangat mengapresiasi didirikannya kampus Politeknik Pertahanan di Atambua, yang merupakan wilayah perbatasan Indonesia dengan Timor-Leste. Terlebih program studi yang ditawarkan berkaitan dengan sektor kelautan dan perikanan," ujar Menteri Trenggono di sela acara peresmian kampus.
Keberadaan Politeknik Ben Mboi diyakininya akan mendongkrak produktivitas sektor kelautan dan perikanan. Kampus akan melahirkan lulusan yang siap kerja dan siap menjadi pelaku usaha di bidang kelautan dan perikanan.
Di Belu sendiri, KKP memiliki kantor Wilker Atambua di bawah naungan Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (KIPM) Kupang.
"Saya optimis, dari kampus ini lahir generasi penerus bangsa yang siap kerja bahkan mampu menciptakan usahanya sendiri, khususnya di bidang kelautan dan perikanan. Mari kita doakan bersama untuk Indonesia yang lebih baik," pungkasnya.
Sementara berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Belu, produksi perikanan tangkap pada tahun 2021 mencapai 1.620,83 ton dengan produk unggulan ikan ekor kuning, ikan terbang, ikan tembang, dan ikan julung-julung. Sedangkan, untuk produksi perikanan budidaya mencapai 75,8 ton dengan produk unggulan ikan bandeng dan ikan lele.