Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Pemerintah Swedia mencabut sebagian besar pembatasan Covid-19.
Presiden Joe Biden meminta warga Amerika Serikat segera keluar dari Ukraina.
Junta militer Myanmar mengizinkan utusan khusus ASEAN bertemu dengan anggota NLD.
SWEDIA
Sejumlah Negara Eropa Mencabut Pembatasan Covid-19
PEMERINTAH Swedia mencabut sebagian besar pembatasan Covid-19 pada Rabu, 9 Februari lalu. Langkah ini mengikuti jejak Denmark dan Norwegia. Beberapa negara Eropa lain juga mulai menghapus berbagai pembatasan meskipun Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendesak negara-negara menggunakan segala alat yang tersedia untuk melindungi rakyat mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam siaran persnya, pemerintah dan Badan Kesehatan Masyarakat Swedia menyatakan situasi cukup stabil untuk mulai menghapus langkah-langkah pengendalian infeksi Covid-19 secara bertahap. “Varian Omicron tidak menyebabkan penyakit parah seperti varian sebelumnya,” kata mereka. Tekanan terhadap layanan rumah sakit tidak terjadi meskipun jumlah kasus masih tinggi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejak pandemi merebak, rata-rata kasus harian di Swedia di bawah 5.000. Jumlah tertinggi terjadi pada 31 Januari lalu, yang hampir 41 ribu, dan pada Kamis, 10 Februari lalu, turun menjadi sekitar 17 ribu, termasuk 2.130 yang dirawat di rumah sakit. Sebanyak 7,5 juta orang atau 72,8 persen penduduk layak vaksin sudah mendapat vaksin penuh dan sekitar 4,5 juta atau 43,4 persen sudah mendapat vaksin penguat. “Vaksinasi adalah senjata terpenting dalam perang melawan Covid-19,” demikian pernyataan mereka.
Swedia melonggarkan aturannya secara bertahap. Mulai 9 Februari lalu, pembatasan kerumunan, jarak sosial, dan syarat vaksinasi saat berkumpul dicabut, termasuk untuk kompetisi olahraga di ruang tertutup. Pada 1 April nanti, pembatasan lain yang disarankan akan dicabut atau disesuaikan dengan tingkat infeksi, beban layanan kesehatan, dan tingkat vaksinasi. Setelah itu, hanya vaksinasi yang direkomendasikan beserta saran khusus untuk lingkungan di layanan kesehatan.
AMERIKA SERIKAT
Biden Meminta Warganya Meninggalkan Ukraina
PRESIDEN Amerika Serikat Joe Biden memperingatkan warga Amerika di Ukraina bahwa keadaan di sana dapat memburuk dengan cepat. “Warga Amerika (di sana) harus pergi sekarang,” katanya kepada NBC, Kamis, 10 Februari lalu.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden. REUTERS/Leah Millis
Hubungan Amerika dan Rusia tegang sejak Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) berencana menerima Ukraina sebagai anggota barunya meskipun Rusia telah meminta NATO tidak memperluas keanggotaannya. Beberapa kali perundingan antara Washington dan Moskow gagal menemukan kata sepakat.
Rusia telah menerjunkan ribuan tentara di perbatasannya dengan Ukraina dengan alasan latihan perang dengan Belarus, negara yang berbatasan dengan Rusia dan Ukraina. Menurut CNN, Gedung Putih telah menyetujui rencana pengerahan 2.000 tentara Amerika di Polandia untuk mengevakuasi warga Amerika di Ukraina bila Rusia menyerang Ukraina. Moskow berkali-kali menekankan mereka tak akan menginvasi Ukraina.
MYANMAR
Junta Mengizinkan Kunjungan Utusan ASEAN
PEMIMPIN junta militer Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, mengizinkan utusan khusus ASEAN bertemu dengan anggota Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang dipenjara. Ia menyampaikan hal itu dalam konferensi video dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen pada akhir Januari lalu.
“Mereka mengatakan selama konferensi video antara perdana menteri kami dan Jenderal Senior Min Aung Hlaing bahwa mereka (Myanmar) akan memberikan akses kepada beberapa tokoh NLD,” kata Kao Kim Hourn, menteri pada kantor Perdana Menteri Kamboja, kepada Reuters, Senin, 7 Februari lalu. Tapi belum jelas siapa saja yang bisa ditemui utusan ASEAN.
Lusinan anggota NLD, termasuk pemimpinnya, Aung San Suu Kyi, ditahan junta sejak kudeta pada 1 Februari 2021. Tahun lalu, utusan ASEAN beberapa kali berusaha datang ke Myanmar untuk bertemu dengan anggota NLD dan Suu Kyi, tapi ditolak oleh junta. Kedatangan utusan ini sebagai bagian dari lima konsensus ASEAN untuk membantu mengatasi krisis Myanmar.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo