Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

iklan

Pemkot Ambon Raih MI Award 2024

Kalesang Kintal Kosong jadi platform digital yang memumudah masyarakat untuk mendapatkan bibit. #InfoTempo

21 April 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon meraih juara I Inovasi Kalesang Kintal Kosong dalam Maluku Innovation (MI) Award Tahun 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gubernur Maluku, Murad Ismail, menyerahkan penghargaan secara langsung kepada Pj. Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena, dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 dan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) Tahun 2025 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku, di Hotel Santika Premiere Ambon, Rabu, 17 April 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wattimena mengatakan, selama 2 tahun berturut-turut Pemkot Ambon menerima penghargaan yang sama. Pada tahun lalu, inovasi dari kota Ambon adalah Kurikulum Musik.

"Jadi memang MI Award, penilaiannya bagi inovasi yang sudah terimplementasi, dinilai dari mana latar belakang angkat inovasi sampai pada pengembangannya. Kota Ambon tahun lalu berhasil dapat MI Award lewat Kurikulum Musik," ujarnya.

Kata Wattimena, Inovasi Kalesang Kintal Kosong berawal dari gagasan untuk memanfaatkan lahan tidur di seputar rumah warga yang diubah menjadi lahan produktif.

"Kita sediakan aplikasi, lalu masyarkat punya lahan kosong dipotret dan diunggah ke aplikasi tersebut, selanjutnya diidentifikasi oleh dinas pertanian apakah bisa ditanam tanaman jenis apa, dan diberikan bibit. Dari sisi penilaian Pemprov, inovasi ini bisa untuk pengendalian inflasi di kota Ambon," katanya.

Dengan adanya Kalesang Kintal Kosong, masyarakat dapat menanam tanaman produktif yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan pribadi ataupun dijual kembali.

Ia berharap, Organisasi Perangkat Daerah terkait, bisa terus mengembangkan Inovasi Kalesang Kintal Kosong ketika dirinya tak lagi menjabat.

"Prinsipnya bukan pada siapa yang pemimpin kota, tapi bagaimana seluruh OPD dapat mengembangkan inovasi yang sudah ada, karena membangun kota ini butuh inovasi," kata Wattimena.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus