Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Tim nasional sepak bola Indonesia di bawah usia 17 tahun (U-17) menjalani pemusatan latihan di Jerman.
Menjalani tujuh uji coba tanding melawan klub Jerman.
Beradaptasi dengan suhu dingin, juga menjajal kemampuan dengan melawan klub berlevel lebih tinggi.
SUHU udara tercatat 8 derajat Celsius di Meppen, Distrik Emsland, Negara Bagian Niedersachsen, Jerman, ketika tim nasional sepak bola Indonesia di bawah usia 17 tahun (timnas Indonesia U-17) bertanding dengan klub kota itu, SV Meppen. Laga uji coba keenam itu berlangsung di lapangan SV Hemsen, klub lain di Meppen, pada Selasa, 17 Oktober lalu, dengan skor akhir 1-1. Dinginnya hawa malam di kota yang berada 192 kilometer sebelah utara Dortmund itu mempengaruhi permainan Iqbal Gwijangge dan kawan-kawan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Skuad Garuda Muda yang dipersiapkan untuk Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia itu, seperti dikabarkan di laman resmi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), memulai permainan dengan intensitas serangan yang moderat. Tim asuhan pelatih Bima Sakti itu terus mencoba mencetak gol ke gawang lawan. Beberapa pemain timnas Indonesia U-17, seperti gelandang Riski Afrisal dan penyerang Muhammad Aulia Rahman, sesekali melepas tendangan jarak jauh, tapi bola masih melebar dari gawang SV Meppen. Babak pertama ditutup dengan skor 0-0.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Amar Rayhan Brkic merayakan golnya saat melawan SV Mepeen, di Meppen, Jerman, 17 Oktober 2023/Dok PSSI
Pada babak kedua, Bima Sakti mengganti beberapa pemain guna meningkatkan intensitas serangan. Penggantian itu terbukti efektif karena berulang kali pemain Indonesia membahayakan pertahanan SV Meppen, klub sepak bola yang berdiri pada 1912 dan tim seniornya sekarang berada di 3. Liga, divisi ketiga liga Jerman. Salah satu peluang datang dari sundulan Arkhan Kaka hasil umpan lambung dari sisi kanan, tapi melenceng tipis dari gawang. Pada menit ke-80, justru SV Meppen yang berhasil mencetak gol melalui tendangan keras di dalam kotak penalti.
Gol penyeimbang timnas Indonesia U-17 berasal dari kaki pemain keturunan Jerman-Indonesia, Amar Rayhan Brkic, pada menit ke-90. Ini gol perdana Amar bagi timnas Indonesia U-17. Amar mengaku merasa sangat emosional bisa mencetak gol pertama untuk timnas Merah Putih. "Saya senang bisa cetak gol perdana. Ini sangat emosional bagi saya. Saya tidak bisa mengontrol perasaan saya," ucap Amar seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Tempo, Rabu, 18 Oktober lalu.
Amar Brkic adalah salah satu pemain diaspora timnas Indonesia U-17 untuk Piala Dunia U-17 2023. Gelandang serang yang tergabung dalam klub TSG 1899 Hoffenheim U-17 ini baru masuk pemusatan latihan timnas di Jerman pada Ahad, 8 Oktober lalu. Selain Amar, terdapat dua pemain diaspora yang ikut berlatih di Jerman. Mereka adalah Chow-Yun Damanik dan Welber Jardim.
Rekan Amar di timnas Indonesia U-17, Tonci Shouter Israel Ramandei, mengungkapkan bahwa dia dan kawan-kawannya sudah bekerja keras dalam pertandingan melawan SV Meppen. Namun, dia menambahkan, masih banyak yang harus dievaluasi dalam pertandingan itu. "Kita sudah bekerja keras dalam pertandingan tadi. Tapi, menurut saya, banyak evaluasi karena banyak kesalahan dasar yang dilakukan, seperti passing dan kontrol yang harus diperbaiki ke depannya," ujar Tonci melalui keterangan tertulis, Rabu, 18 Oktober lalu.
