Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Pecatur putri bertitel International Master, Medina Warda Aulia, membuat sejarah dengan menjadi pecatur Indonesia pertama yang menembus 16 besar Piala Dunia Catur.
Dalam Piala Dunia Catur Wanita 2023 di Baku, Azerbaijan, 29 Juli-22 Agustus, Medina dikalahkan pecatur Bulgaria, Nurgyul Salimova, di babak keempat.
Keberhasilan Medina menembus 16 besar membuatnya berhak tampil di FIDE Women's Grand Swiss Tournament, 25 Oktober-5 November mendatang.
LANGKAH pecatur putri Indonesia, International Master (IM) Medina Warda Aulia, di Piala Dunia Catur Wanita 2023 atau Women's World Cup 2023 yang digelar Federasi Catur Dunia (FIDE) terhenti di babak 16 besar. Meski kalah, Medina, 26 tahun, menjadi pecatur Indonesia pertama yang bisa menembus babak keempat Piala Dunia. Di babak 16 besar Piala Dunia Catur Wanita 2023 yang berlangsung di Hotel Marriott Boulevard di Baku, Azerbaijan, Jumat, 11 Agustus lalu, itu, Medina dikalahkan IM Nurgyul Salimova asal Bulgaria.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kedua pecatur melalui empat partai atau game yang cukup ketat untuk memastikan satu tempat di babak delapan besar. Pada game pertama, kedua, dan ketiga, Medina dan Salimova bermain remis atau seri sehingga harus menjalani permainan tiebreak—permainan dengan kontrol waktu lebih cepat, 25 menit plus 10 detik. Di permainan tiebreak, Medina yang memiliki peringkat Elo 2355 harus mengakui keunggulan Salimova yang memiliki peringkat Elo 2403. Skor akhir adalah 1,5-2,5.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Medina mengungkapkan, kekalahannya itu terjadi karena salah langkah. "Terlalu cepat melangkah,” kata Medina di Baku, Ahad, 13 Agustus lalu. “Dari empat game, lebih banyak unggul dan ada yang sampai kelebihan empat langkah. Seharusnya menang gampang, tapi karena terlalu cepat melangkah jadi ada salah kalkulasi di game yang seharusnya menang, terutama di game pertama dan ketiga," tuturnya melalui jawaban tertulis.
Meski terhenti di babak 16 besar, Medina berhasil menorehkan sejarah. Dalam Piala Dunia Catur, tidak ada pecatur Indonesia yang pernah lolos ke babak ketiga. Pasalnya, para pecatur papan atas dunia mendapat bye di babak pertama dan baru berlaga di babak kedua. Kondisi itu yang membuat para pecatur Indonesia bisa lolos dari babak pertama tapi selalu gagal di babak kedua. Lolosnya Medina ke 16 besar (babak keempat) ini menjadi kado ulang tahun Kemerdekaan Indonesia ke-78.
Perjalanan Medina di Piala Dunia Catur Wanita 2023 dimulai dari babak pertama dengan mengalahkan pecatur Filipina Woman Grandmaster (WGM) Janelle Mae Frayna. Meskipun sering mengalahkan Frayna, kemenangan Medina dengan skor 1,5-0,5 kali ini cukup menggembirakan karena dia bermain agresif dan berinisiatif menyerang, baik saat memainkan buah catur hitam maupun putih.
Pada babak kedua, ketangguhan Medina pun mendapat ujian berat dari pecatur IM Sarasadat Khademalsharieh (peringkat Elo 2488). Pecatur asal Iran yang berpindah kewarganegaraan menjadi Spanyol itu adalah unggulan ke-13 pada perhelatan itu. Namun Medina mampu mengalahkan Khademalsharieh dengan skor 1,5-0,5. Di game pertama, Medina yang memegang buah putih menang, sedangkan di game kedua Medina dan Khademalsharieh bermain remis.
Pada babak ketiga, Medina menghadapi IM Alina Bivol dari Rusia, negeri para pecatur hebat. Medina kembali unggul dengan skor 1,5-0,5, menang di game pertama dan remis di game kedua. "Sangat senang bisa memberikan kado spesial bagi dunia catur Indonesia menjelang hari kemerdekaan," ujar Medina yang bisa mengikuti Piala Dunia Catur Wanita 2023 ini setelah mendapatkan wild card melalui Kejuaraan Catur Asia Zona 3.3 di Jakarta, 5-12 Mei lalu.
