Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Atlet panjat tebing nasional Kiromal Katibin menjadi manusia tercepat di dunia dalam kategori speed di Piala Dunia IFSC 2022 di Salt Lake City, Amerika Serikat.
Kiromal memperbarui rekor dunia atas namanya sendiri dari 5,17 detik menjadi 5,10 detik.
Tim nasional Indonesia optimistis bisa meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024 untuk kategori speed serta menjadi kekuatan dunia di kategori lead dan boulder di Olimpiade Los Angeles 2028.
GERAKAN Kiromal Katibin merayap di dinding gesit bak pahlawan super Spider-Man. Atlet panjat tebing nasional itu menjadi yang tercepat saat tampil di babak kualifikasi Piala Dunia Panjat Tebing Federasi Olahraga Panjat Tebing Internasional (IFSC) 2022 kategori speed putra di Salt Lake City, Amerika Serikat, pada Sabtu, 28 Mei lalu. Kiromal mencatatkan waktu 5,10 detik. Torehan waktu atlet 21 tahun itu kembali memecahkan rekor dunia atas namanya sendiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, di Piala Dunia Panjat Tebing IFSC 2022 di Seoul, Korea Selatan, 6 Mei lalu, Kiromal memperbarui rekor dunianya dari 5,25 detik yang diciptakan di Piala Dunia Panjat Tebing IFSC 2021 menjadi 5,17 detik. Dengan kesuksesannya memperbarui rekor dunia ini, Kiromal menegaskan diri sebagai manusia tercepat di dunia untuk kategori speed. “Pinginnya bisa tembus 4,99 detik di ajang berikutnya,” kata Kiromal kepada Tempo, Jumat, 3 Juni lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ajang selanjutnya yang menjadi bidikan Kiromal adalah Asian Games 2022 Hangzhou, Cina. Awalnya pesta olahraga se-Asia itu bakal bergulir pada 10-25 September mendatang. Namun, karena terjadi peningkatan angka kasus Covid-19 di Negeri Tirai Bambu itu, panitia menunda sampai 2023. “Masih ada waktu untuk berlatih agar bisa meraih emas di Asian Games,” ujar Kiromal.
Selain itu, Kiromal menatap Olimpiade Paris 2024 dan Olimpiade Los Angeles 2028 sebagai target puncak untuk berprestasi. Di Olimpiade itu, kategori kecepatan (speed) bakal menjadi perlombaan tersendiri sehingga peluang Kiromal meraih medali emas terbuka lebar. “Medali Olimpiade pasti jadi target karena speed sudah dipertandingkan sendiri. Beda dengan Olimpiade Tokyo yang masih digabung dengan boulder dan lead,” tuturnya.
Salah satu lawan terberat Kiromal untuk mewujudkan impiannya datang dari kompatriotnya, yakni Veddriq Leonardo, 25 tahun. Berdasarkan sistem kualifikasi Olimpiade Paris 2024, kuota untuk tiap negara adalah dua atlet untuk cabang olahraga panjat tebing atau kategori. Baik Veddriq maupun Kiromal berulang kali berhasil mengibarkan Merah Putih di kejuaraan internasional.
Kiromal Katibin saat Piala Dunia Panjat Tebing IFSC 2022 di Seoul, Korea Selatan, 6 Mei 2022. IFSC/Dimitris Tosidis
Prestasi terbaru Veddriq adalah membawa pulang medali emas kategori kecepatan dari Piala Dunia Panjat Tebing IFSC 2022 di Salt Lake City pada 27-29 Mei lalu. Di partai final, Veddriq mengalahkan Tobias Plangger dari Austria yang menempati peringkat kedua dan Ludovico Fossali dari Italia di peringkat ketiga. Adapun Kiromal, yang lahir di Batang, Jawa Tengah, 21 Agustus 2000, berada di peringkat kelima.
Di Piala Dunia Panjat Tebing IFSC 2022 di Seoul, Veddriq juga merebut medali emas dengan catatan waktu 6,96 detik. Adapun Kiromal, yang membuat kesalahan start, meraih medali perak. Sementara itu, atlet panjat tebing Indonesia lain, Rahmad Adi Mulyono, mendapatkan medali perunggu. “Timnas panjat tebing optimistis untuk Olimpiade Paris 2024. Kami memang sudah mempersiapkan diri sejak akhir 2020,” kata Veddriq, Jumat, 3 Juni lalu.