Dari enam laga uji coba, timnas Indonesia U-17 menelan tiga kekalahan, dua kali menang, dan sekali bermain imbang. Kekalahan tercatat dalam uji coba pertama melawan TSV Meerbusch U-17 pada 27 September lalu dengan skor 0-1. Sedangkan kemenangan pertama diraih pada uji coba kedua, 2 Oktober lalu, saat timnas mengalahkan SC Paderborn Youth 1-0. Satu-satunya gol dalam laga itu dicetak Nabil Asyura pada menit ke-3. Kemenangan kedua diraih tim Garuda Muda saat melakoni uji coba ketiga melawan VFL Osnabrück U-19 pada 5 Oktober lalu. Indonesia unggul dengan skor 2-1 melalui gol Ji Da Bin dan Muhammad Aulia Rahman.
Kekalahan berturut-turut diderita timnas U-17 pada uji coba keempat dan kelima. Skornya pun identik, 0-3. Pada 8 Oktober lalu, timnas U-17 dikalahkan Eintracht Frankfurt U-19 dan pada 14 Oktober ditundukkan Mainz U-19. Baik Eintracht Frankfurt maupun Mainz adalah lawan dengan level lebih tinggi dan para pemainnya memiliki postur tubuh yang lebih besar. “Kita belajar banyak dari pertandingan ini. Namun kita jadikan pembelajaran karena bagus juga melawan tim yang lebih kuat,” tutur Iqbal, kapten timnas Indonesia U-17, di laman PSSI.
Bima Sakti mengatakan timnas Indonesia U-17 bakal melakoni tujuh laga uji coba selama berada di Jerman. Satu pertandingan tersisa bakal dijalani timnas melawan FC Köln U-19 pada 20 Oktober. "Setelah itu kita bakal kembali ke Indonesia untuk mempersiapkan diri menghadapi Piala Dunia U-17 yang berlangsung 10 November-2 Desember 2023," kata Bima melalui pesan video WhatsApp, Rabu, 18 Oktober lalu.
Pelatih yang lahir di Balikpapan, Kalimantan Timur, 23 Januari 1976, ini mengatakan ke-31 pemain asuhannya dalam kondisi baik walaupun cuaca di Jerman bisa mendekati suhu 6 derajat Celsius. "Cuaca berubah-ubah. Kadang baik, kadang seperti hari ini, kondisi dingin sekali. Alhamdulillah, dari segi makanan kita bisa cepat beradaptasi. Semoga bisa lebih baik ke depan," ucapnya.
Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali, yang mengunjungi para pemain timnas Indonesia U-17 di Jerman sejak Senin, 16 Oktober lalu, mengatakan Arkhan Kaka dan rekan-rekan telah menunjukkan peningkatan teknik permainan. "Dari sisi permainan ada peningkatan bila dibanding sebelum ke Jerman," ujar Zainudin melalui pesan WhatsApp kepada Tempo, Rabu, 18 Oktober lalu.
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu mengaku bangga akan semangat juang skuad Garuda Muda. Apalagi, dia menambahkan, Jerman telah memasuki musim dingin sehingga pemain memerlukan proses adaptasi. "Meskipun sekarang suhunya 6 derajat Celsius, para pemain timnas Indonesia U-17 tetap bersemangat dan mengalami peningkatan," ucap Zainudin.
Peningkatan signifikan itu, Zainudin melanjutkan, tidak terlepas dari penentuan lawan tanding yang usia pemainnya di atas personel Garuda Muda. Menurut dia, pemilihan itu bertujuan mengasah mental dan melatih teknik pemain timnas agar siap menghadapi lawan selama tampil di Piala Dunia U-17. "Saat uji coba sengaja dipilih bertanding dengan tim U-19 untuk meningkatkan kemampuan mereka," tuturnya.
Zainudin memastikan PSSI menaruh kepercayaan tinggi kepada pelatih timnas Indonesia U-17, Bima Sakti; konsultan pelatih Frank Wormuth; dan Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri. "Kami memberikan dukungan kepada coach Bima Sakti dan tim kepelatihan, termasuk coach Indra Sjafri dan para pemain, yang diharapkan bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia," kata Zainudin.
Menurut dia, kerja sama antara Bima Sakti dan Frank Wormuth yang melakukan supervisi bisa menaikkan level permainan timnas. Meski begitu, Zainudin mengimbuhkan, performa pemain masih bakal terus dievaluasi sehingga bisa terbentuk kerangka terbaik tim yang bakal tampil di Piala Dunia. "Mereka sekarang sudah lebih bisa berkomunikasi di lapangan, semua pemain sudah berani berteriak untuk berkomunikasi dengan teman, tidak seperti sebelumnya, banyak diam," ucapnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Berlatih Tanding Bersama Hawa Dingin"