Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bupati Sumbawa Mahmud Abdullah masih ingat ketika dirinya menjadi Camat Lunyuk sekitar periode 1989- 1993. Hanya ada satu alattransportasi yang melintasi wilayahnya kala itu, yaitu truk. “Jalannya sulit sekali dilalui jika saya pergi ke desa-desa,” kata Mahmud yang akrab dipanggil ‘Haji Mo’ yang telah mengabdi di pemerintahan daerah selama kurang lebih 40 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sumbawa, ucap Haji Mo, memiliki berbagai tantangan jauh sejak sebelum dirinya menjabat sebagai Bupati pada 2021. “Kondisi infrastruktur yang kurang memadai, akses kesehatan dan pendidikan yang terbatas, serta pengembangan ekonomi lokal yang belum optimal,” kata dia, Juli 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketika memimpin Sumbawa, Haji Mo berfokus pada pembangunan infrastruktur, peningkatan layanan kesehatan dan pendidikan, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat. Hasilnya kini terlihat dari peningkatan signifikan kualitas hidup masyarakat, pertumbuhan ekonomi yang stabil, dan peningkatan akses layanan publik. Dari sisi infrastruktur, jalanan sudah tersedia dan bisa dilalui.
Namun, Haji Mo sadar penyediaan infrastruktur masih menjadi pekerjaan rumah. Apalagi, wilayah Kabupaten Sumbawa sangat luas, sehingga muncul ketimpangan infrastruktur. “Strateginya adalah berfokus pada pembangunan infrastruktur yang tangguh,” ujarnya.
Saat ini Pemkab Sumbawa sedang membangun Jalan Samota yang dapat membuka akses ke utara Sumbawa. Dengan begitu diharapkan arus ekonomi bisa berkembang cepat. Arus ekonomi itu, dia menambahkan, akan diperkuat dengan pembangunan Pelabuhan Teluk Santong, bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas). Tujuan pembuatan pelabuhan ini adalah memperlancar distribusi hasil pertanian, khususnya padi dan jagung.
Pemkab Sumbawa memiliki program untuk mendukung sektor pertanian, peternakan, dan perikanan sebagai sektor unggulan. “Kami berfokus pada pengembangan infrastruktur seperti jalan dan jembatan, serta pelayanan air bersih dan sanitasi,” kata Haji Mo. Pengembangan infrastruktur untuk membuka simpul transportasi menjadi perhatian Haji Mo, sehingga program itu tertuang di dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045. Rancangan tersebut sudah masuk pembahasan DPRD dan berfokus pada pembangunan berkelanjutan, peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemberdayaan ekonomi lokal.
“Rancangan ini mencakup pengembangan infrastruktur, peningkatan layanan kesehatan dan pendidikan, serta program-program pendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” kata dia. Pemkab Sumbawa terus membangun komunikasi dengan pemerintah pusat dan provinsi untuk meningkatkan konektivitas wilayah agar produk unggulan daerah bisa bersaing dan harganya tidak terlalu mahal.
Wisata Hiu Paus
Haji Mo menyoroti aspek konektivitas lantaran saat ini masyarakat harus pergi ke Lombok atau Surabaya terlebih dulu sebelum bisa menjangkau Kabupaten Sumbawa. Perjalanan panjang itu mengurangi minat wisatawan. “Kami berharap produk pariwisata ini bisa dikembangkan bersama produk unggulan lainnya seperti pertanian, peternakan, dan perikanan,” kata Haji Mo.
Soal potensi wisata, beberapa permainan tradisional yang dapat dinikmati pelancong seperti pacuan kuda, karapan kerbau di lumpur, maupun bercengkrama bersama hiu paus. Hewan mamalia ini bisa terlihat sepanjang tahun di habitatnya di Teluk Saleh.
Saban hari wisatawan dapat bertemu hiu paus sekaligus menikmati kearifan lokal masyarakat dalam menangkap ikan yang disebut bagan atau bagang. “Wisatawan juga bisa berenang dengan hiu paus,” ujar Haji Mo.
Pemerintah Sumbawa saat ini sedang mengembangkan pariwisata berbasis kekayaan lokal. “Kami sedang mengusahakan supaya orang bisa melihat hasil-hasil kesultanan dulu,” tuturnya.
Haji Mo mengatakan terdapat istana raja yang cukup luas di Sumbawa. “Kami akan alihkan supaya kegiatan wisata bisa mengarah ke sana. Jadi tidak harus selalu wisata alam, paling tidak pengunjung bisa melihat sejarah dan budaya Sumbawa,” kata dia.
Pemkab Sumbawa juga berkomitmen mengembangkan kualitas sumber daya manusia, khususnya sumber daya terampil. Peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan terus digenjot.
Akses telekomunikasi juga terus diperbaiki. “Kami bekerja sama dengan Telkom memasang banyak perangkat wifi di beberapa kecamatan, khususnya di sekolah-sekolah,” ujar Haji Mo.
Indonesia Emas 2045
Visi Bupati Mahmud adalah pencapaian Indonesia Emas 2045 dengan meningkatkan pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. “Saya yakin dengan kerja keras dan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, visi ini dapat terwujud dan membawa Indonesia menjadi negara maju dan sejahtera,” ucapnya.
Indonesia Emas 2024 sejalan dengan visi RPJPD Kabupaten Sumbawa 2023- 2045 yaitu Menuju Sumbawa Maju, Adil, Sejahtera dan Berkelanjutan. “Visi ini mencakup empat aspek utama, yakni kemajuan, kesejahteraan, keadilan, dan keberlanjutan,” kata Haji Mo.
Pemerintah Kabupaten Sumbawa mengimplementasikan program-program unggulan, seperti peningkatan layanan kesehatan dengan ambulan desa, menyediakan insentif untuk guru mengaji dan petugas rumah ibadah. Kemudian program universal health coverage yang mencakup sekitar 98 ribu jiwa.
Selain peningkatan kualitas tenaga pendidikan dan kesehatan, pemerintah kabupaten juga mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan ekonomi kreatif. Program ini mencakup pemberian label BPOM dan label halal gratis.
Yang tak kalah penting adalah bantuan kemandirian bagi komunitas milenial dan pelaku ekonomi kreatif. Haji Mo berharap Sumbawa dapat terus berkembang menjadi daerah yang maju, sejahtera, dan berdaya saing. “Saya berharap masyarakat Sumbawa dapat merasakan manfaat dari setiap program yang kami jalankan dan bersama-sama mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” kata dia.
Haji Mo menginginkan generasi muda Sumbawa dapat berperan aktif dalam pembangunan daerah dan menjadi pemimpin masa depan yang andal.