Veddriq optimistis karena melihat kemajuan yang luar biasa yang diperoleh tim nasional Indonesia. “Kita bisa lihat progres yang luar biasa. Insya Allah pada Olimpiade Paris 2024 nanti kami bisa membawa pulang medali emas untuk masyarakat Indonesia,” tutur pria yang lahir di Pontianak, 11 Maret 1997, ini.
Ketua Biro Prestasi Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Asep Rahmat Sofyan mengatakan target meraih medali emas Olimpiade dipersiapkan sejak 2017. Menurut dia, setelah pencapaian atlet Indonesia di Asian Games 2018 Jakarta ketika Aries Susanti Rahayu meraih medali emas, bidikan pun mengarah ke Olimpiade. “Waktu itu kita sampai berlatih ke Rusia. Setelah itu program pun berlanjut sampai sekarang,” kata Asep, Kamis, 2 Juni lalu.
Menurut Asep, regenerasi atlet untuk kategori speed putra yang paling berjalan mulus. Di Asian Games 2018, Indonesia mengandalkan Aspar Jaelolo, 34 tahun, dan Alfian Muhammad Fajri, 25 tahun. Kala itu Aspar meraih medali perunggu di kategori speed dan bersama Alfian mendapatkan medali perak di kategori speed relay. Kini muncul wajah baru yang menjadi amunisi skuad Garuda, seperti Kiromal Katibin, Veddriq Leonardo, dan Rahmad Adi Mulyono.
Asep mengatakan di sektor putri mulai terjadi regenerasi untuk menggantikan Aries Susanti Rahayu, yang sudah tidak berada di pemusatan latihan nasional. Ia menyebutkan atlet putri potensial yang menjadi andalan Indonesia adalah Rajiah Sallsabillah, 23 tahun, Nurul Iqamah (27), dan Alivany Ver Khadijah (20). “Atlet putri sudah mulai muncul juga yang baru. Mereka sudah berada di level IV dan V dunia, walaupun belum segemilang Aries,” ujarnya.
Asep juga menjawab kritik perihal masih lemahnya kategori lead dan boulder. Kelemahan ini menjadi faktor gagalnya Indonesia mengirimkan wakil ke Olimpiade 2020 karena mempertandingkan kategori kombinasi (combined), lead, dan boulder. Menurut Asep, Pelatnas FPTI telah menyiapkan dinding khusus untuk atlet muda berlatih lead dan boulder di Stadion Wibawa Mukti, Bekasi, Jawa Barat, dan Jakarta International Climbing Wall Park di Cakung, Jakarta Timur.
Menurut Asep, FPTI tengah mendidik delapan atlet berusia 16 tahun untuk menjadi atlet spesialis kategori lead dan boulder. “Untuk nama-nama belum bisa kami sebutkan dulu. Negara-negara luar lagi memantau persiapan kita di nomor ini sehingga kita tidak mau terekspos,” ucap Asep, yang juga menjabat asisten manajer pelatnas.
Asep menyebutkan atlet muda Indonesia itu bakal menjadi kekuatan dunia di kategori lead dan boulder dalam hajatan Olimpiade 2028 di Los Angeles, Amerika Serikat. “Usia mereka udah sampai peak performance. Hal ini sama ketika kita mendidik atlet speed pada 2017.”
Di Pekan Olahraga Nasional XX 2020 Papua pada 27 September-8 Oktober 2021, peraih medali emas untuk kategori boulder putra adalah Aan Aviansyah dari Jawa Timur dan Fitria Hartani dari Jawa Timur untuk putri. Untuk kategori lead putra, medali emas diraih Ravianto Ramadhan dari Papua. Sedangkan medali untuk kategori lead putri diraih oleh Widia Fujiyanti dari Jawa Barat. Sementara itu, di kategori combined, medali emas putri diraih Nurul Iqamah dari Nusa Tenggara Barat dan medali emas putra oleh Fatchur Roji dari Jawa Timur.
Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia Zannuba Ariffah Chafsoh Wahid alias Yenny Wahid mengatakan prestasi atlet Indonesia sepanjang 2022 makin mengukuhkan dominasi panjat tebing Indonesia di kejuaraan panjat tebing dunia. “Ini tentu menjadi pemacu semangat menuju puncak perolehan prestasi, yaitu di Olimpiade Paris 2024,” kata Yenny dikutip dari situs resmi FPTI, Jumat, 3 Juni lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo