Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Procter & Gamble atau P&G melalui program Conscious Living melakukan upaya nyata berkelanjutan bagi lingungan dan masyarakat di Indonesia sejak Oktober 2021. Program ini sejalan dengan ambisi perusahaan pada 2030 menciptakan upaya kolektif sustainability di seluruh tempat perusahaan beroperasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Melalui integrasi aspek sustainability dalam kegiatan bisnis setiap hari yang terdepan, kami memastikan untuk bisa terus mewujudkan misi menjadi force for good untuk jangka waktu lebih panjang," Senior Corporate Communications Manager P&G Indonesia, Devi Nugraha, tuturnya, Senin, 31 Januari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Program Conscious Living di Indonesia sejalan dengan kegiatan perusahaan sustainability summit wilayah Asia Pasifik, Timur Tengah dan Afrika (AMA) bertajuk “Hope for our Home”. Perusahaan fast moving and consumer good (FMCG) global ini memiliki tanggung jawab ambil bagian dalam menjalankan bisnis berkelanjutan.
P&G Indonesia Sales Senior Director & Sustainability Leader, Asrini Suhita, mengatakan program Conscious Living diinisiasi untuk karyawan P&G di Indonesia. "Kami senang program ini mendapat antusias, sehingga kami mulai meracik langkah tepat agar dampaknya bisa terasa oleh pihak yang lebih luas," kata dia.
Melalui program Conscious Living ini, P&G Indonesia mengumpulkan sekitar 14 ton sampah sachet multilayer dan high density Polyethylene (HDPE). Melalui program ini, P&G menjadi FMCG pertama di Indonesia yang mengumpulkan sampah plastik. Kegiatan ini berkolaborasi dengan start up yang fokus kepada lingkungan, Octopus, dan pemerintah provinsi Jawa Barat
Asrini mengatakan sachet multilayer dan HDPE nilai ekonominya 0. Para pemulung tidak mau memungut karena tak ada nilai jual. “Dengan menjadi pelopor untuk melakukan pemilahan sampah akan memberikan nilai sampah HDPE dan sachet multilayer,” ujarnya.
Program mengumpulkan sampah plastik ini melibatkan sebanyak 16 juta konsumen di Jawa Barat dan 3.000 pelestari. 50 persen pelestari, kata Asrini, adalah perempuan dan menjadi tulang punggung keluarga.
Menurut Asrini, keterlibatan pelestari dalam program Conscious Living memberikan tambahan 18 persen pendapatan tiap bulan. "Pencapaian dan kemajuan ini adalah bukti bahwa program ini dapat mendorong perubahan nyata bagi planet serta menggerakan perekonomian keluarga dari para pelestari," tuturnya.
Adapun capaian dalam kegiatan berlanjutan global, pertama adalah komitmen pembelian listrik dari energi terbarukan di 85 persen pabrik P&G di wilayah AMA pada akhir 2022. Hingga kini, 87 persen lokasi manufaktur di Asia Pasifik, Timur Tengah dan Afrika memakai energi terbarukan. Salah satu pabrik P&G Indonesia di Karawang berhasil mengurangi jejak karbon lebih dari 90 persen pada 2021.
Kedua, komitmen zero waste to landfill 100 persen di lokasi manufaktur di Indonesia dan membuat kantor zero waste pertama di Dubai. Secara bertahap, P&G akan membuat kantorkantor Zero Waste di wilayah AMA.
Ketiga, P&G telah mendukung Jane Goodall Institute dan program unggulannya "Roots & Shoots.” Program ini mendorong dan membantu aksi-aksi pemuda untuk menerapkan proyek-proyek pelestarian hewan dan bumi dalam naungan P&G dan di komunitas setempat.
Menurut Asrini, P&G Indonesia akan terus berkomitmen untuk memperluas jangkauan dan dampak dari program Conscious Living. “Sesuai dengan komitmen kami untuk menjadi force for good bagi lingkungan dan masyarakat," ujarnya.
Dia menambahkan isu lingkungan merupakan tanggung jawab bersama. P&G, kata Asrini, membuka kolaborasi dengan pihak-pihak yang memiliki tujuan yang sama.