Selama tampil di Piala Dunia Catur 2023, Medina menyebutkan laga melawan Khademalsharieh yang paling berkesan. "Saat game pertama, yang saya menang itu, saya malah bermain santai. Tapi saat pertandingan kedua, yang di atas kertas hasilnya remis saja saya sudah lolos, itu malah berat, lebih deg-degan," tutur Medina. "Tapi akhirnya tetap berfokus, bisa temukan kombinasi. Di akhir end game saya bisa menang satu pion," ucap Medina, yang bakal tampil di FIDE Grand Swiss, Oktober mendatang.
Medina bercerita, ia pertama kali mengenal catur melalui ayahnya, Nur Muchlisin. Sang ayah menggilai catur sejak dulu, tapi tidak pernah memaksa Medina bermain catur. Semua diawali dari keingintahuan Medina kecil yang melihat sang ayah bermain catur dengan rekan kantornya. "Ini tentara berkuda, ini tentara bergajah. Ini suatu kerajaan, bagaimana para tentara ini melindungi sang raja untuk menghancurkan lawan," kata Medina menirukan penjelasan ayahnya saat mengenalkan buah catur.
Mendengar istilah kerajaan, Medina pun tertarik. Pasalnya, Medina kecil ketika itu menyukai boneka Barbie dan segala cerita tentang kerajaan dan putri raja. "Saya beranggapan Barbie kayak catur, karena sama-sama ada kerajaan. Ada putrinya, ada ratunya, ada rajanya. Ya udah, saya tertarik," ujar Medina membeberkan alasannya tertarik menyukai olahraga permainan zero-sum ini.
Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) merasa bangga atas capaian Medina. Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB Percasi Kristianus Liem menuturkan, ada banyak faktor yang membuat Medina mencapai puncak penampilannya dalam Piala Dunia Catur 2023. Kristianus yang ikut mendampingi Medina di Baku memaparkan keberhasilan Medina tidak terlepas dari faktor teknis dan nonteknis.
Setelah kegagalan di Zona Asia 3.3, Kristianus mengimbuhkan, Percasi menyiapkan pelatihan intensif bagi Medina di pemusatan latihan nasional untuk Asian Games 2023. Pelatnas ini lebih terfokus karena hanya diikuti lima orang. "Sehingga Medina bisa lebih berfokus dalam berlatih dan mengevaluasi semua kekurangan," kata Kristianus melalui sambungan telepon, Senin, 14 Agustus lalu.
Menurut Kristianus, pembenahan permainan Medina dilakukan dengan mengirimnya bertanding ke Singapura Terbuka. Selain itu, Percasi menyiapkan dwitarung Medina melawan WGM Dewi Ardhiani Anastasia Citra—WGM peringkat ketiga Indonesia. "Itu yang membuat persiapan teknisnya matang. Apalagi dia dibantu pelatih GM Ruslan Shcherbakov untuk mematangkan permainan dan memberi evaluasi setiap kali laga usai," tutur Kristianus.
Setelah keberhasilan Medina di Piala Dunia Catur 2023, Kristianus mengatakan Medina lebih siap tampil di Asian Games 2023. Dia menjelaskan, Percasi melanjutkan latihan insentif di Budapest, Rumania. "Training camp itu sampai September, dengan melakukan banyak uji coba dengan atlet internasional," ucapnya. Ia pun menargetkan Medina bisa menyumbang medali dari nomor beregu putri. "Kalau perorangan bakal sulit karena harus menghadapi India dan Cina yang menguasai delapan besar dunia."
Pecatur WGM Dewi Ardhiani Anastasia Citra, yang menjadi rekan latih tanding Medina, mengatakan prestasi Medina Warda Aulia di Piala Dunia Catur 2023 bisa memotivasi atlet Indonesia lain. Dia mengungkapkan, keberhasilan Medina tak lepas dari kelebihan yang ia miliki, yakni pemahaman posisi yang spesial. "Ditambah kalkulasi Medina selama momen-momen penting bisa dibilang selalu akurat," kata Dewi melalui jawaban tertulis, Selasa, 15 Agustus lalu.
Dewi pun mengakui keunggulan yang bisa meningkatkan prestasi Medina adalah mental yang kuat. Salah satunya adalah bersikap lebih tenang meski Medina melawan pecatur yang memiliki peringkat Elo lebih tinggi. "Medina juga sangat dewasa saat sudah unggul satu poin dan ia tidak memaksakan posisi untuk mengamankan kemenangan," ujarnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Sejarah Medina di Piala Dunia"