Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Marcus Fernaldi Gideon menjalani operasi pengangkatan tulang yang tumbuh di kedua pergelangan kakinya.
Dokter bedah yang menangani operasi Marcus Gideon adalah Niek van Dijk, yang juga menangani operasi bintang Manchester United, Cristiano Ronaldo.
Niek van Dijk adalah rekan kuliah dokter Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia, Nicolaas C. Budhiparama.
MARCUS Fernaldi Gideon, 31 tahun, memutuskan naik meja bedah pada 6 April lalu. Atlet bulu tangkis ganda putra peringkat pertama dunia itu menjalani operasi pengangkatan tulang kecil yang tumbuh di kedua pergelangan kakinya di Porto, Portugal. Sinyo—sapaan akrab Marcus Gideon—menjadi pasien dokter bedah ortopedi Cornelis Nicolaas “Niek” van Dijk, yang pernah mengoperasi bintang Manchester United, Cristiano Ronaldo.
Atlet top yang pernah menjadi pasien Niek van Dijk selain Ronaldo adalah Juan Carlos Navarro, bekas pebasket FC Barcelona; Marco van Basten, eks pesepak bola Belanda; Keylor Navas, penjaga gawang Paris Saint-Germain; Pepe, pemain belakang FC Porto; Riccardo Montolivo, mantan gelandang AC Milan; El Shaarawy, penyerang AS Roma; serta Robin van Persie, bekas pesepak bola Belanda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prof. Niek van Dijk. Episurf Medical
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Niek van Dijk, yang lahir di Amsterdam, Belanda, 20 Mei 1951, mendapatkan gelar dokter dari Universiteit Leiden pada 1977. Pada 1979-1985, dia mengawali karier sebagai ahli bedah ortopedi di Amsterdam Academic Medical Center pada Universiteit van Amsterdam. Ia lalu meneruskan kariernya di FIFA Medical Centre of Excellence yang berkantor di Porto dan Madrid, Spanyol.
Sinyo bercerita, ia memutuskan menjalani operasi karena rasa sakit yang menderanya ketika mengikuti All England 2022. Tulang-tulang itu mengganggu performanya. Ia berkonsultasi dengan tim dokter Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Nicolaas C. Budhiparama, mengenai penanganan cederanya. "Prof Nicolaas sarankan operasi. Akhirnya dilakukanlah operasi artroskopi," kata Sinyo dalam video di kanal YouTube PBSI yang dikutip pada Jumat, 24 Juni lalu.
Nicolaas mengatakan keputusan mengoperasi Sinyo diambil dengan mempertimbangkan masa depan karier pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo itu. Ia menjelaskan, sakit yang terasa tidak akan hilang meski Sinyo telah menjalani pengobatan konservatif seperti fisioterapi dan pemijatan. "Sakitnya masih akan hilang-timbul," ujar dokter yang akrab disapa Nico ini melalui pesan tertulis, Kamis, 23 Juni lalu.
Meski telah menyarankan operasi, Nico, yang juga ahli ortopedi, tidak menangani langsung pembedahan Sinyo. Dalam karier medisnya, Nico lebih banyak menangani kasus cedera panggul dan lutut. Ia jarang menangani cedera pergelangan kaki. Ia pun menghubungi rekan kuliahnya ketika menempuh pendidikan di Academisch Ziekenhuis Universiteit Leiden yang tak lain adalah Niek van Dijk.
“Kami akhirnya memutuskan melakukan operasi di Portugal dan bisa terlihat hasilnya sekarang cukup baik, walau sebagai atlet top dunia Marcus masih membutuhkan waktu untuk mengembalikan kekuatan otot-ototnya sepenuhnya," ucap Nico. Ia memuji sikap Sinyo yang memahami keputusan terbaik yang bisa menyelamatkan kariernya.
Nico mengenang momen ketika cedera lutut menimpa Sinyo pada 2016. Kala itu Nico menyarankan dia beristirahat selama tiga bulan untuk menjalani penanganan konservatif dengan bantuan fisioterapis dan pelatih fisik PBSI. "Marcus Gideon seorang pejuang sejati, dengan mental bajanya tetap memilih pengobatan konservatif selama tiga bulan," tuturnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo